PENGERTIAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUKURAN DATA

Posted By frf on Jumat, 14 Oktober 2016 | 15.46.00

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUKURAN DATA
1. Pengertian Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positifistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Kalau peneliti satu menemukan dalam obyek berwarna merah, maka peneliti yang lain juga demikian. Kalau seorang peneliti dalam obyek kemarin menemukan data berwarna merah, maka sekarang atau besok akan tetap berwarna merah. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sama dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama.

Reliabilitas berhubungan dengan validitas. Suatu instrumen yang valid senantiasa reliabel tetapi instrumen yang reliabel belum tentu valid. Sama halnya dengan validitas, reliabilitas terdiri dari beberapa jenis, yaitu reliabilitas test-retest, reliabilitas bentuk ekuivalen, reliabilitas belah tengah, dan reliabilitas ekuivalen rasional. 

2. Jenis-jenis Reliabilitas Instrumen Pengumpulan Data
a. Reliabilitas Tes-Retes
Reliabilitas tes-retes tidak lain adalah derajat yang menunjukkan konsistensi hasil sebuah tes dari waktu ke waktu. Tes-retes menunjukkan variasi skor yang diperoleh dari penyelenggaraan satu tes yang dilakukan dua kali atau lebih, sebagai akibat kesalahan pengukuran. Dengan kata lain, kita tertarik dalam mencari kejelasan bahwa skor seseorang mencapai suatu tes pada waktu tertentu adalah sama hasilnya, ketika orang tersebut dites lagi dengan tes tersebut. Dengan melakukan tes-retes tersebut kita mengetahui sejauh mana konsistensi suatu tes mengukur dengan apa yang ingin di ukur.

Reliabilitas tes-retes ini penting, khususnya ketika digunakan untuk menentukan prediktor, misalnya tes kemampuan. Tes kemampuan tidak akan bermanfaat, jika ternyata menunjukkan hasil yang selalu berubah-rubah secara signifikan saat diberikan kepada responden. Penentu pemakaian reliabilitas tes-retes ,juga tepat ketika bentuk alterntif lainnya tidak ada, dan ketika tampak bahwa orang yang mengambil tes kedua kalinya tidak ingat atas jawaban tes yang pertama. Para pengambil tes pada umumnya akan terus mengingat jawabannya, jika item-item yang ada banyak mengandung faktor sejarah, dibanding bentuk jawaban item ilmu pengetahuan aljabar misalnya.

Reliabilitas tes-retes dapat dilakukan dengan cara seperti berikut :
  1. Selenggarakan tes pada grup yang tepat sesuai dengan rencana.
  2. Setelah selang waktu tertentu , misalnya satu minggu atau dua minggu,
  3. lakukan kembali penyelenggarakan tes yang sama dengan grup yang sama tersebut.
  4. Korelasikan hasil tes tersebut.
Tes-retes juga mempunyai beberapa permasalahan. Di antaranya permasalahan tersebut, yaitu faktor waktu tenggang yang diambil ketika dilakukan tes pertama dengan tes kedua. Jika interval waktu terlalu pendek maka mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengingat jawaban dalam tes, sehingga tes yang kedua dapat dipastikan lebih baik, karena faktor resistansi atau sia-sia hafalan yang terjadi pada subjek pelaku. Jika interval waktu terlalu panjang, kemampuan para pelaku yang mengikuti tes mungkin bertambah, karena dua kemungkinan, yaitu faktor maturasi atau kedewasaan dan faktor intervensi dari faktor belajar para subyek.

Faktor-faktor tersebut menjadikan konsistensi tes cenderung artifsial dan rendah. Mengenai interval waktu yang baik antara tes pertama dengan tes berikutnya diberikan kepada subjek pelaku pilot study, (Gay, 1983, dalam Sukardi, 2007) memberikan referensi bahwa satu hari terlalu pendek, sebaliknya satu bulan terlalu panjang. Oleh karena itu, selisih waktu pemberian tes melalui tes-retes diantara satu atau dua minggu.

b. Reliabilitas Bentuk Ekuivalensi
Sesuai dengan namanya, yaitu ekuivalen maka tes yang hendak diukur reliabilitasnya dibuat identik. Setiap tampilannya, kecuali subtansi item yang ada dapat berbeda. Kedua tes tersebut sebaiknya mempunyai karakteristik sama. Karakteristik yang dimaksud termasuk, misalnya: mengukur variabel yang sama, mempunyai jumlah item sama, struktur sama, mempunyai tingkatan kesulitan dan mempunyai petunjuk, cara skoring, dan interpretasi yang sama.

