Pengertian Manajemen Keuangan Dan Modal Perusahaan
Pengertian
Manajemen Keuangan atau sering juga disebut sebagai Pembelanjaan yang
dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan
dengan usaha-usaha untuk mendapatkan dana/modal perusahaan, dan bahkan
dapat membingungkan kita, hal ini mengingat, bahwa masalah dana/modal
mengandung banyak pengertian modal yang dimaksud, berikut ini kami
akan mencoba mengemukakan pengertiam modal dalam arti klasik, dimana
arti modal ialah sebagai hasil pruduksi. Dalam perkembangan berikutnya
ternyata pengertian modal bersifat non phisical atau kekuasaan memakai
atau menggunakan yang terkandung dari berbagai macam barang-barang
modal, meskipun dalam hal ini belum ada persesuaian pendapatan diantara
para ahli.
Untuk lebih memahami pengertian modal lebih lanjut berikut akan disajikan pengertian modal menurut para ahli, yaitu.
- Lutge mengartikan modal hanyalah dalam arti uang;
- Schwiedland memberikan pengertian modal, itu meliputi baik modal dalam bentuk uang maupun modal dalam bentuk barang.
- A.Anion J.Von Komorzynsky, yang memandang modal sebagian kekuasaan menggunakan yang diharapkan atas barang-barang modal yang belum digunakan.
- Prof. Meij mengartikan modal sebagai kolektivitas dari barang-barang modal yang terdapat dalam neraca sebelah debet, sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua barang-barang yang ada dalam perusahaan, dalam fungsi produksinya adalah untuk membentuk pendapatan.Disamping itu Prof Meij, juga mengartikan bahwa kekayaan adalah daya beli yang terdapat dalam barang-barang modal. Dengan demikian kekayaan terdapat dalam kredit Neraca.
- Prof. Polak mengartikan modal ialah sebagian kekuasaan untuk menggunakan barang-barang modal. Adapun barang-barang modal juga terdapat pada sebelah kredit neraca, barang-barang modal yang belum digunakan akan diletakkan pada sebelah debet neraca.
- Prof. Bakker mengartikan modal ialah baik berupa barang-barang yang konkrit yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat pada debet neraca, sementara daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu akan dicatat sebelah kredit neraca.
Jadi
yang tercatat pada sebelah debet neraca disebut Modal Konkrit dan yang
tercatat sebelah kredit neraca disebut sebagai modal abstrak. Apabila
kita melihat neraca suatu perusahaan, maka selain menggambarkan adanya
modal konkrit dan modal abstrak, ini jika kita melihat dari segi
bentuknya, sementara jenis modal seperti ini telah disebutkan di atas,
maka masih banyak jenis modal lain, jika kita melihat modal konkrit dan
modal pasif dapat diidentifikasikan dengan modal abstrak.
1. Pembagian Modal Aktif
Jika
ditinjau dari lamanya perputaran modal aktif atau kekayaan suatu
perusahaan, maka dapat dibedakan antara aktiva lancar dengan aktiva
tetap. Perbedaan/perbandingan antara kedua jenis aktiva tersebut akan
menentukan “Struktur Kekayaan Perusahaan”.
Dengan
demikian yang dimaksudkan dengan aktiva lancar adalah jenis aktiva yang
habis dalam satu kali periode akuntansi umumnya kurang dari satu tahun.
Pengertian di atas hanya dapat dihubungkan dengan pengertian modal yang
jika dipandang dari segi perputaran dana/modal dalam perusahaan.
Sementara
yang dimaksud dengan aktiva tetap adalah aktiva-aktiva tetap yang
dikenal pula adanya modal kerja (Working Capital Assets), dan modal
tetap (Fixed Capital Assets), dan yang dimaksud dalam kategori modal
kerja (working Capital Assets) inilah yang dikelompokkan sebagai aktiva
lancar, setelah diselesaikan dengan utang lancar, dalam arti kelebihan
aktiva lancar di atas utang lancar.
Perbedaan fungsional antara modal kerja dengan modal tetap, adalah dalam arti bahwa.
- Jumlah modal kerja adalah lebih fleksibel atau lebih leluasa mudah diperbesar atau diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan modal tetap diperoleh atau dibeli tidak mudah untuk dikurangi atau diperkecil.
