Pengertian Keaktifan Bertanya

Posted By frf on Rabu, 12 Oktober 2016 | 08.16.00

1. Pengertian keaktifan bertanya 
Aktif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti giat (bekerja, berusaha) dan “mengaktifkan” memiliki arti menjadi aktif, dan menggiatkan. Menurut Mc Keachie dalam Dimyati dan Mujiono (1999: 45) berkenaan dengan prinsip keaktifan mengemukakan bahwa individu merupakan manusia belajar yang selalu ingin tahu. Menurut Sriyono (1992: 75) menyatakan keaktifan adalah pada waktu guru mengajar ia harus mengusahakan agar murid-muridnya aktif jasmani maupun rohani. Menurut Sagala (2006: 124-134) menyatakan keaktifan jasmani maupun rohani itu meliputi antara lain: 
  1. Keaktifan indera: pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-lain. Murid harus dirangsang agar dapat menggunakan alat inderanya sebaik mungkin. 
  2. Keaktifan akal: akal anak-anak harus aktif atau diaktifkan untuk memecahkan masalah, menimbang-nimbang, menyusun pendapat dan mengambil keputusan.
  3. Keaktifan ingatan: pada waktu mengajar, anak harus aktif menerima bahan pengajaran yang disampaikan guru dan menyimpannya dalam otak, kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakan kembali. 
  4. Keaktifan emosi: dalam hal ini murid hendaklah senantiasa berusaha mencintai pelajarannya. 
Menurut Sudjana (1988: 72) mengemukakan keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam : 
  1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. 
  2. Terlibat dalam pemecahan masalah. 
  3. Bertanya kepada siswa lain atau guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya. 
  4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah. 
  5. Melatih diri dalam memecahkan masalah atau soal. 
  6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh. 
Menurut Mulyono (2001: 26) menyatakan aktivitas artinya “kegiatan atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas belajar. Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada peserta didik, sebab dengan adanya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif. 

Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan peserta didik secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar yang berupa perpaduan antara aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika peserta didik pasif atau hanya menerima informasi dari guru saja, akan timbul kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan oleh guru, oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu untuk dapat mengingatkan yang baru saja diterima dari guru. Keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan manakala: 
  1. pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada peserta didik, 
  2. guru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar, 
  3. tujuan kegiatan pembelajaran tercapai kemampuan minimal peserta didik (kompetensi dasar), 
  4. pengelolaan kegiatan pembelajaran lebih menekankan pada kreativitas peserta didik, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencapai peserta didik yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep, 
  5. melakukan pengukuran secara kontinue dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. 
Pengertian bertanya adalah tidak hanya bertanya saja. Pertanyaan berasal dari bahasa Latin, “quaerere”, yang berarti “to ask, to seek”. Artinya bertanya mengandung pengertian mencari. Menurut Hamalik (2004: 117) menyatakan bertanya dapat diartikan sebagai keinginan mencari informasi yang belum diketahui. Sehingga jika bertanya adanya pada kondisi pembelajaran maka bertanya merupakan proses meminta keterangan atau penjelasan untuk mendapatkan informasi yang belum diketahui dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Konsep keaktifan bertanya. 

Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatankegiatan yang terjadi baik fisik maupun non fisik . Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional Bertanya merupakan hal yang paling penting dalam proses belajar mengajar baik dilakukan oleh guru maupun oleh siswa. Melalui bertanya pengetahuan seseorang akan bertambah. 

Dalam proses pembelajaran bertanya akan memberikan manfaat yang besar, baik bagi guru maupun bagi siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas merupakan aktivitas mentransformasikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Dalam kegiatan pembelajaran ini sangat dituntut keaktifan peserta didik, dimana peserta didik adalah subjek yang banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Segi proses, kemauan bertanya akan muncul apabila sesorang memiliki motif ingin tahu. 

Pemenuhan rasa ingin tahu memerlukan kondisi yang aman, sehingga tugas gurulah yang harus menciptalan kondisi yang aman tersebut dengan cara menciptakan iklim interaksi tanya jawab secara menyenangkan dalam pemebelajaran. Pertanyaan yang muncul dalam hati tentang suatu hal yang belum kita mengerti dengan sempurna, alangkah baiknya dimulai dengan mencari. Mencari mempunyai pengertian yang lebih jauh dari yang kita bayangkan selama ini. Mencari adalah proses untuk mendalami lebih jauh tentang suatu topik. Dalam proses pencarian, mungkin akan menemukan jawaban. 

Dalam proses pencarian mungkin akan menghasilkan pertanyaan baru. Proses pertanyaan, pencarian, dan jawaban akan menjadi siklus. Siklus proses ini jika diteruskan, maka akan menghasilkan pemahaman yang semakin baik tentang topik itu. Kebiasaan bertanya, mencari, dan menemukan jawaban terhadap hal-hal apa pun, akan mejadikan kita berpikiran terbuka. Bertanya, mencari, dan menemukan (jawaban) kemudian berulang lagi, akan meningkatkan pemahaman, melihat lebih jauh, bahkan lebih baik dalam memutuskan sesuatu. Proses seperti ini juga akan membuat kita tidak terlalu mudah menilai, men-judge, bahkan menghakimi sebelum memiliki pengertian yang cukup baik.

Ilmu pengetahuan semakin maju sangat ditentukan oleh rasa penasaran dan keingintahuan manusia. Rasa penasaran dan keingintahuan manusia akan menentukan pencapaian manusia dalam hal apa pun, bukan hanya ilmu pengetahuan. Pengetahuan akan semakin berkembang dan maju sepesat pertanyaan yang muncul dalam diri manusia. Adapun bagi siswa bertanya dapat digunakan untuk menggali informasi yang belum mereka ketahui. Mengkonfirmasikan apa-apa yang telah mereka ketahui dan mengarahkan pada aspek yang belum mereka ketahui. Proses belajar mengajar bertanya tidak hanya dilakukan satu arah, melainkan bisa dua arah bahkan bisa dilakukan dengan multi arah, misalnya antara guru dan siswa, siswa dengan guru ataupun antara siswa dengan siswa, atau orang lain yang dihadirkan di kelas.

Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Mulyasa (2005 : 31), belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”. 

Menurut Hamalik (2004: 35) menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan bertanya siswa. Keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pemikiran yang kreatif dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi belajar pada siswa. 

Sebuah pembelajaran yang produktif, kegiatan aktif bertanya berguna untuk: 
  1. Menggali informasi, baik administrasi maupun akademis; 
  2. Mengecek pemahaman siswa; 
  3. Membangkitkan respon pada siswa; 
  4. Mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa; 
  5. Mengetahui hal-hal yang sudah diketahui siswa 
  6. Memfokuskan perhatian siswa pada sesuatu yang dikehendaki guru; 
  7. Untuk membangkitkan lebih banyak lagi pertanyaan dari siswa; dan 
  8. Untuk menyegarkan kembali pengetahuan siswa.
Kegiatan belajar dan mengajar pertanyaan yang baik bergantung pada cara individu atau guru bertanya pada para siswanya mengenai hal pelajaran, sikap seseorang guru mengajukan pertanyaan adalah sikap yang edukatif dan cara memberi giliran dalam menjawab pertanyaan mengacu pada asas keadilan dan demokrasi. Cara seseorang mengajukan pertanyaan hasil pengalaman menunjukan bahwa cara seseorang mengajukan pertanyaan itu yang banyak ragamnya. Caranya ialah ada yang dengan: 
  1. Memberikan pengarahan ulang (redirecting) dan 
  2. Ada yang dengan membimbing untuk memberikan jawaban (probing) 
Pertanyaan bentuk pengarahan ulang terdapat proses pengalihan jawaban dari seseorang terhadap peserta didik lainya. Maksudnya untuk memperoleh jawaban yang tepat dari para peserta didik. Secara diagramatik. Murni (2008) menggambarkan bahwa guru mengajukan pertanyaan terhadap seseorang atau peserta didik, dan kemudian mengalihkan pertanyaan itu terhadap peserta didik lainnya untuk dikomentari dan diberi penjelasan seperlunya. Garis interaksi antara pertanyaan dan jawaban dalam kegiatan belajar tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut: 

