CARA PENGEMBANGAN STATISTIK DAN PENELITIAN

Posted By frf on Jumat, 23 Desember 2016 | 01.01.00

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN STATISTIK
A. BIDANG PENELITIAN
I. Pendahuluan.
Sebagaimana halnya dengan tahun-tahun yang lalu, program pembangunan dibidang penelitian tetap diarahkan kepada usaha-usaha rehabilitasi lembaga penelitian yang sudah ada, pembinaan tenaga ilmiah dan tehnisi, perluasan komunikasi dan informasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta melengkapi alat-alat ilmiah yang diperlukan, terutama alat-alat ilmiah khusus. Dengan pengarahan tersebut diharapkan terwu­judnya perbaikan dibidang prasarana ilmiah dan taraf sumber daya ilmiah, sehingga kwalitas daripada hasil-hasil penelitian yang sangat diperlukan baik dalam proses penyusunan peren­canaan maupun dalam pelaksanaan pembangunan dapat diting­katkan. Dengan demikian dapatlah diharapkan, bahwa pe-nelitian benar-benar merupakan kegiatan yang tidak saja menunjang proses pembangunan dalam PELITA pertama, tetapi juga merupakan dasar bagi usaha-usaha pembangunan dalam PELITA-PELITA selanjutnya.

2. Organisasi Penelitian/Ilmiah Indonesia.
Kegiatan penelitian/ilmiah dilakukan oleh berbagai lembaga penelitian dalam lingkungan Departemen-Departemen/Lembaga-Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Universitas-Universi­tas/Perguruan Tinggi dan Lembaga-Lembaga Penelitian diluar lingkungan Departemen/Lembaga Pemerintah Non-Departemen.

Fungsi utama dari lembaga penelitian dilingkungan Departe­men adalah untuk membantu pemecahan masalah serta menun­jang kegiatan dalam pelaksanaan fungsi masing-masing Departemen dan sifatnya jangka pendek; sedangkan kegiatan penelitian di Universitas/Perguruan Tinggi diarahkan untuk menunjang tujuan pendidikan dan pengabdiannya kepada masyarakat.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sebagai badan pembina ilmu pengetahuan dan teknologi selain mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi pada tingkat pusat maupun daerah dalam bidang ilmu dan teknologi, juga melakukan penelitian yang diselengga­rakan oleh lembaga-lembaga penelitian dilingkungan LIPI. Fungsi utama dari lembaga-lembaga penelitian dilingkungan LIPI yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan alam, teknologi dan ilmu pengetahuan sosial dam, kemanusiaan, adalah untuk melaksanakan penelitian yang bersifat "cross sectoral", terarah dan interdisipliner yang hasilnya merupakan data ilmiah dan teknologis untuk diaplikasikan atau dikembangkan lebih lanjut. Penelitian yang dilakukannya tidak terbatas ha­- nya pada kepentingan satu Departemen saja, tetapi juga meninjau persoalan yang diselidikinya itu secara lebih luas dan bersifat nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, masih terdapat pula lembaga-lembaga yang fungsinya antara lain adalah juga dalam penelitian bidang-bidang tertentu, seperti Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), Lembaga Administrasi Negara (LAN) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).

Survey dasar sumber alam dan pemetaan nasional dikoordinir oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKO­SURTANAL).

3. Tenaga-tenaga ilmiah dan tehnisi.
Pembinaan tenaga ilmiah juga merupakan tugas Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia disamping tugasnya untuk meru­muskan kebijaksanaan nasional dibidang ilmu dan teknologi. Pengembangan ilmu dan teknologi yang baik, lazimnya hanya dapat dihasilkan oleh karyawan-karyawan yang berdedikasi dan mempunyai kemampuan yang tinggi.

Dari survey yang telah dilakukan mengenai keadaan tenaga kerja penelitian di 92 lembaga penelitian dan suatu rangkaian loka-karya yang telah diadakan tentang kebutuhan dan penye­diaan tenaga kerja penelitian dan pengembangan untuk masa 5 — 10 tahun mendatang, maka ternyata bahwa kebutuhan akan tenaga-tenaga ilmiah dan tehnisi sangat meningkat, terutama dalam bidang-bidang kesehatan masyarakat, engineering, geo­- logi dan pertambangan serta dokumentasi dan informasi ilmiah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka hubungan yang erat antara lembaga-lembaga penelitian dengan lembaga-lembaga pendidikan/universitas dan perguruan tinggi sebagai sumber utama tenaga ilmiah tingkat tinggi perlu terus dibina dan di­tingkatkan. Disamping itu pembinaan tenaga-tenaga ilmiah dan tehnisi baik didalam negeri maupun pengiriman keluar negeri terus dilakukan.

Dalam rangka pembinaan karier karyawan peneliti, maka da­lam hubungannya dengan "Pedoman jenjang jabatan kriteria dan prosedur kenaikan pangkat karyawan peneliti" yang dibuat bersama oleh LIPI dan BAKN, telah dapat diselesaikan peni- ­laian bagi sejumlah tenaga peneliti dilingkungan LIPI dan Departemen Pertanian.

4. Pelaksanaan kegiatan penelitian.
Penelitian dibidang ilmu pengetahuan alam oleh LIPI dalam periode imi ditujukan kepada penelitian sumber-sumber hayati, terutama pada inventarisasi dan pendayagunaan sumber-sumber genetis, khususnya sumber-sumber protein dari kacang-kacang­an, buah-buahan dan sumber flora serta fauna. Dalam peneliti­- an sumber mineral masalah endapan kwarter dipulau Jawa dan energi dari bahan bakar fosil juga mendapat perhatian. 

Penelitian dalam bidang teknologi diarahkan kepada masalah­masalah teknologis yang menyangkut sumber-sumber alam, seperti cara-cara peningkatan mutunya, cara-cara pengolahan­nya; masalah-masalah yang menyangkut industri, seperti cara­cara peningkatan produktivitas, perbaikan mutu produksi dan pemanfaatan sisa-sisa industri dan pertanian; pengembangan inventarisasi dan standardisasi; dan masalah-masalah yang menyangkut pengembangan industri yang akan dibangun dike­mudian hari.

Penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan, terutama dibidang ekonomi, penelitian diprioritaskan kepada studi-studi mengenai perekonomian daerah-daerah diluar Jawa; sedangkan dibidang kemasyarakatan diarahkan kepada studi tentang struktur masyarakat suku-suku bangsa di Indonesia, perobahan-perobahan dan dinamika hubungan antara anggota keluarga, stratifikasi sosial daerah perkotaan, struktur keluar­- ga dan rumah tangga yang semuanya merupakan faktor-faktor non-ekonomis yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksa­na-an pembangunan.

Dibidang tenaga atom penelitian terutama diarahkan kepada aplikasi radioisotop dan radiasi, dan telah menghasilkan bebe­rapa metoda yang dapat dan sudah dimanfaatkan dalam kegiat­an penanggulangan pendangkalan pelabuhan, penanggulangan banjir, survey air tanah dan irigasi, pemeriksaan kebocoran dan effisiensi waduk, pemuliaan tanaman, pemberantasan hama, persoalan pemupukan, pemeriksaan bagian instalasi dan pabrik, diagnosa dalam kedokteran/obat-obatan dan pemeriksaan su­- mur pengeboran minyak. 

Disamping itu beberapa metoda yang telah pula selesai pe­nelitian pengembangannya adalah pengawetan pangan, sterili­sasi alat kedokteran, peningkatan mutu kayu, serat dan latex, pemberantasan hama pertanian dengan tehnik jantan mandul.

Penelitian penunjang yang hasilnya sangat berguna bagi adaptasi maupun pengembangan metoda-metoda tersebut pun terus menerus dilakukan, yaitu penelitian fisika nuklir, kimia, biologi, radiokimia dan pembuatan peralatan, elektronika.

Guna memenuhi kebutuhan akan radioisotop maka BATAN telah meningkatkan daya reaktor TRIGA MARK II dari 250 kw menjadi 1.000 kw pada tahun 1971/72, dan berhasil meningkat­- kan produksi radioisotop dari 190,745 Curie pada tahun 1971/72 menjadi 264,711 Curie dalam 1972/73.

Survey geologi mineral radio aktip di Kalimantan Barat yang selama ini dilakukan dalam kerjasama dengan CEA (Perancis) terus dikerjakan dan telah diperluas daerah surveynya kearah selatan dan timur, sedang pada daerah anomali akan diadakan survey yang lebih terperinci. Daerah yang disurvey meliputi luas 175.000 km2.

Sementara itu didaerah Lampung juga telah dilakukan sur­- vey geologi mineral radio aktip dan telah menemukan daerah anomali yang memerlukan penelitian terperinci.

Daerah yang disurvey meliputi luas 1500 km2.
Meningkatnya kegiatan dan kwalitas penelitian di BATAN telah menambah kepercayaan dan pengakuan internasional terhadap SATAN. Hal ini terlihat pada kenaikan kontrak penelitian yang telah dipercayakan Badan Tenaga Atom Inter­nasional (IAEA) kepada BATAN, yang dalam tahun 1971/72 sebanyak 5 (lima) kontrak, telah meningkat menjadi 8 (de­lapan) kontrak dalam tahun 1972/73.

Dibidang survey dasar sumber alam dan pemetaan nasional yang sangat berguna bagi prasarana pembangunan, BAKO­SURTANAL telah menyelesaikan pemetaan daerah Kaliman- ­tan Barat seluas 65.000 km2 (peta topografi skala 1 : 50.000) yang pemetaannya telah dimulai sejak tahun 1969/70. Peme- taan daerah Lampung dan Sumatera Selatan seluas 71.350 km2 yang telah dimulai tahun 1970/71 telah dapat diselesaikan 75% pada akhir 1972/73 dan diharapkan selesai dalam tahun 1974/75 yang akan datang. Sedangkan pemetaan daerah Jambi dan Riau seluas 63.500 km2 yang telah dimulai tahun 1971/72 baru dapat diselesaikan sekitar 50% dan diharapkan selesai seluruhnya dalam tahun 1974/75.

Dalam rangka Inventarisasi Kondisi Lingkungan (Land system classification) yang telah dimulai tahun 1971/72 dan mengambil daerah Sumatera Selatan dan Lampung sebagai proyek percontohan, dari daerah seluas 22.500 km2 telah dapat diselesaikan seluas 20.000 km2.

Dalam rangka pembuatan peta dasar dan peta-peta khusus/ teknis yang sangat diperlukan terutama dalam bidang peng­airan/irigasi, telah dilakukan pengukuran dan penentuan titik­titik referensi digunung Genuk (Jawa Tengah) dan di Aceh, serta pengukuran jaringan sifat datar di Jawa. Pengukuran ini dimaksudkan untuk menghubungkan jaring-jaring geodesi di Indonesia bagian Barat.

Dalam rangka penggunaan teknik remote sensing, maka telah pula diadakan latihan inventarisasi sumber alam didarat dan dilaut dengan menggunakan teknik remote sensing yang mendapat bantuan teknik dari USAID. Proyek ini merupakan proyek integrated survey dari beberapa bidang penelitian, survey dan inventarisasi yang mencakup Departemen Pertani­an, PUTL, P & K, HANKAM, LIP'I, LAPAN dan BAKO SURTANAL sendiri. Proyek yang dimulai pada pertengahan tahun anggaran 1972/73 ini diharapkan selesai dalam tahun 1973/74.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dalam usaha­nya untuk meningkatkan kemampuan dibidang antariksa dan memanfaatkan serta mengetrapkan kemajuan-kemajuan ter­akhir dibidang keantariksaan guna pembangunan, disamping mengadakan kerjasama dengan Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA), juga bekerjasama dengan Badan­-badan Antariksa negara-negara lainnya. Setelah selesainya stasiun bumi satelit cuaca yang pertama di Indonesia, yaitu stasiun bumi satelit cuaca Jakarta, dan telah beroperasi mulai 1 April 1971, kini stasiun bumi satelit cuaca Biak, yaitu stasiun bumi satelit cuaca kedua di Indonesia telah pula mendekati penyelesaiannya. Disamping itu sedang dilakukan pula penyem­purnaan sistim komunikasi distribusi dari stasiun-stasiun bumi satelit cuaca tersebut kestasiun-stasiun pemakai. Keseluruhan sistim tersebut akan merupakan suatu sistim stasiun bumi satelit cuaca yang akan berkembang untuk mengobservasi dan mengidentifikasi cuaca di Indonesia dan sekitarnya yang meliputi areal seluas 85 juta km2. Sasaran tersebut diharapkan sudah dapat tercapai dalam tahun anggaran 1973/74, sedang­kan persiapan-persiapan kearah itu yang dilaksanakan dalam tahun 1972/73 telah dapat diselesaikan sebesar 80%. Stasiun bumi satelit cuaca Biak yang diharapkan akan selesai dan sudah dapat beroperasi dalam waktu-waktu yang dekat ini akan berkemampuan untuk menerima keadaan cuaca hampir seluruh wilayah dunia dari 45 derajat selatan ke 45 derajat utara, mengingat bahwa satelit cuaca ATS mengambang diatas daerah Pasifik.

