Program Kegiatan Layanan
Dari hasil beberapa studi banding kasus serupa, didapAt beberapa program kegiatan yang sesuai untuk Pusat Rehabilitasi Pasca-Stroke, yaitu:
1. Program Kegiatan Pemulihan / Rehabilitasi
Kegiatan ini ditujukan untuk pasien yang telah mengalami serangan stroke dan penurunan fungsi bebrapa oragan tubuh akibat usia. Kegiatan rehabilitasi ini dibagi menjadi empat, yaitu :
a. Terapi Fisik
Terapi ini dilakukan untuk kepentingan dan perkembangan kapasitas fisik pasien. Prosedurnya meliputi latihan, pemijatan dan penggunaan energy radiasi dan elektrik. Terapi Fisik memerlukan alat-alat tertentu dengan besaran yang berbeda. Oleh karena itu, luasannya didasarkan atas besaran alat-alat ini dan sirkulasi yang dibutuhkan selama proses terapi.
Program diharapkan dapat membantu pasien memulihkan mobilisasi fisik, kekuatannya, keseimbangan dan keberlangsungannya. Terapis fisik menggunakan metoda pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu pasien dalam menjaga keseimbangannya untuk duduk dan berdiri, ambulasi, menaiki tangga dan mobilisasi kursi roda. Terapis fisik juga menyediakan pembelajaran terhadap pasien dan keluarganya dalam persiapannya bertransisi dari rumah perawatan ke rumah pribadi. Terapis fisik juga membantu pasien dan keluarganya dalam memperoleh perlengkapan yang diperlukan dan penggunaanya. Terapis fisik juga menyediakan metoda tertulis untuk keluarga pasien mengenai latihan yang akan diberikan kepada pasin yang akan dipindahkan ke rumah.
Terapi fisik dalam program ini dikoordinasi oleh seorang staf Terapis Fisik dan asisten Terapi Fisik yang kemudian menyediakan tim untuk melakukan pendekatan ke pasien. Setelah konsultasi awal, pelatihan yang bersifat individu dirancang oleh Terapis Fisik pengevaluasi untuk pasien. Kemudian, setiap pasien dalam program ini ditangani oleh satu tim yang terdiri dari terapis fisik dan asistennya. Tim ini harus memperhatikan pasien secara penuh selama ia mengikuti program yang diberikan.
Program Terapi Fisik:
- Perawatan dan Evaluasi
- Evaluasi Perlengkapan
- Terapi Aquatic
- Konseling Diet
Ruang yang dibutuhkan harus sesuai dalam mewadahi konselor dan pasien dalam konseling. Tidak dibutuhkannya peralatan khusus sehingga besaran ruang dapat mengikuti standar ruang konsultasi.
c. Terapi Okupasi
Secara umum, bertanggung jawab dalam perawatan dan pengembangan organ motorik minor pada pasien. Ada banyak variasi pengobatan teramasuk di dalamnya adalah aktivitas kegiatan sehari-hari. Kemudian, pengembangan kemampuan manual dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dalam membuat sesuatu dan terapi rekreatif.
Biasanya disediakan ruangan model seperti dapur model atau toilet sebagai alat praktik langsung. Oleh karena itu, besaran ruang cukup untuk ruang-ruang model yang ingin diakomodasi. Tujuan akhir dari program ini untuk menolong pasien mencapai kemampuan maksimum mereka dalam melakukan apa saja tanpa bantuan orang lain. Beberapa bentuk kegiatan Sehari-hari:
- Kemampuan untuk berpakaian dan makan sendiri
- Menulis dan atau membaca
- Kemampuan untuk ke kamar mandi dan aktifitas di dalamnya
- Kemampuan berkursi roda
- Penyerderhanaan pekerjaan
- Pendidikan terhadap pasien dan keluarganya
- Manajemen evaluasi yang dilakukan di rumah
- Keterampilan membuat barang kecil atau aksesoris
- Latihan di rumah
- Pelatihan visual
- Pelatihan ketahanan dan kekuatan
- Stimulasi sensori
d. Terapi Berbahasa dan Berbicara
Terapi ini dibuat untuk pasien yang mengalami kelainan berbahasa dan berbicara dengan mnegikuti program yang telah dibuat oleh para ahli dan dengan dilakukannya pendekatan terhadap keluarga pasien. Hal ini dilakukan untuk mencapai hasil terapi yang maksimum. Terapi ini dapat digunakan dengan menggabungkan terapi fisik dan terapi occupational untuk pasien yang membutuhkan kombinasi dalam rehabilitasi. Berikut ini adalah beberapa bentuk program terapi berbahasa dan berbicara :
- Pelatihan dan evaluasi dalam berbahasa dan berbicara
- Afasia (ekspresi verbal, pencarian kata-kata, komprehensi)
- Apraksia (artikulasi)
- Disartria (slurred speech)
- Pelatihan Kognitif / Linguistik
- Disfagia (mengunyah)
- Pelatihan dalam kelainan kelancaran berbicar
- Resep dan penilaian komunikasi argumentative
- Evaluasi pendengaran
Selain itu, terdapat juga kelompok untuk saling berkomunikasi yang menyediakan kesempatan untuk praktik kemampuan percakapan dan juga system pendukung untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi. Program juga menyediakan laboratorium computer untuk pasien yang ingin berlatih berbahasa dan berbicara di luar jam pelatihan. Juga terdapat perpustakaan yang mendukung pasien pada kelainan pendengaran.