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan bertanya 
Keaktifan bertanya siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk berpikir kreatif, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan seharihari. Menurut Paul D. Deirich (dalam Hamalik, 1999: 127) menyatakan bahwa keaktifan bertanya siswa berdasarkan jenis kegiatan aktivitasnya dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut: 
  1. Kegiatan visual (visual activities), yaitu membaca, memperhatikan gambar, mengamati demonstrasi atau mengamati pekerjaan orang lain. 
  2. Kegiatan lisan (oral activities), yaitu kemampuan menyatakan, merumuskan, diskusi, bertanya atau interupsi. 
  3. Kegiatan mendengarkan (listening activities), yaitu mendengarkan penyajian bahan, diskusi atau mendengarkan percakapan.
  4. Kegiatan menulis (writing activities), yaitu menulis cerita, mengerjakan soal, menyusun laporan atau mengisi angket. 
  5. Kegiatan menggambar (drawing activities), yaitu melukis, membuat grafik, pola, atau gambar. 
  6. Kegiatan emosional (emotional activities), yaitu menaruh minat, memiliki kesenangan atau berani. 
  7. Kegiatan metrik (motor activities), yaitu melakukan percobaan, memilih alat-alat atau membuat model. 
  8. Kegiatan mental (mental activities), yaitu mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan-hubungan atau membuat keputusan.
Sedangkan menurut Erna (2009) keaktifan bertanya siswa dapat dilihat dari: 
  • Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 
  • Kerjasamanya dalam kelompok 
  • Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli 
  • Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal 
  • Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok 
  • Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat 
  • Memberi gagasan yang cemerlang 
  • Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang 
  • Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain 
  • Memanfaatkan potensi anggota kelompok 
  • Saling membantu dan menyelesaikan masalah Melalui faktor-faktor aktivitas bertanya tersebut, guru dapat menilai apakah siswa telah melakukan aktivitas bertanya yang diharapkan atau tidak. 
3. Ciri-ciri Keaktifan Bertanya
Guru dalam proses pembelajaran haruslah mengikut sertakan siswanya secara aktif bertanya. Jangan sampai proses pembelajaran disominasi oleh guru. Siswa dikatakan aktif bertanya dalam pembelajaran bila terdapat ciri-ciri sebagai berikut (hamalik, 2001: 71 ): 
  1. Siswa berbuat sesuatu untuk memahami materi pelajaran 
  2. Pengetahuan dipelajari, dialami dan ditemukan oleh siswa 
  3. Mencobakan sendiri konsep-konsep 
  4. Siswa mengkomunikasikan hasil pikirannya 
Menurut saya pribadi, keaktifan bertanya siswa dalam pembelajaran tergolong rendah jika: siswa tidak banyak bertanya, aktivitas siswa terbatas pada mendengar dan mencatat, siswa hadir dikelas dengan persiapan belajar yang tidak memadai, ribut jika diberi latihan soal, dan siswa hanya diam ketika ditanya sudah mengerti atau belum.
Blog, Updated at: 08.16.00

7 komentar:

  1. Boleh saya tau yg ciri" dan faktor" keaktifan bertanya judul bukunya apa ya? Terimakasih..

    BalasHapus
  2. mohon izin untuk bertanya, judul buku yang baik untuk materi keaktifan bertanya apa ya?

    BalasHapus
  3. Mohon izin judul buku untuk aktif bertanya ap yaaa..mksh

    BalasHapus
  4. Mohon izin judul buku untuk aktif bertanya ap yaaa..mksh

    BalasHapus
  5. Mohon izin judul buku untuk aktif bertanya ap yaaa..mksh

    BalasHapus
  6. Mohon izin dulu, boleh saya tau judul buku untul keaktifan bertanya apak kak? Makasih

    BalasHapus