5. Informasi, Komunikasi dan Kepustakaan Ilmiah.
Dalam rangka kegiatan penelitian sangat diperlukan terse­dianya kepustakaan-kepustakaan ilmiah dan penukaran infor­masi ilmiah. Kegiatan-kegiatan dalam bidang dokumentasi, perpustakaan dan reproduksi terutama diselenggarakan oleh Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN), yang selain se­-bagai pusat informasi dalam bidang ilmu dan teknologi, juga bertugas menyelenggarakan penerangan ilmiah, dan teknologis, memberikan penerangan tentang sumber-sumber informasi dan dokumentasi ilmiah baik didalam maupun diluar negeri. Koleksi perpustakaan ilmiahnya telah meliputi jumlah sekitar 25.000 jilid dan sejumlah 25.000 microfiche. Disamping itu telah pula dapat diselesaikan penerbitan-penerbitan : Directory of Special Libraries in Indonesia, Pedoman rencana penelitian katalog induk majalah ilmiah, Pedoman literatur dalam bidang semen, Final report on the printing and reprographic services of PDIN, Pedoman tertib mengarang dan menerbitkan, Petun­-juk literatur tentang pembungkus dan pengepakan, Petunjuk literatur mengenai kulit. Petunjuk literatur mengenai geologi dan Pedoman untuk ketertiban penerbitan ilmiah.

Disamping penerbitan tersebut, telah pula diadakan seminar informasi ilmiah dalam bidang pertambangan minyak bumi di Indonesia dan seminar sistim penyediaan penerbitan-pener­bitan Indonesia untuk kepentingan penelitian. Untuk keperluan tersebut dalam waktu dekat ini diharapkan dapatnya terealisir pembentukan pusat-pusat informasi ilmiah dibidang-bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, biologi dan pertanian, kese­hatan dan kedokteran, dan ilmu-ilmu sosial dan budaya.

Dalam rangka pembinaan dan pengembangan ilmu dan tek­nologi, LIPI telah melakukan usaha-usaha untuk memperluas informasi dan komunikasi antar tenaga-tenaga ilmiah yang dalam periode tahun 1972/73 ini telah menerbitkan berbagai macam publikasi ilmiah yang meliputi bidang ilmu pengetahu-an alam sebanyak 46 publikasi, bidang teknologi sebanyak 45 publikasi dan dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan sebanyak 24 publikasi. Sedangkan usaha untuk mengembang­kan dan membina kesadaran ilmiah masyarakat Indonesia, LIPI antara lain telah melakukan kegiatan-kegiatan dengan menerbitkan majalah bulanan aneka kegiatan LIPI, mengada-kan press release mengenai peristiwa-peristiwa ilmiah penting, mengadakan siaran-siaran ilmiah regular melalui TV-RI dan RRI, mengadakan pameran ilmiah di Universitas-universitas yang ada di Jakarta dan pembinaan science clubs yang seka- rang telah meliputi bidang-bidang elektro, peradioan, aero modelling, mekanika, arsitektur, geografi, ilmu pengetahuan sosial dan biologi.

Disamping itu telah pula diselenggarakan seminar, loka­- karya ilmiah/penelitian yang merupakan media penting dalam komunikasi ilmiah. Antaranya telah pula diselenggarakan suatu loka-karya tentang sumber alam yang diadakan dalam kerjasama dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Amerika (US. NAS) dan membahas secara teknis ilmiah mengenai keadaan sumber alam Indonesia, penggunaannya dan pengelolaannya. Selain itu telah pula selesai disusun dan diterbitkan suatu "Di-rectory of Research Institutes and Related Activities under.

Ministries and Non-Ministriel Bodies in Indonesia" yang me­muat. Informasi-informasi tentang keadaan 105 buah lembaga penelitian dan lembaga-lembaga penunjangnya.

Badan Tenaga Atom Nasional juga telah meningkatkan publikasi ilmiahnya, dimana telah diterbitkan dalam periode ini sebanyak 152 buah publikasi, sedangkan pada tahun sebe­lumnya hanya 94 publikasi. Disamping itu juga telah diadakan seminar tentang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan thema pokok persoalan tekno ekonomi, yang antara lain telah menyimpulkan bahwa didalam pengembangan sektor tenaga listrik, PLTN dianggap alternatif yang menarik dan tak boleh diabaikan.

6. Peralatan-peralatan ilmiah.
Tersedianya alat-alat ilmiah yang layak dan modern meru­pakan aspek penting dalam kegiatan penelitian. Karena hal itu memungkinkan adanya penelitian yang intensif dan dihasilkan­nya penemuan yang bermutu. Guna memenuhi kebutuhan ter­sebut, dalam tahun 1972/73 telah dilakukan usaha-usaha guna peningkatan penyediaan alat-alat ilmiah, rehabilitasi dan pembangunan laboratorium-laboratorium.

B. PENGEMBANGAN STATISTIK
 1. Pendahuluan.
Tujuan pokok pembangunan Statistik adalah untuk mening­katkan kemampuan Perstatistikan Nasional dalam usahanya guna menyediakan data-data yang dapat dipercaya dan tepat pada waktunya mengenai aspek ekonomi dan sosial yang pen-Ling. Tersedianya data statistik yang dapat dipercaya dan tepat pada waktunya, lengkap dan terperinci yang dapat menggam­barkan situasi dan kondisi secara tepat, sangat panting baik dalam menetapkan kebijaksanaan dan merencanakan pemba­ngunan maupun dalam pengendalian pelaksanaannya.

Adanya angka-angka statistik yang dihasilkan oleh berbagai instansi pemerintah yang satu sama lain tidak konsisten meru­pakan barometer yang menunjukkan belum adanya keseraga­man dalam konsep, definisil, klasifikasi dan prosedur dalam statistik yang disusun. Ketidak serasian angka statistik yang menyangkut bidang atau judul yang sama akan membingungkan para pemakainya (jaitu para perencana dan pengambil kepu­tusan).

Dalam hubungan ini perlu dilakukan penyempurnaan organi­sasi statistik, meningkatkan koordinasi kegiatan statistik antara berbagai instansi agar terbina konsistensi antara ruang lingkup (scope) berbagai kegiatan statistik yang beraneka ragam baik dalam kelengkapan (coverage) scope maupun frekwensinya, sehingga hasil-hasil berbagai census dan survey statistik saling lengkap melengkapi gambaran menyeluruh tentang sesuatu gejala atau keadaan (sifat lingkungan). Dalam pada itu sangat besar artinya pengintensipan dari pada latihan dan pendidikan statistik dalam rangka meningkatkan kemam­puan tennis dari tenaga-tenaga Biro Pusat Statistik maupun dari instansi-instansi lainnya.

Dalam rangka penelitian dan pengembangan metodologi sta­tistik telah dimulai persiapan-persiapannya yang diharapkan sudah dapat dimulai sepenuhnya pads akhir tahun 1973 ini dalam kerjasama internasional dengan UNDP dan Bank Dunia.

2. Statistik Pertanian.
Kegiatan-kegiatan maupun usaha-usaha perbaikan dibidang statistik pertanian dalam periode 1972/73 yang telah dilaksana­kan antara lain ialah mengenai statistik produksi bahan makan­an pokok yang meliputi padi, jagung, ketela pohon, ketela ram-bat, kacang tanah, kacang kedele, kacang ijo dan lain-lain di­mana angka luas tanaman/panenan disusun dari laporan bulan­an Kepala Desa yang diterima tiap-tiap bulan dipusat, sedang­kan angka produksi dihitung atas dasar hasil ubinan yang tiap bulan dilakukan oleh petugas lapangan BPS. Sementara itu da­lam kerjasama dengan Dit. Jen. Pertanian dan Badan Pengen­dalian BIMAS Departemen Pertanian telah diperoleh cara baru dalam pengubinan dan pelaporan berdasarkan eksperimen-eks­perimen dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan di Sula­wesi. Selatan, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Barat. Dengan sistim pengubinan dan pelaporan yang baru ini nanti akan dihasilkan hanya satu angka saja mengenai produksi bahan makanan pokok, yang merupakan hasil kerjasama antara BPS dengan Departemen Pertanian dipusat maupun didaerah. Disamping itu sistim baru ini diharapkan akan lebih objektif dalam pelaporannya, lebih ringan dalam pekerjaan ubinannya dan lebih terjamin pengontrolannya.

Selain statistik produksi, maka telah pula selesai disusun ramalan/forecasting produksi padi untuk tahun 1973 yang di­dasarkan pada realisasi luas tanaman pada akhir bulan Desem­ber 1972. Statistik produksi tanaman perkebunan (yang meru­pakan perusahaan perkebunan) yang menyangkut tanaman­tanaman panting seperti karat, teh, kopi, kina, coklat, kelapa sawit, serat tali dan gula tebu baru dapat diselesaikan sampai dengan semester II tahun 1972 dan merupakan statistik bulan­an. Disamping itu juga disusun statistik tahunan mengenai luas tanah yang dikuasai perkebunan menurut jenis tanahnya, kete­rangan tentang tanamannya dan tanaman sampingan, yang baru dapat diselesaikan statistik tahunan untuk tahun 1971, sedangkan untuk tahun 1972 masih menunggu kelengkapan do­kumennya. Mengenai tanaman perdagangan lainnya dari per­kebunan rakyat, kini sedang dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap cara pelaporannya yang diarahkan kepada penyeder­hanaan daftar-daftar isian, penyesuaian pertanyaan dengan statistik yang benar-benar dipandang perlu.

Disamping staitistik produksi bahan makanan pokok dan pro­duksi tanaman perkebunan/perdagangan tersebut, dalam rangka penyusunan suatu sistim pengumpulan statistik per­ikanan secara sample, dalam bulan Maret 1973 BPS bersama‑sama dengan Direktorat Jenderal Perikanan telah mengadakan pilot sensus di Kabupaten Cirebon.

Dalam rangka persiapan sensus pertanian 1973, maka telah dilakukan pembentukan Census Steering Committee dan Pani­tya Interdepartemental yang bertugas membantu Menteri Per­tanian dan Kepala BPS didalam penye!esaian penyusunan dari­pada materi yang harus dicakup, rencana tabel-tabel yang akan diterbitkan serta konsep-konsep/definisi-definisi yang akan di­pakai, yang rancangannya telah disiapkan oleh Census Steering Committee tersebut. Selanjutnya telah pula diselenggarakan Pilot Sensus kedua di Kabupaten Semarang dan Pilot Sensus ketiga di Kabupaten Lampung Utara, rapat kerja kepala-kepala kantor sensus dan statistik daerah tingkat I se Indonesia dan perobahan-perobahan seperlu.nya dalam rencana pelaksanaan sensus pertanian 1973 sesuai dengan besarnya penyediaan biaya yang diberikan.

3. Statistik Perindustrian, Pertambangan, Listrik dan Gas.
Survey industri besar dan sedang diadakan setiap tahun se- kali, dimana untuk perusahaan-perusahaan besar dicacah selu­ruhnya sedangkan untuk industri sedang diadakan sample. Pe­laksanaannya dibagi dalam 2 tahap, pertama diadakan regis­-trasi industri besar dan sedang yang dilakukan sekitar bulan Nopember sampan dengan Januari, guna mendapatkan infor­masi tentang keadaan industri menurut saat terakhir dan bebe­rapa pertanyaan lainnya, yang hasilnya dipakai untuk penyu­sunan daftar lokasi (directory) dan penyusunan kerangka sebagai dasar pengambilan sample, dan dilakukan diseluruh Indonesia. Tahap kedua baru dilakukan surveynya dimana per­tanyaannya lebih terperinci lagi, selain perlengkapan mesin, tenaga kerja, upah & gajinya, maka input dan outputnya pun ditanyakan juga. Dalam periode ini sedang dikerjakan peng­olahan hasil survey industri tahun 1971 yang diperinci menjadi 85 kelompok industri pada tiap-tiap propinsi dan jumlahnya secara nasional, registrasi (pendaftaran ulangan) 1972 dan pengolahannya, dan pelaksanaan survey triwulan industri besar guna penyusunan indexs produksi.

Sementara itu dalam rangka Sensus Industri 1974, telah pula dimulai persiapan-persiapan guna menyempurnakan daftar lokasi (directory) Industri untuk penyusunan kerangka, menyu­sun kode daerah survey industry, merevisi klasifikasi industri menurut ISIC dan menyusun rencana yang berhubungan de­-ngan Sensus Industri.

Statistik Industri Kecil/Kerajinan Rakyat pengumpulan da­tanya dilakukan melalui, sample Survey Nasional terhadap rumah tangga dan sedang dipersiapkan publikasinya yang me­nyangkut hasil tahun 1969/70.

Dibidang Statistik Pertambangan dalam periode ini telah dapat disusun data dari semua bahan tambang yang menyang­- kut tahun 1972, walaupun masih terbatas pada data produksi saja, sedangkan data lainnya tidak.

Dibidang Statistik Listrik dan Gas dalam periode ini telah dapat diselesaikan mengenai perlistrikan tahun 1972 yang me­liputi produksi tenaga listrik di Indonesia diperinci menurut pro­duksi pada tiap-tiap daerah, Eksplotasi, installed capacity yang diperinci menurut sumber tenaganya dan banyaknya pusat­-pusat pembangkit tenaga listrik. Sedangkan yang mengenai gas meliputi produksi, pemakaian bahan, tenaga kerja, perlengkap­-an mesin tenaga dan sektor pemakaian gasnya tahun 1971.

4. Statistik Perdagangan.
Dibidang statistik perdagangan ini telah diusahakan perbaik­an-perbaikan dalam statistik impor dan ekspor agar lebih up to date dan lebih lengkap. Pengolahannya dilakukan dengan menggunakan sistim yang dianjurkan yaitu C.S.A. (Computer System Adviser) dan dipakai computer I.C.L. 1903A. BPS yang lebih besar kapasitas/memory-nya. Untuk pengolahan tahun 1973 ini terdapat sedikit perobahan pada statistik impor dima­na jenis barang akan diterbitkan menurut B.T.N. dan S.I.T.C.

5. Statistik Harga.
Dibidang statistik harga, maka statistik harga konsumen amat penting artinya dalam fungsinya untuk menyajikan indi­kator-indikator perkembangan harga-harga konsumen diting­kat kota, seperti harga-harga dan index harga 9 bahan pokok, angka index biaya hidup, harga-harga bahan bangunan, harga­harga mas, valuta asing dipasar bebas dan lain-lain, yang seka­ligus dapat memberikan petunjuk tentang kestabilan harga­harga pada umumnya dan tentang laju inflasi. Dalam periode ini telah berhasil disusun serie angka index baru, yang disebut index harga konsumen (100 macam barang) untuk kota Jakar­-ta, perba-kan dalam kecepatan penyampaian laporan mengenai harga bahan pokok dari daerah-daerah berkat penggunaan SSB dan, sebagainya, kemudian telah pula diintrodusir pedoman yang sama, bagi pencatat harga untuk instansi-instansi lain yang juga melakukan kegiatan yang sama, sehingga simpang-siur data sudah amat berkurang.

Disamping statistik harga konsumen, maka antara tanggal 15 dan 20 setiap bulan diadakan pula pencaitatan harga-harga perdagangan besar kecuali harga karat yang dicatat harian, dikota-kota yang merupakan pusat-pusat produksi (production centers) dan kota-kota penting termasuk Jakarta. Hal ini di­tujukan untuk mendapatkan index harga perdagangan besar. Dalam periode ini Statistik Harga Perdagangan Besar telah pula mencapai beberapa langkah maju dengan dihasilkannya beberapa kelompok statistik, antara lain kulit dan hasil-hasil­nya, tekstil dan hasil-hasilnya sebagai kelanjutan usaha pe­ngembangan statistik harga perdagangan besar.