2. Program Kegiatan Inap
Program ini ditujukan untuk pasien yang harus beristirahat cukup lama di tempat tidur dengan rekomendasi dari rumah sakit tempat pasien sebelumnya melakukan pengobatan khusus. Selama melakukan istrirahat ini, pasien mengikuti aktifitas keseharian yang telah deprogram oleh rumah pemulihan ini.
3. Progran Pembelajaran
Selain mengembangkan kondisi fisik, pasien diajar untuk mengenal bagian-bagian tubuhnya yang mengalami penurunan dan yang masih baik agar tercipta motivasi yang jelas dan kuat atas apa yang tengah dilakukannya. Program ini juga diberikan kepad keluarga pasien agar tahu bagaimana merawatnya ketika berada di rumah.
4. Program Kegiatan Perawatan Pribadi (self-care) dan Pelayanan Pribadi
- Podiatri (penanganan kesehatan tubuh bagian kaki) Pelayanan ini tidak diwajibkan, hanya tergantung kebutuhan
- Tatanan Rambut Adanya salon untuk pasien inap agar kebugaran penampilan tetap terjaga
- Berlangganan Koran
5. Program Kegiatan Rekreasi dan Olah Raga
Setiap orang memiliki jiwa bermain untuk menenangkan pikirannya. Hal ini dilakukan agar pasien tidak jenuh terhadap terapi yang dijalaninya. Ada beberapa kegiatan yang disediakan, bergantung pada minat masing-masing meskipun tidak dipersiapkan ruangan khusus untuk kegiatan seperti di bawah ini tetapi yang dapat mengakomodasi sesuai standar pengguna.
- Terapi Rekreasi digunakan sebagai metoda utama dalam intervensi perawatan untuk fisik, emosional, sosial dan tujuan kognitif.
- Terapi rekreasional diharapkan dapat mengakomodasi efek yang diakibatkan oleh ketidakberdayaan pasien. Keluarga juga diminta untuk member dukungan dalam program rekreasional agar rasa percaya diri pasien berkembang sehingga jika dilakukan perubahan-perubahan secara perlahan, pasien tidak terkejut.
- Terapi rereasional juga termasuk reintegrasi pelatihan dengan mengikuti acara-acara di luar ruangan agar pasien dapat langsung merasakan latihan bergerak, bersosialisasi, kognitif dan kemampuan emosionalnya dalam bentuk interaksi.
Adapun spesialisasi dari program ini adalah :
- Sesi pelatihan satu-satu
- Konseling pendidikan dan rekreasi
- Acara luar ruangan yang berkelompok
- Teknologi pendukung
- kelompok sosial
- Sesi pendidikan bagi keluarga
- Klinik olahraga
- Memasak
- Turnamen tennis bagi pasien yang menggunakan kursi roda
- Bermain alat music
- Relaksasi dengan seni
- Terapi mengingat
- Bermain kartu
- Merangkai bunga
- Diskusi topik media massa
- Pesta kebun
- Jogging
- Bola voli
6. Program Kegiatan Penjagaan
Program ini dijalankan oleh perawat atau suster selain sebagai tenaga yang membantu dokter dan terapis juga menjaga keadaan pasien supaya terkendali.
7. Program Kegiatan Administrasi Kegiatan yang dilakukan pihak administrasi berupa :
- Menyiapkan peralatan dan perlengkapan untuk terapi
- Menyusun jadwal yang sesuai dengan dokter
- Menyusun jadwal jaga untuk perawat
- Membuat kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain dan juga farmasi
- Mengatur jadwal penggunaan ruangan
- Menghubungi dokter dan para pasiennya untuk kondisi-kondisi di luar penjadwalan
- Mengatur perawatan bangunan dan penggantian peralatan jika diperlukan
- Menyusun basis data pasien, terapi yang diperlukan berikut dengan perkembangannya, nama dokter yang menangani dan kerabat terdekat.
- Mengatur pekerjaan di luar program pemulihan
0 komentar:
Posting Komentar