SEJARAH PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM

Posted By frf on Minggu, 04 Desember 2016 | 04.51.00

SEJARAH PERADABAN DAN KEBUDAYAAN ISLAM 
Ajaran Islam dari awal telah mempelopori untuk memajukan ilmu pengetahuan sebagai sumber peradaban dan kebudayaan Islam, bahkan Islam adalah agama Ilmu, peradaban dan kebudayaan. Namun dalam perkembangannya mengalami pasang naik dan turun, pasang maju dan mundur, yaitu :
1. Abad Permulaan Islam (7 M) 
Islam mewajibkan umatnya membaca dan menulis (belajar). Lihat surat Al-Alaq :1-5 ayat al-Qur’an yang pertama diturunkan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. dan al-Qalam : 1, yang ajarannya mengandung pesan pemberantasan buta huruf dan buta ilmu. Perkembangan penganut ajaran Islam secara global berpengaruh terhadap gerakan pengembangan ilmu pengetahuan, antara lain: gerakan Ilmu tentang Ke Esa an Tuhan (‘Aqidah/theology), gerakan sejarah dan gertakan Filsafat. Pusat-pusat gerakan ilmu pengethauan dan peradaban Islam dari awal perkembang dari Hijaz, Mekah, Madinah, Kuffah, Basrah, Syam, dan sampai ke Mesir. Kemudian disusul dengan gerakan pengklasifikasian ilmu pengetahuan kepada beberapa cabang, yaitu Ilmu qira`at, Ilmu Bahasa, Ilmu Tafsir, Ilmu `Aqliah (Filsafat), dan Ilmu Hadits

2. Masa Daulah Amawiyah (8M) 
Pada masa daulah Amawiyah (Muawwiyah) Sedikit kemajuan dalam bidang kehidupan ilmu dan filsafat. Akan tetapi ditandai dengan kemajuan masjid menjadi pusat study ilmu pengetahuan, awal pembukuan ilmu pengetahuan, awal pertumbuhan dan perkembangan ilmu hukum (Hukum Islam), dan wal perkembangan seni rupa Islam.

3. Masa Daulah Abasiyah (9 M) 
Pada masa daulah Abasiyah telah terjadi perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam yang yang amat pesat, sejalan dengan semakin meluasnya ajaran Islam dianut oleh manusia hampir ke seluruh dunia. Perkembangan secara umum antara lain ditandai dengan partisipasi bukan Arab (Nawalli) Islam dibidang ilmu pengetahuan, masjid menjadi pusat pendidikan/ pengembangan ilmu. munculnya gerakan penterjemahan ilmu dari bahasa Yunani dan kota-kota pusat kegiatan ilmu pengetahuan dan peradaban Isdlam semakin banyak. 

Perkembangan secara khusus ditandai dengan, munculnya para ahli tafsir dan kitab-kitabnya, munculnya para ahli hadits dan kitab-kitabnya, munculnya para ahli ilmu kalam (aqidah tauhid) membela Islam dengan filsafat (Ilmu kalam), munculnya para ahli bahasa dan kitab-kitabnya. Dalam ilmu hukum, munculnya dua kelompok para ahli ilmu hukum yaitu ahli Hadits dan ahli ra`yu (ratio), munculnya para ahli Hukum Islam terkenal (imam mahzab) : Hanafi, hambali, syafi`i, dan Hambali. Ilmu Hukum Islam mengalami kemunduran, ditandai dengan munculnya jiwa taqlid dan perkembangannya perdebatan. 

Perkembangan ilmu logika ditandai dengan munculnya ilmu filsafat, ilmu kedokteran, kimia (farmasi), ilmu astronomi, ilmu matematika, ilmu sejarah, ilmu geografi dan lahirnya organisasi cendikiawan/intelektual muslim (Ikhwanus shafa). Perkembangan seni budaya dan kebudayaan Islam ditandai dengan perkembangan ilmu seni bahasa; puisi, prosa. Kisah/riwayat, dan drama. Perkembangan seni suara ditandai dengan penyusunan ilmu musik, munculnya lembaga pendidikan musik, penjenisan musik: musik vokal, musik sufi, munculnya seni tari yang bernafaskan Islam. Perkembangan seni rupa antara lain munclnya seni pahat, seni ukir, dan seni lukis. Perkembangan seni arsitektur yang bercirikan Islam yang diwujudkan dalam seni bangunan rumah, masjid dan gedng-gedung. Masa daulah Abasiyah berlangsung dari abad 9 – 13 dikenal dengan masa kejayaan/keemasan Islam.

4. Masa kemunduran (abad 13-18/19). 
Terjadinya kemunduran peradaban dan kebudayaan Islam sngat dipengaruhi oleh perebutan kekuasan oleh para pemimpin Islam yang berakhir dengan dihapuskannya sistem Khilafah (Khalifah) yang didasarkan kepada perinsip syura (musawarah) menurut al-Qur’an dan Sunnah, kemudian diganti dengan sistem kerajaan (monarkhi). Disamping itu dipengaruhi pula oleh penjajahan yang dilakukan oleh Kristen, Yahudi dan golongan Ateis terhadap daerah-daerah Islam. 

Kemunduran peredaban dan kebudayaan Islam disebabkan pula oleh telah ditutupnya pintu ijtihad oleh para pemgukit mazhab yang membenarkan faham taqlid, dan semakin berkembangnya ajaran tasawuf yang kemudian melahirkan ajaran tarekat bercampur mistik, tahayul, khurafat dan bid’ah, yang mengajarkan pengikutnya agar menjauhi segala perbuatan yang berbau keduyawian, karena mereka berkeyakinan dunia adalah surga bagi orang kafir dan penjara bagi mereka. 

Tahayul kepercayaan akan adanya roh manusia yang telah mati bergentayangan menjadi hantu, menjadi binatang; seperti babi jadi-jadian dan harimau jadi-jadian, karena rohnya tidak diterima Tuhan yang disebaban dosanya tidak diampuni Tuhan, keyainan ini merupakan sisa ajaran hindu yang menyusup ke dalam perilaku umat slam beragama; karena sebelumnya mereka menganut agama Hindu, kemudian masuk Islam. 

Bid’ah ialah menambah atau mengurangi ibadah dari yang diajarkan Allah SWT. dalam al-Qur’an dan dari ibadah yang diamalkan oleh Rasulullah SAW. 

Khurafat mengkultuskan benda atau manusia sebagai benda atau menusia keramat, sehingga berperilaku menyucikannya dan meyakini benda atau manusia itu mempunyai kekuatan lebih dari manusia biasa, karena kkeramatan yang dimilikinya. 

Namun demikian, pawa awal masa kemunduran tersebut masih terdapat sedikit perkembangan peradaban dan kebudayaan Islam pada masa Daulah Usmaniah, antara lain perkembangan Ilmu Hadits, Ilmu astronomi, Ulumul Qur’aan, Ilmu Teknik, Ilmu Tasawuf, Ilmu Perperangan, Ilmu kedokteran, Ilmu Politik, Filsafat, Ilmu administrasi, dan Ilmu Pasti Alam. 

Kemunduran Ilmu Hukum, ditandai dengan pintu ijtihad (menetapkan hukum baru dengan berijtihad oleh para ahli hukum Islam) telah tertutup, sehingga paham taqlid menguasai para ahli hukum Islam, hal ini karena putusnya komunikasi ilmiah dalam ilmu hukum Islam, lahirnya paham bid’ah. Para ahli hukum hanya mampu meringkas dan memberikan komentar tentang sebuah buku hukum terdahulu, dan tidak mampu berijtihad sendiri.

5. Masa Kebangkitan kemabali (18-19 sampai sekarang) 
Masa kembangikatan Islam ditandai dengan gerakan kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah secara murni dan konsekwen sebagai sumber ajaran Islam dalam sistem akidah, syariah, dan akhlak. Paham taqlid dihapuskan dan pintu ijtihad terbuka kembali seluas-luasnya, sesuai dengan tuntunan dan kebutuhan zaman dan dinamika masyarakat. Para tokoh-tokoh gerakan pembaharuan pada masa kebangkitan Islam kembali ini, antara lain : 
5.1. Ibn abd al-Wahab (1703-1787 M) Arabia Tengah, yang mempelopori gerakan pembaharuan berdasarkan mazhab Hambali dan alur pikiran Ibnu Taimiyah. Antara lain pembaharuannya adalah menolak pemujaan orang-orang suci, berziarah ke kuburan keramat, menganjurkan kepada umat islam kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah secara murni.

5.2. Jamaluddin al-Afgani (1839-1897 M) Mesir. Tokoh reformasi Islam. Pelanjut pelopor pembaharuan Islam. Dengan mengaktualisasikan ajarn al-Qur’an dan Sunnah ke dalam kehidupan nyata secara murni, dengan moto “Kebangkitan Islam Kembali”. 

5.3. Muhammad Abduh (1849-1905 M) Mesir. Murid Jamaluddin Afgani. 3 program reformasi Abduh : (1) perubahan dan reformasi agama Islam dengan membawanya balik kepada keadaannya yang asli (kembali kepada al-Qur’an dan sunnah), (2) Pembaharuan bahasa arab, (3) Pengakuan hak-hak rakyat. 

5.4. Rasyid ridha (1865-1939) Mesir. Murid Muhammad abduh. Dua gerakan Ridha, ialah (1) tumbuhnya modernisme yang sambil berpegang kepada I’tikad asasi Islam amat kuat. (2) Menolak kuasa-kuasa mazhab-mazhab abat tengah dan menerima Al-Qur’an dan Sunnah sebagai satu-satunya sumber kebenaran agama Islam, dikenal dengan gerakan “Salafiyah” (ulama salaf). 

5.5. Abul A’la Maududi (1904) India. Maududi melakukan pembelaan Islam terhadap pengaruh nasionalisme sekuler India dan komunisme India, dengan gagasan modernisme Islam. 

5.6. Hasan al-Bana (1906-149) Mesir. Pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin (1933) dengan anggota mayoritas petani dan buruh. Gerakan Ikhwanul Muslim melakukan reformasi dan modernisme di segala bidang kehidupan, agar umat islam sejajar secara terhormat dengan umat lain, antara lain kegiatannya adalah mendirikan masjid, sekolah al-Qur’an, da benghkel kerja (semacam tempat latihan kerja profesi). Ikhwanul Muslimin memiliki perusahaan-perusahaan besar, yang merupakan tulang punggung gerakannya. 

5.7. Hajji Ahmad dahlan (1868-1923) Pendiri organisasi reformasi dan modernisme Islam Indoensia “Muhammadiyah”. Muhammadiyah didirikan tanggal 18 November tahun 1912 di Yogyakarta. Sifat gerakanya secara praktis bukan berarti politis. Muhammadiyah lebih dikenal dengan “kekuatan iklim politik” dengan perjuangan “menegakkan amar ma’ruf dan menghancurkan kemungkaran” QS:3:104, 110. dengan prioritas, gerakan pendidikan, dakwah, kesehatan umat, dan amal sosial lainnya. Muhammadiyah muncul sebagai salah satu jawaban pribumi terhadap politik pendidikan Belanda yang membatasi pendidikan hanya boleh untuk anak-anak Belanda dan pribumi bekerja untuk Belanda. Sampai hari ini Muhammadiyah adalah merupakan satu-satunya organisasi umat Islam terbesar di Indonesia untuk perjuangan bela bangsa dan ajaran Islam, diakui oleh dunia Internasional. Bahkan sekarang Muhammadiyah sudah menyebar ke negara tetangga, seperti, singapur, Malaysia, Brunai, Philipina, Thailand dan Cina. 

5.8. DR. H. A. Karim Amarullah (Ayah HAMKA). Pelopor gerakan Muhammadiyah di Minangkabau, dengan mendirikan Pusat Pendidikan “Sumatera Thawalib”. Dari Sumatera Thawalib lahirlah “Lembaga Pendidikan Thawalib dan yang sejenisnya di daerah-daerah Minangkabau”. Yang telah banyak melahirkan putra-putra terbaik bangsa. Seperti; HAMKA, adam Malik, dsb. 

5.9. Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amarullah, yang dikenal dengan sebutan Prof. DR. HAMKA. Pendiri Majalah Panji Masyarakat. Tokoh pendiri Kemerdekaan dan sastrawan yang ulama. Pimpinan Muhammadiyah, dan terakhir jabatan beliau sebelum meninggal adalah Ketua Majlis Ulama Indonesia. (MUI). 

5.10. Prof. DR. Yusuf al-Qardawy Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo Mesir abad ke XX M 

TUGAS DAN LATIHAN 
  1. Tulislah minimal 10 dn maksimal 15 pertanyaan dan jawabannya dari bab ini! 
  2. Tulislah sedikit-sedikinya 3 tokoh dari tokoh pembaharuan dan modernis Islam Indoensia dan 3 tokoh pembaharuan dan modernis Islam dari Timur Tengah, Lengkap dengan riwayat hidup dan perjuangan masing-masing. 1 halaman setiap tokoh. 

DAFTAR PUSTAKA 
  • Al-qur’anul Karim 
  • Al-Huffi, Ahmad Muhammad, DR., akhlak Nabi Muhammad saw., Bulan Bintang, Jakarta, 1978 
  • Djatnika, Rachmad, DR. Sistem Etika Islam, Pustaka Islam Surabaya, 1985 
  • Masyhur, Kahar, Drs., Membina Akhlak dan Moral, Kalam Mulia Jakarta, 1987 
  • Muhammad TH., DR., Kedudukan Ilmu dalam Islam, Ikhlash Surabaya, 1982 
  • Salim, Hadiyah, Mukhtarul al Ahadits, PT. Al Ma’arif, Bandung, 1985 
  • Omar, Amin Hoesin, DR., Kultur Islam., Bulan Bintang Jakarta, 1981 
  • Ilyas, Yunahar, Drs. Lc. MA., Kuliah Akhlak, LPPI UMY: Yogyakarta, 2001 
Blog, Updated at: 04.51.00

0 komentar:

Posting Komentar