Pengertian umum mikroorganisme
Pengertian
umum mikroorganisme perombak bahan organik atau biodekomposer adalah
mikroorganisme pengurai serat, lignin, dan senyawa organik yang
mengandung nitrogen dan karbon dari bahan organik (sisa-sisa organik
dari jaringan tumbuhan atau hewan yang telah mati). Mikroba perombak
bahan organik terdiri atas Trichoderma reesei, T. harzianum, T.
koningii, Phanerochaeta crysosporium, Cellulomonas, Pseudomonas,
Thermospora, Aspergillus niger, A. terreus, Penicillium, dan
Streptomyces
Fungi perombak bahan organik secara umum
Fungi
perombak bahan organik umumnya mempunyai kemampuan yang lebih baik
dibanding bakteri dalam mengurai sisa-sisa tanaman (hemiselulosa,
selulosa dan lignin). Umumnya mikroba yang mampu mendegradasi selulosa
juga mampu mendegradasi hemiselulosa. Kelompok fungi menunjukkan
aktivitas biodekomposisi paling nyata, yang dapat segera menjadikan
bahan organik tanah terurai menjadi senyawa organik sederhana, yang
berfungsi sebagai penukar ion dasar yang menyimpan dan melepaskan hara
di sekitar tanaman.
Beberapa
enzim yang terlibat dalam perombakan bahan organik antara lain adalah
β-glukosidase, lignin peroksidase (LiP), manganese peroksidase (MnP),
dan lakase, selain kelompok enzim reduktase yang merupakan penggabungan
dari LiP dan MnP, yaitu enzim versatile peroksidase. Enzimenzim ini
dihasilkan oleh Pleurotus eryngii, P. ostreatus, dan Bjekandera adusta
(Lankinen 2004). Selain mengurai bahan berkayu, sebagian besar fungi
menghasilkan zat yang besifat racun, sehingga dapat dipakai untuk
menghambat pertumbuhan/perkembangan organisme pengganggu, seperti
beberapa strain T. harzianum yang merupakan salah satu anggota
Ascomycetes. Apabila kebutuhan karbon (C) tidak tercukupi, fungi
tersebut akan menghasilkan racun yang dapat menggagalkan penetasan telur
nematoda. Meloidogyn javanica (penyebab bengkak akar), sedangkan bila
kebutuhan C tercukupi akan bersifat parasit pada telur atau larva
nematoda tersebut. Fungi Zygomycetes (Mucorales) sebagian besar berperan
sebagai pengurai amylum, protein, lemak, dan hanya sebagian kecil yang
mampu mengurai selulosa dan khitin.
Pemanfaatan
mikroorganisme perombak bahan organik yang sesuai dengan substrat bahan
organik dan kondisi tanah merupakan alternatif yang efektif untuk
mempercepat dekomposisi bahan organik dan sekaligus sebagai suplementasi
pemupukan. Proses perombakan bahan organik yang terjadi secara alami
akan membutuhkan waktu relatif lama (2 bulan) sangat menghambat
penggunaan bahan organik sebagai sumber hara. Apalagi jika dihadapkan
kepada tenggang waktu masa tanam yang singkat, sehingga pembenaman bahan
organik sering dianggap kurang praktis dan tidak efisien. Untuk
mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan inokulasi mikroba terpilih guna
mempercepat proses perombakan bahan organik. Percepatan perombakan sisa
hasil tanaman dapat meningkatkan kandungan bahan organik dan
ketersediaan hara tanah, sehingga masa penyiapan lahan dapat lebih
singkat dan mempercepat masa tanam berikutnya, yang berarti akan
meningkatkan intensitas pertanaman. Inokulan perombak bahan organik
telah tersedia secara komersial dengan berbagai nama, seperti EM-4,
Starbio, M-Dec, Stardek, dan Orgadek.
0 komentar:
Posting Komentar