Arti Dan Penggolongan Laporan Bisnis
1. Pengertian Laporan Bisnis
Untuk
dapat melakukan suatu kegiatan operasi secara efisien, perusahaan perlu
berbagai macam jenis laporan. Apapun posisi Anda, baik sebagai pelatih
manajemen, akuntan, ilmuan, eksekutif junior, supervisor, wakil direktur
atau peneliti, Anda mungkin harus menulis suatu laporan kepada atasan
Anda. Seringkali efektivitas suatu laporan yang Anda sajikan akan
menjadi bahan pertimbangan terhadap promisi maupun gaji Anda. Untuk itu,
Anda perlu mengetahui bagaimana membuat suatu laporan bisnis secara
efisien dan efektif.
Herta
A. Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya “Effective Busines
Communications” memberikan definisi tentang laporan bisnis (busines
report) sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak,
memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seorang
atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. Sedangkan Himstreet dan Baty
dalam bukunya “Business Communications” mendefinisikan laporan (bisnis)
sebagai suatu pesan-pesan yang objektif, tersusun teratur yang digunakan
untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari
satu institusi/lembaga ke lembaga yang lain untuk membantu pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah.
Atas
dasar definisi tersebut, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa satu
laporan bisnis mempunyai berbagai karakteristik seperti netral, tidak
memihak, objektif, penyampaian informasi baik intern maupun eksten,
biasanya diminta oleh mereka yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi
dan memiliki suatu tujuan tertentu, yaitu membantu pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
Biasanya
suatu laporan menyajikan secara lebih rinci yang dikemas dalam bentuk
memo atau model satu halaman surat bisnis. Laporan memerlukan perhatian
yang lebih dalam pengorganisasian, alat bantu visual, dan teknik-teknik
lain yang memungkinkan suatu laporan dapat dan mudah dibaca. Laporan
juga dapat memberikan manfaat dan tujuan suatu penyajian laporan yang
akurat, informasi yang logis dan tidak emosional. Suatu laporan mungkin
dapat kedua-duanya, baik tertulis atau lisan.
Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi berbagai keperluan antara lain:
- § Untuk memonitor dan mengendalikan operasional perusahaan. Misaln laporan operasional, laporan kegiatan personal.
- Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya, kebijakan penempatan posisi kerja.
- Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-pera yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya laporan pajak, laporan anali dampak lingkungan, dan laporan ketenagakerjaan (perburuhan).
- Untuk mendokumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik b keperluan internal maupun eksternal. Misalnya, laporan perk mban dan laporan akhir suatu kegiatan.
- Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan agi pengambilan keputusan-keputusan atas isu-isu tertentu. Misalnya, laporan penelitian/riset, laporan troubleshooting, dan laporan justifikasi.
- Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya, proposal penjualan.
2. Penggolongan Laporan Bisnis
Laporan
bisnis dapat digolongkan ke dalam berbagai cara penggolongan baik
menurut fungsi, subjek, formalitas, keaslian, frekuensi, jenis atau
penampilan, pelaksanaan proyek, dan pelaksanaan perternuan.
Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan
berikut ini.
a. Menurut Fungsinya
Menurut
fungsinya, suatu laporan dapat dibedakan apakah untuk memberi informasi
atau untuk analisis. Suatu laporan yang bersifat memberi informasi
(informational report) menyajikan fakta-fakta dan rangkuman-tanpa
melakukan analisis, kesimpulan, atau rekomendasi. Nama lain untuk
laporan informasional adalah Laporan Perkembangan (progress reports),
Laporan Sementara (interm reports), dan Laporan Thwulan (quarterly
Reports).
Laporan
analitikal (analitycal report) menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan
menafsirkannya, kemudian mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi.
Laporan analitikal mungkin diberi label, misalnya laporan rekomendasi
(recommendation reports), usulan (proposal), atau laporan justifikasi
(justification reports).
b. Menurut Subjeknya
Menurut
subjeknya, suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan pada departemen
mana suatu laporan itu diperoleh. Sebagai contoh, laporan akuntAnsi,
laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan,
laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi,
laporan personalia, laporan statistik, dan laporan-laporan teknik.
c. Menurut Formalitasnya
Menurut
formalitasnya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat
formal atau nonformal. Laporan formal sering disebut juga dengan
istilah laporan panjang (long reports); sedangkan laporan nonformal
sering disebut juga dengan istilah laporan singliat (short reports).
Laporan formal umumnya panjang-lebih dari 10 halaman-dan mencakup
masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian panjang lebih dari
10 halaman dan “panjang” atau "pendek' adalah bervariasi, tergantung
pada situasi dan kondisi yang ada.
Laporan formal mencakup:
Body text: pendahuluan, isi, penutup.
Prefatory
parts: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan,
persetujuan, pengiriman, penghargaan, sinopsis, abstraksi, rangkuman
eksekutif, daftar isi, daftar tabel.
Supplemental parts: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah, indeks.
Laporan
informal biasanya hanya mencakup body text. Namun demikian, beberapa
laporan informal mungkin mencakup judul halaman, pengiriman, catatan
akhir, dan lampiran.
d. Menurut Keasliannya
Menurut
keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar otoritas atau
sukarela; juga apakah publik atau swasta. Laporan otoritas (authorized
reports) adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau
mendapat kuasa dari orang lain atau komite; laporan sukarela (voluntary
reports) adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif Anda sendiri.
Laporan swasta (private reports) adalah suatu laporan yang dibuat
perusahaan-perusahaan swasta. Laporan publik (public reports) adalah
suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pernerintah, termasuk
sekolahsekolah, rumah sakit-rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yang
dibiaya oleh negara.
e. Menurut Frekuensinya
Menurut
frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara.
berkala atau khusus. Laporan berkala (periodic reports) dapat
dikeluarkan secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan.
Yang termasuk laporan berkala antara lain laporan bursa saharn setiap
jam, laporan penjualan tiap hari, laporan biaya tiap seminggu, laporan
produksi setiap bulan, laporan kegiatan komite tiap kuartar, dan laporan
anggaran tahunan. Laporan khusus ditulis manakala kebutuhan terhadap
suatu informasi muncul. Laporan khusus (special reports) mencakup suatu
situasi atau kejadian yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam
suatu perusahaan.
f. Menurut Jenisnya
Menurut
jenis atau penampilannya, suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan
panjangnya laporan. Jenlis laporan dapat bersifat informal (laporan
singkat/short reports) maupun formal (laporan panjang/long reports).
Laporan informal meliputi laporan memorandum, laporan surat, dan laporan
cetak. Laporan formal sering disebut dengan laporan panjang.
1) Laporan Memorandum
Laporan
memorandum (memorandum reports) merupakan suatu laporan yang
menggunakan format memo yaitu kepada, dari, subjek, dan tanggal.
2) Laporan Surat
Laporan
surat (letter reports) merupakan suatu laporan yang menggunakan format
surat dengan kepala surat, di dalamnya berisi alamat, salam pembuka,
penutup, tanda tangan, dan bagian referensi.
3) Laporan dalam bentuk cetakan
Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah tercetak, instruksi, baris-baris kosong.
4) Laporan Formal
Laporan
formal (formal reports) biasanya lebih panjang daripada laporan
informal. Laporan formal sering juga disebut dengan laporan panjang
(long reports).
g. Menurut Kegiatan Proyek
Dalam
melaksanakan suatu proyek, terdapat figa jenis laporan, yaitu laporan
pendahutuan (preliminary reports), laporan perkembangan, (progress
reports), dan laporan akhir (final reports). Laporan pendahuluan
mencakup bagaimana suatu proyek disiapkan, hasil yang diharapkan, dan
bagaimana melakukan peladhan pegawai. Selanjutnya, setelah proyek
berlangsung, perlu disusun laporan perkembangan secara berkala. Pada
saat proyek berakhir, dibuatlah laporan akhir.
h. Menurut Pelaksanaan Pertemuan
Berdasarkan
pelaksanaan pertemuan, laporan bisnis dapat dibedakan ke dalam agenda
(agenda), resolusi (resolutions), notulen (minutes), dan laporan
perternuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis
sebelum suatu Perternuan berlangsung. la mencakup jadwal pelaksanaan,
dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan. Hal ini akan membantu
peserta dalam mempersiapkan pertemuan. Resolusi adalah laporan singkat
yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus dalam suatu
pertemuan. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu perternuan yang
telah berlangsung. la mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam
suatu pertemuan. Laporan pertemuan adalah suatu laporan resmi yang
cakupan bahasannya lebih luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau
konferensi penting.
A. Persiapan Sebelum Menulis Laporan Bisnis
Persiapan
adalah sesuatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu nya
dengan membuat laporan. Adapun persiapan yang diperlukan sebefum enulis
laporan mencakup paling tidak 4 tahapan sebagai berikut:
1. Definisikan Masalah, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Tahap
pertarna perencanaan adalah melakukan analisis masalah, yang encakup
tujuan penyusunan laporan. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan,
seperti: Apa yang diinginkan?, Berapa banyak?, Mengapa?, dan kapan, akan
membantu Anda dalam menetapkan masalah, tujuan, ruang up, keterbarasan
(dana dan waktu), dan judul suatu laporan.
2. Pertimbangkan Siapa Yang Akan Menerima Laporan
Memvisualisasikan
pembaca atau pendengar Anda dan kebutuhan mereka adalah tahapan yang
penting dalam mempersiapkan laporan bisnis. Dalam mepersiapkan laporan
bisnis perlu dipertimbangkan berbagai hal yang berkaitan dengan
audience. Artinya, seseorang yang ingin menyusun laporan bisnis perlu
memperhatikan siapa yang akan menerima laporan tersebut, baik dari segi
pendidikannya, pengalamannya, maupun sikap emosionalnya. Hal ini
bertujuan agar laporan bisnis yang ingin disampaikan kepada audience
dapat genai sasarannya.
3. Menentukan Ide atau Gagasan
Dalam
tahap ini, tuliskan sernua ide yang terlintas, secara umum. Kemudian
buatlah laporan berdasarkan rencana kerja yang rind. Untuk beberapa
laporan, rumuskan hipotesis sebagai dasar untuk menentukan informasi apa
yang Anda perlukan. Sebagai contoh, jika tujuan Anda adalah mencari
penyebab tingginya tingkat perputaran dalam perusahaan, Anda dapat
menuangkan ide-ide yang berkaitan dengan kondisi kerja, supervisi, gaji,
dan kebijakan promosi. Kemudian Anda mungkin mempertimbangkan subdivisi
dari topik-topik tersebut. Kondisi kerja dapat mencakup lingkungan
fisik (lokasi kantor, pabrik, kafetaria) dan faktor-faktor nonfisik,
seperti bau dan kebisingan.
4. Mengumpulkan Bahan Yang Diperlukan
Tahap
keempat dalam menyiapkan laporan adalah mengumpulkan fakta yang
diperlukan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Untuk beberapa
laporan mungkin Anda mempunyai data di dalam ingatan Anda. Meskipun
demikian, Anda mungkin perlu juga mencari data-data tambahan dengan
melakukan penelitian sekunder (mencari data dari majalah, surat kabar,
dolcumen pernerintah, ensiklopedia) dan penelitian primer (mencari data
dari catatan file organisasi, surat-surat, catatan harian,
laporan-laporan, wawancara, daftar pertanyaan).
5. Menganalisis dan Menafsirkan Data
Untuk
laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat.
Namun, untuk laporan panjang seperti laporan analisis yang didasarkan
pada fakta yang diperoleh dari berbagai sumber, tahap ini memerlukan
waktu yang lebih lama. Analisis atau penafsiran Anda haruslah seobjektif
mungkin. Berusahalah jujur, dan tidak pernah menghilangkan atau
memanipulasi fakta relevan.
6. Mengorganisasi Data dan Mernpersiapkan Outline Akhir
Setelah
menganalisis dan menafsirkan data secara hati-hati, Anda dapat
mengorganisasikan hasil ternuan dan membuat outline akhir. Tetapi,
sebelum menyiapkan outline, Anda perlu tahu tubuh laporan dan
mempertimbangkan berbagai metode pengorganisasian dan outline.
Setelah
Anda menyelesaikan 6 tahap persiapan, langkah berikutnya adalah adalah
membuat bagian pokok laporan bisnis yang mencakup pendahuluan, teks
(text), dan penutup.
B. Bagian Pokok Laporan Bisnis
1. Pendahuluan
Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, antara lain:
a. Pemberi Kuasa adalah orang yang merninta laporan.
b. Layout atau Rencana Presentasi menceriterakan kepada pernbaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan bisnis.
c. Masalah biasanya didefinisikan pada awal-awal bab pendahuluan sebelum maksud atau tujuan laporan bisnis dinyatakan.
d.
Maksudpenulisan laporan bisnis harus nampak dalam. bagian. pendahuluan.
Elemen tersebut merupakan hal. yang sangat penting dalam suatu laporan
bisnis. Istilah lain yang serupa antara lain: tujuan, misi, strategi,
atau sasaran.
e. Ruang Lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan untuk sebuah laporan bisnis.
f.
Metodologi mengacu pada metode pengumpulan informasi. Anda dapat
memperoleh data dengan membaca bahan-bahan di perpustakaan atau
melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
g.
Sumber-sumberprimer atau sekunder, yang meliputi antara lain: publikasi
(majalah, jurnal, surat kabar), catatan perusahaan, surat, memo, hasil
wawancara, karyawan, dan sebagainya. Jika Anda menulis laporan tentang
pengalaman. bisnis Anda sendiri, maka pernyataan yang Anda tulis dalam.
suatu laporan bisnis adalah merupakan sumber.
h.
Latar Belakang dari situasi yang sedang diteliti kadangkala dimasukkan,
jika pembaca perlu latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran
menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap suatu pokok bahasan.
i.
Definisi Istilah perlu dicantumkan jika Anda menggunakan istilah yang
memiliki beberapa penafsiran. Anda harus menjelaskan kepada pembaca
definisi yang Anda maksudkan.
j.
Keterbatasan misalnya dalam hal. dana, waktu, asisten peneliti, atau
data yang tersedia. Seorang penulis tidak perlu malu-malu untuk
menyebutkan beberapa keterbatasan. yang ada sebelurn melakukan
penelitian lebih lanjut.
k.
Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu di laporkan di
dalam suatu laporan bisnis, misalnya keputusan antara membeli mesin baru
atau mesin setengah pakai, restrukturisasi karyawan, pemberian uang
pesangon, menambah perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardwar~), membangun kantor perwakilan, dan sebagainya. Karena pembaca
membaca secara rinci dalam laporan, ia tahu bagaimana fakta yang ada
berpengaruh terhadap keputusan yang telah diambil.
Untuk
laporan singkat, beberapa unsur tersebut, dapat digabungkan menjadi
satu atau dua paragraf dengan atau tanpa judul "Pendahuluan". Bahkan
dalam laporan berkala, judul pendahuluan dapat dihilangkan bila isi
setiap periode sama dan pembaca telah mengetahuinya.
2. Teks
Bagian
terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah isi teks (laporan). Dalam.
bagian ini, Anda membahas dan mengembangkan hal-hal yang penting secara
rinci. Di samping itu, bagian. ini dapat membantu Anda mencapai maksud
penulisan laporan bisnis. Penulisan laporan bisnis yang baik, harus
mencakup temuan fakta yang penting dan relevan dan membuang hal-hal yang
tidak perlu dan tidak relevan dengan maksud penulisan laporan bisnis
tersebut.
3. Penutup
Bagian
penutup berfungsi umuk merangkum laporan secara menyeluruh mengambil
kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Pengambilan kesimpular harus
didasarkan pada isi teksnya dan tidak memasukkan bahan-bahan yan baru,
yang sama sekali belum dibahas dalam bagian pembahasan. Pada bagian
penutup, Informational Report disebut rangkuman dan Analytical Report
disebu kesimpulan, rekomendasi, atau kesimpulan dan rekomendasi. Bagian
penutup sendiri diberi j udul rencana tindakan atau proposisi.
a. Rangkuman
Rangkuman
berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh. Kadang kala hanya berisi
poin-poin yang penting, kekuatan dan kelemahan, atau manfaat dan
kerugian.
b. Kesimpulan
Kesimpulan berisi evaluasi fakta-fakta yang dibahas, tanpa memasukkan pendapat pribadi penulis.
C. Rekomendasi
Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat.
d. Rencana Tindakan
Rencana
tindakan sebagai pernyataan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan
program, anggaran yang diperlukan, dan orang-orang yang bertanggung
jawab terhadap program/proyek yang akan dilaksanakan.
e. Proposisi
Istilah
proposisi belakangan ini digunakan dalam dunia akademis atau jurnal
sebagai suatu pernyataan yang tegas, tuntutan yang didasarkan pada suatu
laporan atau artikel.
Bentuk
penyusunan suatu laporan mempunyai daya tarik tertentu yang akan
mempengaruhi pembacanya. Oleh karena itu, selain maksud dan subjek
laporan, calon. pembaca laporan juga harus Anda pertimbangkan manaka6
Anda. memilih rencaKia organisasional untuk seluruh tubuh laporan (body
report) dan bagian teks. Kemudian, Anda perlu membuat topik bahasan
dengan benar.
C. Organisasi Tubuh Laporan Bisnis
1. Cara Menyusun Tubuh Laporan Bisnis
Ada
dua cara yang dapat digunakan untuk menyusun tubuh laporan bisnis yaitu
cara deduktif (langsung) dan induktif (tak langsung). Kebanyakan
laporan bisnis disusun secara deduktif karena pembaca ingin tahu lebih
dini mengenai kesimpulan dan rekomendasi laporan bisnis. I
a. Cara Deduktif
Kata
deduktif (deductive) atau langsung (direct), berard menggambarkan
laporan dari belakang ke depan atau, menjelaskan ide pokok atau
rekomendasi terlebih dahulu, sebelum hal-hal yang rinci dijelaskan.
Dalam
suatu laporan panjang, pembaca biasanya lebih suka menggunakan cara
deduktif karena ia memberikan kepada pembacanya suatu gambaran yang
cepat sebelum mereka mengetahui secara lebih rinci. jika bagian akhir
tidak diungkapkan pada awal (permulaan) laporan, mungkin pembaca akan
melewati atau mengabaikan bahasan yang rinci agar da at segera
mengetahui bagian akhir (terminalsection) laporan baru kemudian, kembali
lagi ke bagian awal. Secara umum, Anda dapat menggunakan cara deduktif,
jika pembaca Anda memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Eksekutif yang sibuk.
2. Lebih suka untuk menentukan sesuatu dengan segera.
3. Ingin mengetahui good news atau informasi netral.
4.
Ingin menganalisis data lebih baik, dan hal ini akan menjadi lebih
mudah jika kesimpulan dan rekomendasi dicantumkan pada awal laporan.
5. Ingin mengetahui pandangan penulis dengan segera.
6. Lebih menyukai laporan yang disusun dengan cara deduktif
b. Cara Induktif
Cara
induktif berbeda cara penyajiannya dengan cara deduktif. Dengan cara
induktif Anda menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok,
kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. Anda menyajikan fakta-fakta
serta bahan-bahan pendukung lainnya, sebelum sampai pada bagian
kesimpulan atau rekomendasi. Anda dapat menggunakan cara induktif, jika
pembaca Anda memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui penjelasan secara rinci terlebih dahulu untuk dapat memahami kesimpulan dan rekomendasinya.
2. Ingin mengetahui kesimpulan yang kurang menyenangkan (badnews).
3. Mungkin merasa kesimpulannya tidak bias dan dapat menerimanya.
4. Perlu membaca keseluruhan laporan, bukan hanya bagian akhirnya saja.
5. Lebih menyukai laporan disusun dengan cara induktif
2. Cara Menyusun Teks Laporan Bisnis
Salah
satu tugas yang cukup rumit dalam membuat laporan bisnis adalah
memutuskan cara terbaik untuk menyusun fakta-fakta yang tersedia
sehinggaterbentuk bagian teks laporan bisnis. Anda harus membuat
keputusan sebelum mulai menulis laporan. Anda dapat mengembangkan teks
dengan cara-cara berikut ini :
a. Membuat Topik-topik atau Kriteria
Cara ini merupakan hal yang umum dalam membuat suatu laporan.
Judul
utarna laporan Anda mungkin menggunakan kriteria standar,
faktor-faktor, pernecahan masalah, manfaat, atau karakteristik. Apabila
tujuan laporan Anda adalah untuk menentukan apakah suatu perusahaan
harus membeli, memproduksi sendiri, atau menyewa dari perusahaan lain,
keputusan pertama adalah bagaimana menentukan kriteria yang paling
penting.
b. Menyusun Urutan suatu Peristiwa atau Kijadian-kdadian
Dalam
pembuatan agenda, program konvensi, dan laporan perkembangan dapat
menggunakan aturan secara kronologis. Periode waktu, seperti tanggal,
bulan, tahun, jam, musim akan lebih sesuai dengan pokok bahasannya.
c. Mendeskripsikan Lokasi atau Tempat
Organisasi
ini adalah bermanfaat untuk mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah
mereka di rumah, pabrik, kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan
internasional dengan cabang-cabangnya yang tersebar secara geografis ke
berbagai penjuru dunia.
d. Menjelaskan suatu proses atau prosedur
Cara pengembangan ini hampir sama dengan pendekatan kronologis.
Metode
ini menelusuri tahapan-tahapan, katakanlah suatu tahapan kebijaksanaan,
operasi mesin, tahapan prosedur melakukart tabungan atau penarikan
simpanan.
e. Menyusun Urutan Tingkat Pentingnya secara Alfabet
Pada
urutan pertama menunjukkan ide-ide, kejadian-kejadian, atau topik yang
paling penting, selanjutnya kurang penting, atau tidak penting.
f. Menyusun urutan tingkatjami & tritas
Cara
pengembangannya dengan menyajikan hal-hal yang paling sederhana
(simple) atau familiar kemudian meningkat ke hal-hal yang lebih kompleks
atau yang kurang familiar. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan
Anda akan lebih mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya
daripada yang tidak atau belum diketahui.
g. Menyusun sumber-sumberyang digunakan
Metode
ini kurang diminati, kecuali Anda yakin terhadap pembaca bahwa mereka
sangat tertarik terhadap sumber informasinya. Anda dapat menggunakan
cara ini jika, misainya, Anda melaporkan seorang ahli yang berpidato di
gedung perternuan pada perusahaan Anda dan Anda diminta untuk hadir.
h. Pemecahan Masalah
Cara
yang populer ini membahas masalah terlebih dahulu, kemudian diikuti
dengan cara pernecahan masalahnya. Cara ini umum digunakan untuk
mengorganisasi suatu. presentasi yang bersifat persuasi.
3. Metode Outline
Setelah
Anda menyusun atau mengorganisasi tubuh dan teks laporan, Anda akan
mengatur judul (headings) dan subjudul (subheadings) dalam suatu
outline. Suatu outline yang baik, khususnya untuk laporan yang
panjangnya dua halaman atau lebih, outline merupakan alat yang paling
penting dan hemat waktu. Ia akan menjadi penuntun Anda dalam menyusun
laporan. Dalam suatu laporan panj ang (laporan formal), ia j uga akan
menj adi daftar isi laporan Anda.
Sebelum
Anda menulis laporan, outline membantu Anda untuk melihat hubungan
antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan
keseluruhan di dalam suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang
tindih (overlapping). Sebelum Anda membahas judul dan subjudul,
terlebih dahulu akan dibahas jenis-jenis judul, format outline, dan
paralelisme dalam judul.
a. Jenis-jenis judul
Di
dalam penulisan laporan, jenis-jenis judul dapat digolongkan kedalam 4
judul, yaitu: (1) judul topik (topic headings), (2) judul kalimat
lengkap (complete sentence headings), (3) judul kalimat imperatif
(imperative sentence headings), dan (4) judul variant (variant
headings). judul topik merupakan judul yang paling familiar atau umum.
Mereka terdiri atas kata tunggal (kata benda), beberapa kata, atau frase
singkat. judul kalimat lengkap selalu mencakup subjek dan predikat.
judul kalimat imperatif (seperti perintah) dimulai dengan suatu kata
kerja dan tidak memiliki subjek. Judul variant biasanya dimulai dengan
participle.
Berikut ini adalah contoh jenis-jenis judul:
- Judul Topik: Persiapan atau Persiapan Sebelum Menulis Laporan
- Judul Kalimat Lengkap : Persiapan Adalah Penting Sebelum Menulis Laporan atau Persiapan Adalah Penting
- Judul Kalimat Imperatif : Siapkan Secara Efisien atau Siap Sebelum menulis Laporan
- Judul Variant : Mempersiapkan Sebelum Menulis Laporan
- Judul yang baik seharusnya jelas dan menunjukkan subjek yang akan dijelaskannya. Di samping itu, apabila sebuah kata dipilih sebagai judul topik, maka usahakan ia tidak menunjukkan pada suatu pengertian yang terlalu luas.
b. Format Outline
Untuk
outline singkat/pendek (short outlines) (hanya tiga atau empat judul
dan subjudul), Anda mungkin lebih baik memilih format yang sederhana
(simple). Sedangkan untuk outline yang panjang, Anda dapat menggunakan
salah satu dari ketiga cara yang tersedia.
Kombinasi
angka-huruf (numerical-letter combination) adalah yang paling populer
dalam dunia bisnis dan sekolah-sekolah. Sistem decimal (decimal system)
lebih banyak digunakan dalam laporan sains dan teknik. Kombinasi
huruf-angka lebih banyak digunakan oleh mereka yang senang dengan
huruf-huruf sebelurn sampai pada judul utamanya.
Bila Anda menyusun judul dan subjudul, perlu diperhatikan 5 hal yaitu:
1. Tempatkan ide-ide yang paling penting pada tingkatan tertinggi, pertimbangkanpanjanglaporan, subjek, dan pembaca.
2. Sedapat mungkin cobalah untuk menjaga keseimbangan masingmasing bagian.
3. Jika Anda membagi suatu topik, paling t1dak Anda mempunyai dua subjudul, misalnya A. 1 dan A.2.
4. Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit untuk subjudul.
5. Tidak pernah menggunakan judul Laporan sebagai bagian judul.
C. Paralelisme dalam judul
Semua
judul harus paralel, artinya mempunyai tingkat yang sama dalam setiap
bagian outline. Ini berarti bahwa mereka harus mempunyai bentuk
gramatikal yang sama, seperti merupakan kata benda, frase, atau kalimat.
Sebagai contoh, paralelisme kombinasi angka-huruf dapat digambarkan
sebagai 1, 11, 111, IV, V; A, B, C, D di bawah 1; 1, 2, 3 di bawah ILA; I
dan 2 di bawah ILB; a dan b dibawah II.B.2 dan seterusnya.
0 komentar:
Posting Komentar