Dari semua kondisi yang direncanakan secara ekuivalen di atas idealnya jika grup yang sama mengambil dua tes tersebut maka rerata skor maupun variabilitas skor yang dicapai dari kedua tes yang diambil mestinya sama. Jika dikehendaki, sebenarnya kita dapat memilih, mengambil sampel, dan item yang berbeda dari ranah tingkah laku yang sama. Yang perlu diperhatikan mestinya adalah dalam hal apakah skor tergantung item pilihan atau pada penampilan atas item-item yang dapat digeneralisasi pada lainnya. Jika item terpilih baik dan setiap setnya menggambarkan ranah yang setaraf maka penggambaran tersebut mestinya benar.

Reliabilitas ekuivalen, pada umumnya juga menggambarkan bentuk konsistensi alternatif, yang dapat mmenunjukkan variasi skor yang terjadi dari bentuk tes satu dengan bentuk lainnya. Tetapi juga perlu diingat bahwa pengambilan tes reliabilitas ekuivalen ini akan dapat mencapai hasil yang tepat, jika pengambilan tes hafal terhadap jawaban tes yang dibuat dalam sesi pertama, sehingga mereka dapat menjawab kembali tes yang kedua. Ketika dua bentuk alternatif tes tersedia , yang perlu diketahui dari kedua tes adalah berapa reliabilitas ekuivalensi. Hal ini perlu diyakinkan kembali agar terjadi bahwa skor seseorang tidak akan dipengarui oleh cara mengadministrasi tes tersebut.

Implikasi dari analisis di atas ialah bahwa sebuah tes diberikan lebih dari satu kali pada grup yang sama. Pertama tes diberikan pada grup sebagai proses dan setelah selang waktu tertentu diberikannya untuk yang kedua kalinya sebagai post- tes. Hal lain yang perlu diketahui yaitu bahwa ada kemungkinan pengaruh kegiatan intervening, ketika mengukur suatu hal yang esensinya sama dengan menggunakan tes sama.

Langkah-langkah proses melaksanakan tes reliabilitas secara ekuivalen yaitu:
  1. Tentukan subjek sasaran yang hendak dites.
  2. Lakukan tes yang dimaksud kepada subjek sasaran tersebut.
  3. Administrasi hasilnya secara baik.
  4. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, lakukan pengetesan untuk yang kedua kalinya pada grup terebut.
  5. Korelasikan kedua hasil tes skor.
Jika hasil koefisien ekuivalen tinggi, berarti tes memiliki reliabilitas ekuivalen baik. Sebaiknya apabila ternyata bahwa koefisienya rendah maka reliabilitas ekuivalen tes rendah. Reliabilitas ekuivalen merupakan salah satu bentuk yang dapat diterima dan umum dipakai dalam penelitian terutama penelitian pendidikan.yang perlu juga di ketahui para peneliti adalah bahwa tes ekuivalen mempunyai kelemahan yaitu bahwa membuat dua buah tes yang secara esensial ekuivalen adalah sulit. Akibatnya akan selalu muncul terjadinya kesalahan pengukuran.

c. Reliabilitas Belah Tengah 
Reliabilitas belah tengah tergolong dalam jenis reliabilitas yang berdasarkan konsistensi internal dari instrumen pengukuran. Reliabilitas ini diperlukan jika tes sangat panjang. Prosedur menentukan reliabilitas belah tengah meliputi langkah-langkah:
  1. Berikan seluruh tes pada satu kelompok.
  2. Bagi tes kedalam dua bagian yang sama, dalam bentuk subtes, setengah bagian pertama berisi item-item yang ganjil, sedangkan item-item yang genap pada setengah bagian kedua. 
  3. Hitung skors setiap obyek pada kedua sub bagian dimana setiap subjek mendapat mendapat 2 skor, 1 skor untuk item ganjil, dan 1 skor untuk item genap. 
  4. Korelasikan 2 skor himpunan itu. 
Hasil korelasi ialah koefisien konsistensi internal, yang bila tingi berarti instrument itu mempunyai reliabilitas yang tinggi. 

d. Reliabiltas Ekuivalen Rasional
Reliabilitas ini tergolong juga dalam reliabilitas berdasarkan konsistensi internal. Reliabilitas ini diperoleh dengan cara menghitung konsistensi internal dengan menentukan bagaimana semua item-item saling berhubungan dan berhubunga denga tes secara keseluruhan.

Blog, Updated at: 15.46.00

1 komentar: