Pengertian Customer Relationship Management (CRM)
1. Pengertian Customer Relationship Management (CRM)
Dalam
ruang lingkup ilmu manajemen dikenal istilah CRM, Customer Relationship
Management merupakan hubungan kerjasama antara pihak provider dengan
customer sehingga kedua belah pihak saling menguntungkan. Dalam hal ini
lembaga tidak menekankan pada terjualnya produk, tapi lebih fokus pada
interaksi secara menyeluruh dengan elemen-elemen kegiatan bisnis yang
dikelola oleh lembaga.
Berbicara
mengenai Customer Relationship Management mau tidak mau terkait dengan
kata relationship. Menurut Amin Widjaja (2008:37),menyatakan bahwa :
”relationship adalah suatu hubungan terdiri atas serangkaian episode
terjadi antara dua belah pihak dalam rentang waktu tertentu”.
Menurut Dwyer yang dikutip oleh Amin Widjaja (2008:38), lima tahapan perkembangan hubungan yaitu :
1. Awareness (kesadaran)
Terjadi ketika masing-masing pihak saling memperhatikan dan menimbang kemungkinan untuk menjalin kemitraan.
2. Exploration (penjajagan)
Yaitu fase masing-masing pihak mencoba menyelidiki dan menguji kapasitas dan kinerja masing-masing.
3. Expansion (ekspansi atau peningkatan)
Yaitu peningkatan hubungan terjadi ketika kedua belah pihak merasakan adanya saling ketergantungan.
4. Commitment (komitmen)
Ditandai oleh meningkatnya penyesuaian diri dan sikap saling memahami peranan dan tujuan masing-masing.
5. Akhir hubungan
Yaitu kedua belah pihak sepakat untuk mengakhirinya.
Definisi CRM menurut Kristin Anderson yang dikutip oleh Amin Widjaja (2008:45) yaitu :
”CRM is a comprehensive approach for creating, maintaining, and expanding customer relationship”
Yang
artinya : CRM adalah suatu pendekatan yang menyeluruh untuk
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan hubungan dengan pelanggan.
Menurut Brown yang dikutip oleh Buchari Alma (2004:271), menyatakan ” CRM is the process of acquiring, retaining and growing profitable customers”
Yang artinya : CRM adalah proses untuk memperoleh, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan yang paling menguntungkan.
Frederick
Newell dalam bukunya “Loyalty. Com” (2000) yang dikutip oleh Amin
Widjaja (2008:8), menyatakan bahwa : ” Customer Relationship Management
is a process of modyfing customer behavior over time and learning from
every interaction, customizing customer treatment, and strengthening the
bond between the customer and the company.
Yang
artinya : Customer Relationship Management adalah proses memodifikasi
perilaku konsumen dari waktu ke waktu dan belajar dari tiap interaksi,
merubah, merawat pelanggan, dan memperkuat ikatan pelanggan dengan
perusahaan.
Sekarang
ini pelanggan menjadi semakin tidak dapat diprediksi dan mempunyai
kebebasan yang semakin besar dalam pilihan, sehingga menyebabkan
perusahaan memindahkan fokus mereka dari menarik (attracting) pelanggan
baru menjadi mempertahankan (retaining) pelanggan yang menguntungkan.
Banyak perusahaan sekarang mulai menggabungkan pemikiran strategik,
sumber daya manajemen, pendukung garis depan, dan teknologi agar dapat
lebih baik memahami dan melayani pembeli mereka yang semakin canggih
Sedangkan pengertian CRM menurut Lukas (2001:3), adalah ”suatu
aktivitas yang melibatkan seluruh sumber daya manusia untuk
mempertahankan pelanggan yang ada; suatu strategi mengelolah dan menjaga
hubungan dengan pelanggan; suatu usaha untuk mengetahui keinginan dan
kebutuhan pelanggan”.
Secara
umum, dapat disimpulkan bahwa CRM merupakan strategi dan usaha untuk
menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pelanggan.
2. Komponen Customer Relationship Management (CRM)
Lukas (2001:116), membagi CRM kedalam tiga komponen utama, yaitu :
1. Manusia (People)
Dalam
hal ini adalah karyawan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam
keberlangsungan pelaksanaan CRM, karena merekalah yang melaksanakan CRM
sebagai suatu aktifitas atau keinginan perusahaan. Dengan adanya
penerapan CRM telah terjadi suatu perubahan paradigma pemasaran, bila
sebelumnya produksi menjadi fokus utama maka dalam penerapan CRM,
pelangganlah yang menjadi fokus utama.
2. Proses (Process)
Implementasi
CRM akan merubah proses usaha yang telah ada sebelumnya. Baik proses
usaha yang melibatkan pelanggan secara langsung maupun yang tidak. Pada
CRM seluruh fungsi usaha yang ada harus berfokus kepada pelanggan.
Proses-proses CRM :
1. Identifikasi
Identifikasi
pelanggan dan prospek berdasarkan data yang ada, siapa pelanggan yang
menguntungkan, dia tinggal dimana dan mengapa dia menguntungkan.
Kebanyakan perusahaan hanya peduli seberapa besar keuntungan yang
diperoleh dari pelanggannya tanpa tahu siapa pelanggannya yang telah
memberikan keuntungan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang
pelanggan seperti :
a.
Firmagrafik : yaitu informasi tentang pelanggan atau perusahaan yang
melakukan bisnis dengan kita, seperti : alamat, bidang bisnis, kode pos
dan sebagainya.
b. Demografi dan psikografi : yaitu info yang menyangkut contact pearson (pelanggan).
c. Infografi : bagaimana contact pearson menginginkan cara interaksi dalam mendapatkan informasi mengenai dirinya.
2. Diferensiasi
Segmentasikan pelanggan berdasarkan tingkah laku, demografi, ekspetasi pelanggan.
3. Interaksi
Membuat
rencana terbaik untuk berinteraksi dengan pelanggan, kemudian membuat
program kesetiaan pelanggan, cross selling, dan sebagainya. Semakin lama
interaksi terjadi, semakin tahu satu sama lain, semakin enggan
pelanggan pindah ke pesaing karena pelanggan akan merasa berat untuk
memulai hubungan baru dengan pesaing. Interaksi dapat dilakukan dengan
e-mail, telepon dan fax, surat, serta tatap muka.
4. Personalisasi
Produk
maupun program loyalitas yang disesuaikan dengan keinginan pelanggan
secara terus-menerus. Menggunakan semua informasi yang telah didapat
sebelumnya untuk membuat barang dan jasa sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan pelanggan.
3. Teknologi (Technology)
Teknologi
memiliki peranan dalam CRM. Pertama, adalah membangun data base
pelanggan mulai dari sistem operasi hingga transaksi. Kedua,
menganalisis siapa pelanggan paling bagus, dia beli apa, berapa sering.
Ketiga, melaksanakan aktifitas penjualan, marketing, dan customer
service dengan menyatukan saluran komunikasi berbeda (operational CRM).
3. Tujuan Customer Relationship Management (CRM)
Dalam penerapannya CRM memiliki beberapa tujuan menurut Lukas (2001:6), diantaranya :
- Mendapatkan pelanggan
- Mengetahui pelanggan
- Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan
- Mengembangkan pelanggan yang menguntungkan
- Merubah pelanggan yang belum menguntungkan menjadi menguntungkan.
Pada
dasarnya CRM bertujuan untuk proses adaptasi antara perusahaan dengan
pelanggannya. Program CRM yang diterapkan dengan baik adalah seperti
benang yang menjalar keseluruh perusahaan. Jadi departemen apapun yang
sebenarnya bertanggung jawab menjalankan program CRM, setiap divisi,
setiap departemen, dan setiap anggota karyawan harus tahu tentang
program tersebut, tujuan-tujuannya, dan yang paling penting, apa peranan
mereka dan bagaimana mereka dapat memberikan konstribusi dalam
menjalankan program itu. Akhirnya, tujuan CRM adalah untuk berkomunikasi
dan berinteraksi dengan satu pelanggan.
Manajemen
relasional pelanggan memungkinkan perusahaan memberikan layanan
pelanggan yang unggul saat diminta melalui penggunaan yang efektif atas
informasi laporan individual. Banyak perusahaan bermaksud mengembangkan
ikatan yang lebih kuat dengan para pelanggan mereka.
4. Manfaat Customer Relationship Management (CRM)
Manfaat CRM menurut Amin Widjaja (2008:10) yang dikutip dari (Tabloid Dot. Com, 2000, hal 11) menyatakan bahwa :
1. Peningkatan Pendapatan
Aplikasi
CRM menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan
perusahaan. Dengan aplikasi CRM, kita bisa melakukan penjualan dan
pelayanan via web sehingga peluang dari penjualan secara global tanpa
perlu menyediakan upaya khusus untuk mendukung penjualan dan pelayanan
tersebut.
2. Mendorong Loyalitas Pelanggan
Aplikasi
CRM memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari semua
titik kontak dengan pelanggan, apakah itu via web, call center, ataupun
lewat staf pemasaran dan pelayanan di lapangan. Konsisyensi dan
aksepsibilitas informasi ini memungkinkan penjualan dan pelayanan yang
lebih baik dengan berbagi informasi penting mengenai pelanggan itu.
3. Mengurangi Biaya
Dengan
kemampuan swalayan dalam penjualan dan pelayanan pelanggan, ada biaya
yang bias dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web.
Aplikasi CRM juga memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya
lebih murah dalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan
terfokus.
4. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Otomasi
penjualan dan proses layanan dapat mengurangi risiko turunnya kualitas
pelayanan dan mengurangi beban cash flow. Penggunaan teknologi web dan
call center misalnya, akan mengurangi hambatan birokrasi dan biaya serta
proses administratif yang mungkin timbul.
5. Peningkatan Time To Market
Aplikasi
CRM memungkinkan kita membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan
informasi pelanggan yang lebih baik, adanya data trend pembelian oleh
pelanggan, sampai integrasi dengan aplikasi ERP untuk keperluan
perencanaan yang lebih baik. Dengan kemampuan penjualan via web, maka
hambatan waktu, geografis, sampai ketersediaan sumber data dapat
dikesampingkan untuk mempercepat penjualan produk tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar