Pengertian Organisasi Menurut Tariszka Semegine dan Eva

Posted By frf on Sabtu, 18 Februari 2017 | 16.19.00

Penelitian Sebelumnya (State Of The Art) 
Penelitian pertama oleh Tariszka Semegine dan Eva yang berjudul “Organizational Internal Communication As A Means Of Improving Efficiency”, direpresentasikan dari teori organisasi mengenai komunikasi organisasi. Saat ini, prasyarat yang harus dimiliki setiap staff adalah keterampilan komunikasi. Tingkat komunikasi dalam organisasi menentukan efisiensi organisasi. Penelitian menunjukan bahwa kinerja positif didukung oleh seberapa baik staff diberikan informasi, dan tingkat kepuasan dengan arah aliran komunikasi (horizontal, vertikal). Metode penelitian kuantitatif. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja yang baik dapat diperoleh apabila staff diberikan informasi vertikal dan horisontal. Penelitian diatas menunjukkan bahwa staff akan menunjukkan kinerja positif apabila diberikan informasi. Sedangkan Perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, melihat bagaimana aliran informasi vertikal dan horizontal didukung oleh gaya kepemimpinan seorang kepala divisi humas. Jenis informasi apa saja yang dikomunikasikan pimpinan dalam membantu tugas bawahan dan sebaliknya. Penelitian kedua oleh Muhazis dan Desy Hariyati yang berjudul “The Role Of Leadership in Bureaucracy Reform”. Kepemimpinan mengandung makna kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mengubah perilaku pihak lain seperti yang diinginkannya. Kepemimpinan daerah memiliki pengaruh yang signifikan untuk membangun tatanan birokrasi daerah agar semakin berkualitas.

Reformasi birokrasi merupakan suatu tuntutan yang harus dipenuhi dalam rangka memperbaiki kualitas dan kinerja birokrasi yang selama ini seringkali memiliki stigma negative di kalangan masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode campuran kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif dilakukan dengan penelusuran data statistik mengenai laporan kinerja pemerintah daerah dan Indeks Kepuasan Masyarakat yang selama ini diperoleh Pemerintah Daerah, sedangkan metode kualitatif dilakukan lewat wawancara mendalam dengan pihak pemerintah daerah, DPRD, LSM, pengusaha, dan tokoh masyarakat. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa peran kepemimpinan Herry Zudianto Berdasarkan teori Mintzberg sudah berjalan dengan baik dilihat dari tiga dimensi, diantaranya interpersonal roles, informational roles dan decisional roles.

Penelitian di atas menunjukkan kepemimpinan membawa pengaruh pada tatanan birokrasi daerah yang berkualitas dimana peran pemimpin tersebut berdasarkan teori Mintzberg berjalan baik dilihat dari dimensi peran interpersonal, informasi, dan peran pengambilan keputusan. Sedangkan perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan mendukung distribusi pesan secara vertikal dan horizontal. Distribusi pesan yang juga meliputi peran pemimpin sebagai pemberi dan penerima informasi. Gaya kepemimpinan kepala divisi humas yang dianalisis menggunakan teori empat gaya kepemimpinan yang dikemukakan Likert, menunjukkan bahwa gaya pimpinan partisipatif yang mendukung informasi berjalan ke segala arah, komunikasi terbuka secara formal dan informal.


Penelitian Ketiga oleh Shilpee A. Dasgupta Damodar Suar, Seema Singh yang berjudul “Dampak komunikasi pimpinan kepada perilaku bawahan”, melalui dasar teori pertukaran sosial dan teori dukungan organisasi, tujuan dari penelitian ini untuk melihat gaya pasif, agresif, dan tegas pimpinan yang mempengaruhi dukungan pimpinan dan melihat apakah dukungan meningkatkan kepuasan karyawan melalui komunikasi pimpinan dan organisasi berbasis self-esteem. Metode penelitian kuantitatif,menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi asertif memberikan dukungan yang maksimal kepada karyawan. Dukungan pimpinan di tempat kerja meningkatkan kepuasan karyawan dengan komunikasi pimpinan dan organisasi berbasis self-esteem. Kepuasan komunikasi menumbuhkan ikatan emosional yang kuat dengan organisasi. Jika penelitian di atas menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan asertif memberi dukungan, meningkatkan kepuasan karyawan, ikatan emosional dan komunikasi pimpinan serta organisasi berbasis self esteem. Perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang mendorong karyawan untuk berkomunikasi secara terbuka, bebas dan terus terang baik kepada pimpinan maupun dengan anggota tim adalah gaya kepemimpinan partisipatif.

Penelitian keempat oleh Stacey Frank Kanihan Kathleen A. Hansen, Sara Blair, Marta Shore, dan Jun Myers yang berjudul “Komunikasi Pimpinan dalam koalisi dominan: Kekuasaan dan praktek komunikasi”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji jenis kekuasaan formal dan informal oleh pimpinan, dan mengidentifikasi karakteristik komunikasi pimpinan perusahaan yang berada dalam koalisi dominan. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menemukan empat atribut kekuasaan informal membedakan komunikasi oleh komunikasi yang berada di koalisi dominan dari mereka yang tidak yaitu kepercayaan timbal balik, pengambilan keputusan strategis, inklusi sosial dan keahlian komunikasi. Menggunakan teori organisasi tentang pentingnya kekuasaan informal sebagai syarat pada koalisi dominan,persahabatan dan “being included”. Penelitian diatas menunjukkan bahwa dalam penelitian tersebut objek penelitian adalah pemimpin pada koalisi dominan dan ditemukan bahwa terdapat kepercayaan timbal balik, pengambilan keputusan strategis juga keahlian komunikasi dalam kekuasaan informal.

Perbandingan dengan penelitian “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, menunjukkan pimpinan humas instansi pemerintahan Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan memiliki kekuasaan formal. Dalam penelitian ini melihat bagaimana gaya pemimpin humas dapat mendukung aliran informasi vertikal dan horizontal, untuk mengetahui hal tersebut, aspek pengambilan keputusan, kepercayaan dan komunikasi pemimpin diidentifikasi untuk melihat gaya kepemimpinan kepala divisi humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan. Penelitian terakhir oleh Fitri Yanti yang berjudul “Pola Komunikasi Kepemimpinan Nyai di Pindok Pesantren Modern Putri Lampung”.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui studi kasus kepemimpinan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Strategi kepemimpinan Nyai terdiri dari perencanaan lintas sektor jaringan atau kerja sama, hubungan baik, sosialisasi pondok pesantren, dan kunjungan ke pesantren lain. 2) Fungsi komunikasi Nyai termasuk memberikan informasi, mendapatkan hubungan, menyampaikan pesan, mendidik, mengubah sikap/perilaku, membujuk melalui khotbah Islam. 3) teknik komunikasi kepemimpinan Nyai terdiri dari persuasif, dialog, koersif, partisipatif dan transdental. 4) pola komunikasi yang dikembangkan oleh Nyai adalah komunikasi lisan yang cenderung formal dan norma-norma yang gigih untuk aturan dan komunikasi kepemimpinan model Nyai di pesantren adalah disiplin, otonomi, harmoni dan hubungan yang didasarkan kepemimpinan model komunikasi serta kepemimpinan conceptive dan kreatif Nyai.

Dalam penelitian tersebut meneliti mengenai strategi, pola,fungsi, teknik, dan komunikasi pimpinan, dimana fungsi komunikasi pemimpin salah satunya adalah memberikan informasi. Dan teknik komunikasi salah satunya dengan partisipatif. Sedangkan “Analisis Aliran Informasi Vertikal dan Horizontal dalam Komunikasi Internal Melalui Gaya Kepemimpinan pada Divisi Humas Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan”, melihat mengenai gaya kepemimpinan dalam mendistribusikan informasi secara vertikal dan horisontal. Gaya partisipatif merupakan suatu gaya kepemimpinan yang mendorong informasi berjalan ke segala arah, dan komunikasi terbuka baik secara formal dan informal.
Blog, Updated at: 16.19.00

0 komentar:

Posting Komentar