- Susunan daripada modal kerja adalah relatif variabel elemen-elemen dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sedangkan susunan dari pada modal tetap adalah relatif permanen dalam jangka waktu tertentu, karena elemen-elemen aktiva tetap tidak berubah-ubah.
- Modal kerja mengalami proses perputaran dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sementara modal kerja tetap perputaran yang cukup panjang (lama) lebih dari satu periode akuntansi.
2. Pembagian Modal Pasif
Jika kita melihat dari sumbernya, modal pasif dapat dibedakan menjadi:
- Modal sendiri (modal badan usaha);
- Modal asing (modal pinjaman diluar perusahaan)
Jika
ditinjau dari sudut lamanya penggunaan modal pasif seperti di atas,
maka kita kenal adanya pembagian modal pasif atas dasar syarat-syarat,
yaitu sebagai berikut: (a) likuiditas; (b) solvabilitas; dan (c)
rentabilitas.
- Likuiditas, yaitu syarat yang mendahulukan kepentingan perusahaan dalam melunasi seluruh kewajiban-kewajiban jangka pendek (utang lancar).
- Solvabilitas, yaitu syarat yang harus didahulukan oleh perusahaan baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, hal ini perusahaan yang berada dalam kondisi dilikuidasi/dibubarkan.
- Rentabilitas, yaitu syarat yang harus dicapai oleh perusahaan, karena hal ini merupakan suatu perbandingan laba bersih perusahaan setelah dipertemukan dengan biaya-biaya termasuk pinjaman.
Gambar. Hubungan Manajemen Keuangan dengan Neraca
3. Struktur Kekayaan dan Struktur Financial/Struktur Modal
Struktur
kekayaan adalah perimbangan/perbandingan baik dalam arti absolut
maupun dalam arti relatif antara aktiva lancar dengan aktiva tetap.
Contoh
aktiva lancar sejumlah Rp80.000,00 dan aktiva tetap sebesar
Rp120.000,00 dengan perbandingan 8:12 atau persentase 40 %: 60. Struktur
keuangan dalam perusahaan mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva
perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur keuangan perusahaan
tercermin pada keseluruhan aktiva dan pasiva dalam neraca. Struktur
modal adalah pembelanjaan permanen dimana perusahaan mencerminkan
perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Apabila
struktur Keuangan perusahaan hanya tercermin pada pasiva dalam neraca,
maka struktur modal hanya tercermin pada utang jangka panjang dan
unsur-unsur modal sendiri, dimana kedua unsur tersebut merupakan dana
permanen atau dana jangka panjang.
Sehingga
dengan demikian struktur modal hanya merupakan sebagian saja dari
struktur keuangan perusahaan. Misalnya saja dalam perusahaan mempunyai
modal asing sebesar Rp50.000,00 dan modal sendiri sebesar Rp150.000,00
maka perimbangan dengan rasio 5 : 15 dan perimbangan dengan persentase
atau relatif 25 % : 75 %
4. Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Sebagaimana
dengan buku-buku manajemen keuangan pada umumnya, buku ini memberikan
suatu kerangka dasar teori bidang studi manajemen keuangan. Perbedaan
buku ini dengan buku-buku manajemen pada umumnya, adalah buku ini tidak
hanya memberikan teknik-teknik analisis, melainkan juga memberikan
konsep-konsep dalam penentuan kebijaksanaan yang konsisten dengan tujuan
yang hendak dicapai perusahaan.
Dalam
konsep ini, manajemen keuangan memberikan suatu kerangka dasar
pemikiran untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang menyangkut bidang
keuangan, dalam arti yang seluas-luasnya. Teori ini merupakan konsep
pemikiran yang cukup mendasar, maka manajemen keuangan harus
mempertemukan dan/atau menghubungkan antara prinsip dengan dunia nyata
dalam hal ini praktek yang sesungguhnya terjadi di lapangan.
Dalam
keadaan tertentu dapat terjadi perbedaan yang mendasar antara konsep
teori dengan praktek pelaksanaannya di lapangan. Namun bagaimanapun
teori-teori yang diperoleh dalam bidang keuangan, akan menunjang kepada
semua orang untuk dapat menerapkan konsep teori manajemen keuangan,
manajemen keuangan harus dituntut untuk lebih mengetahui asumsi dasar
pemikiran, dan situasi khusus dalam penerapan, dalam arti bahwa
manajemen keuangan harus dapat meningkatkan kemampuannya untuk dapat
memecahkan masalah-masalah keuangan dengan mempergunakan teori manajemen
keuangan yang telah ada.
Pembahasan
awal dalam buku ini akan dimulai dengan memperkenalkan perkembangan
ilmu manajemen keuangan. Tujuannya adalah untuk mengetahui secara
kronologis sumbangan-sumbangan pemikiran dalam manajemen keuangan.
Kemudian sesudah itu dapat dilanjutkan dengan pembahasan ruang lingkup
pengambilan keputusan dalam manajemen keuangan yang utama adalah
manajemen terhadap investasi serta pembiayaannya. Atas dasar kepentingan
inilah sehingga sangat diperlukan analisis dan dasar pengambilan
keputusan yang konsisten.
5. Pertumbuhan Ilmu Manajemen Keuangan
Dalam
tiga dekade terakhir, ilmu manajemen keuangan telah berkembang dengan
pesat. Perkembangan ini dikenal pada tahun 1951, ketika itu fokus
manajemen keuangan perusahaan pada bidang operasional, seperti modal
kerja, sumber dana, anggaran belanja kearah konsep teori biaya modal,
kebijaksanaan struktur modal, kebijakan investasi dan penilaian
perusahaan. Konsep teori ini terus berkembang dan menjadi fokus
literatur pada dekade 1960 an. Kemudian pada dekade tahun 1970,
Markowitz, Sharpe, dan Lintmen melakukan pembauran dalam penilaian dasar
resiko dan berdasarkan konsep portopolio. Konsep yang dimaksud adalah
konsep seperti Capital Asset Princing Model (CAPM), Capital Market Line
(CML), Security Market Line (SML), yang telah berkembang pesat saat ini.
Pertumbuhan ilmu manajemen keuangan terus berlanjut dengan munculnya
inovasi baru dalam bidang pembiayaan, seperti leasing, pertumbuhan
perusahaan secara external, melalui Konglomerasi, Merger dan Akuisisi.
Secara keseluruhan ilmu manajemen keuangan telah muncul dari suatu studi
yang bersifat deskriptif tentang pendekatan pengelolaan operasional
perusahaan kearah teoritis perusahaan dalam lingkungan yang dinamis dan
dalam kondisi yang penuh dengan ketidak pastian.
6. Tujuan dan Fungsi Utama Dikembangkan Manajemen Keuangan
Tujuan
utama perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham/pemilik. Dan fungsi manajemen keuangan berubungan dengan
keputusan-keputusan keuangan suatu perusahaan, karena
keputusan-keputusan keuangan suatu perusahaan secara umum dapat
dibedakan antara lain sebagai berikut.
- Keputusan investasi, tentang alokasi dana keberbagai macam aktivitas suatu perusahaan.
- Keputusan untuk mendapatkan bantuan dana dalam bentuk pinjaman, yang mana pinjaman tersebut sesuai dan cocok antara utang dan modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan.
- Keputusan untuk melakukan pembayaran Dividen kepada pemegang saham.
- Keputusan lainnya, seperti ekspansi eksternal dan leasing.
Untuk
pengambilan semua keputusan keuangan, ini diperlukan metode-metode
analisis yang lebih, karena dalam banyak kasus kita temukan di lapangan,
keputusan yang benar setelah dapat dipertimbangkan secara wajar dengan
melalui metode analisis.
Untuk
dapat melaksanakan tugas-tugas seperti telah disebutkan di atas, maka
seorang manajer keuangan harus memahami 4 aspek, yaitu.
- Mengetahui pasar modal. Seorang manajer keuangan merupakan perantara, antara perusahaan dengan pasar modal dimana saham perusahaannya akan diperdagangkan.
- Mengetahui nilai. Untuk meningkatkan kekayaan para pemegang saham secara konsisten, manajer keuangan harus mengetahui bagaimana aktiva keuangan perusahaan dinilai.
- Mengetahui tentang pengaruh waktu dan ketidakpastian. Seorang manajer keuangan harus mengetahui bagaimana nilai aktiva dan perbedaan karena waktu dan ketidakpastian dimasa datang yang dapat mempengaruhi nilai daripada proyek investasi.
- Mengetahui operasional perusahaan. Seorang manajer keuangan perlu mengetahui operasional perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan benar.
manajemen atau pengelolaan keuangan memang sangatlah penting terutama dalam dunia bisnis
BalasHapus