Hubungan Keaktifan Bertanya Dengan Berpikir Kreatif

Posted By frf on Rabu, 12 Oktober 2016 | 08.19.00

Hubungan Keaktifan Bertanya dengan Berpikir Kreatif 
Keaktifan bertanya dapat menantang anak untuk berpikir kreatif, membantu anak untuk mengklarifikasi konsep dan problem yang berhubungan dengan pelajaran. Di mana dengan keaktifan bertanya para siswa maka bertujuan mampu berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku secara lisan serta mampu menghargai pemikiran orang lain dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan dalam pemecahan masalah. 

Keaktifan bertanya itu sendiri tidak terjadi begitu saja, akan tetapi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu antara lain yakni peneliti yang dilakukan oleh Murni Wahyu Katyawati mengenai hubungan antara keaktifan bertanya siswa dengan kemampuan membaca siswa yang menyatakan bahwasanya ada hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan bertanya siswa dengan kemampuan membaca siswa (Murni Wahyu Katyawati, 2006: 28). Dalam penelitian lain, Desy Desy Arisandi menyatakan terdapat hubungan hubungan antara keaktifan bertanya siswa di dalam kelas dengan restasi belajar fisika (Arisandi, 2004: 31). 

Faktor lain yang juga memiliki pengaruh terhadap keaktifan bertanya siswa adalah berpikir kreatif seperti dalam penelitian mengenai hubungan keaktifan bertanya dengan berpkir kreatif pada siswa smp sendangrejo madiun yang dilakukan oleh sulistyani (2010) menghasilkan bahwasannya keaktifan bertanya memberikan sumbangan terhadap berpikir kreatif siswa sebanyak 35%, sedangkan penelitain yang dilakukan oleh Vivi dak Rorle (2007: 52) menyatakan bahwa berpikir kreatif merupakan faktor pendukung yang dapat meningkatkan keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran 

Keaktifan bertanya siswa dapat dengan mudah diterapkan apabila didukung oleh adanya berpikir kreatif, hal tersebut sejalan dengan pendapat. Menurut Hamalik (2004: 35) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan bertanya siswa. Keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. 

Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pemikiran yang kreatif dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar pada siswa. Menurut Treffinger dalam Alexander (2007) yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan untuk memecahankan masalah, khususnya masalah kompleks. Hal demikian dapat dipahami karena tanpa kemampuan berpikir kreatif, individu sulit mengembangkan kemampuan imajinatifnya sehingga kurang mampu melihat berbagai alternatif solusi masalah. 

Hal ini menggambarkan bahwa keterampilan berpikir kreatif memungkinkan seorang individu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif sehingga memungkinkannya untuk menemukan solusi kreatif dari masalah yang akan diselesaikan. Menurut Alexander (2007) keaktifan bertanya berhubungan pada pembelajaran siswa yang berlangsung. Keaktifan bertanya dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan menghasilkan berpikir kreatif siswa. Dalam berpikir kreatif diperlukan ketika menganalisis atau mengidentikasi masalah, memandang masalah dari berbagai perspektif, mengeksplorasi ide-ide atau metode penyelesaian masalah, dan mengidentifikasi berbagai kemungkinan solusi dari masalah tersebut. 

Terdapat hubungan keaktifan bertanya dalam pengembangan berpikir kreatif juga dikemukakan Robinson dalam McGregor (2007) bahwa pengembangan berpikir kreatif memerlukan keaktif bertanya. Menurut Alexander keaktifan bertanya yang dirancang dengan baik akan memberikan kesempatan bagi tumbuhnya berbagai keterampilan berpikir, termasuk berpikir kreatif. Hal ini juga ditegaskan oleh Pehnoken (1997) bahwa keaktifan bertanya dapat mengembangkan keterampilan kognitif umum yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif. Berpikir kreatif itu sendiri merupakan kemampuan untuk menciptakan gagasan-gagasan baru dan orisinil. Bahkan pada orang yang merasa tidak mampu menciptakan ide baru pun sebenarnya bisa berpikir secara kreatif, asalkan dilatih. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu mengenai cara berpikir dan cara berpikir kreatif. 

Hal tersebut sesuai dengan apa yang di kemukankan oleh para ahli sejarah mencatat bahwa ada saat-saat kreativitas tumbuh subur; misalnya, Islam pada zaman Abasiyah, Itali pada waktu Renaissance. Sudah diketahui juga, di negara-negar totaliter kreativitas dalam dunia sains dihidupkan, tetapi kreativitas dalam dunia sastra atau ilmu-ilmu sosial dihambat. Berpikir kreatif hanya berkembang pada masyarakat terbuka, toleran terhadap ide-ide "gila", dan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mengembangkan dirinya. Masyarakat yang menuntut kepatuhan membuat otoritas, meminta keseragaman dalam berprilaku, menghargai kesetiaan primordial, tetapi membunuh prestasi yang menonjol, sukar untuk melahirkan pemikiran-pemikiran kreatif. 

Perilaku keaktifan bertanya yang dilakukan oleh siswa membuat suatu pemikiran kreatif yang di miliki. Dimana Berpikir kreatif siswa akan terwujud jika siswa aktif bertanya, sebaliknya keaktifan bertanya akan membuat siswa berpikir kreatif dalam suatu pemecahan masalah. Keaktifan bertanya merupakan hal yang sangat penting dalam peningkatan prestasi belajar siswa, karena di dalam proses kegiatan belajar mengajar tanpa adanya keaktifan bertanya siswa, maka belajar tidak akan mencapai hasil yang maksimal dan semakin aktif bertanya dimana akan berpengaruh pada berpikir kreatif siswa untuk memcahkan suatu masalah.
Blog, Updated at: 08.19.00

0 komentar:

Posting Komentar