Selanjutnya juga disusun statistik harga pedusunan dengan mengambil sample dari 220 kecamatan dipulau Jawa dan 439 kecamatan lain diluar pulau Jawa. Dalam periode ini telah di­usahakan untuk memperoleh data harga padi dengan menggu­nakan daftar isian S.R. II, sedangkan data mengenai harga padi yang tersedia secara teratur sampai kini adalah berdasarkan laporan-laporan IPEDA. Dalam usaha pengembangannya masih dijalankan pencarian data-data untuk mendapat gambaran da-lam bentuk index harga-harga yang dibayar petani dan index harga-harga yang diterima petani.

6. Stratistik Transpor, Komunikasi dan Pariwisata.
Dibidang statistik transpor ini termasuk statistik transpor jalan raya, statistik kereta api, statistik angkutan udara dan statistik angkutan air. Dalam periode ini dibidang statistik jalan raya telah dilakukan penyusunan data-data mengenai jumlah kendaraan bermotor 1971 dan 1972 (angka sementara), jumlah kecelakaan lalu-lintas 1971 dam 1972 (angka sementara), jum­lah kendaraan bermotor wajib uji tahun 1971, lalu-lintas barang melalui timbangan-timbangan di Jakarta sampai dengan bulan Desember 1972, dan jumlah bus dan truck serta rata-rata ang­kutannya antara propinsi tahun 1971. Selanjutnya juga dikum­pulkan statistik tentang panjangnya jalan menurut propinsi, jenis permukaan, kelas jalan dan wewenang pemerintahan yang mengurusnya. Statistik angkutan kereta api menyajikan data-data angkutan penumpang, barang, km-pnp, km-ton (bulanan) ; dan inventaris bekal pelanting, lalu-lintas angkutan dan pembe-lian baru (tahunan). Dalam pada itu sedang diusahakan pula penyajian data lalu-Batas angkutan kereta api menurut asal dan tujuan.

Dibidang statistik angkutan udara dalam periode ini telah pula disusun data mengenai jumlah pesawat terbang sipil me­nurut jenis dan ukuran tahun 1972, daftar alamat-alamat per­usahaan penerbangan, lalu-lintas pesawat, penumpang, barang, bagasi dan pos ditiap-tiap pelabuhan udara sampai dengan bu­lan Desember 1972. Sedangkan dibidang statistik angkutan air dalam periode ini telah pula disajikan daftar alamat kapal na­sional dan jumlah armada kapal Indonesia tahun 1971 (tahun­an), menurut jenis perusahaan pelayaran; bongkar muat barang-barang menurut beberapa jenis barang yang utama di­tiap-tiap pelabuhan sampai dengan bulan Desember 1972 (bulanan).

dibidang statistik pariwisata dalam periode ini telah pula disusun statistik perhotelan yang menyajikan data mengenai daftar alamat hotel-hotel dan jumlah hotel menurut keadaan tahun 1971, banyaknya tamu dan hari menginap pada hotel-hotel pariwisata menurut kebangsaan sampai dengan keadaan bulan Desember 1972 (bulanan). Sedangkan statistik komuni­kasi menyajikan pula data-data mengenai antara lain jumlah pesawat-pesawat T.V., radio penerima yang terdaftar dan me­-dia komunikasi lainnya tahun 1971.

7. Statistik Penduduk dan Tenaga Kerja.
Untuk memperoleh data tentang penduduk dalam tahun-tahun dimana sensus tidak diadakan, maka perlu dilakukan pendaftar­- an penduduk secara teratur. Pada umumnya penduduk belum tertib mendaftarkan diri dikantor-kantor kelurahan dan belum baik terpeliharanya catatan mengenai kelahiran, kematian dan kepindahan penduduk sehingga angka-angka yang dikumpulkan BPS dua kali dalam setahun dari tiap-tiap kecamatan jadi ku­- rang sempurna pula. Dalam periode ini telah dapat disajikan hasil registrasi penduduk untuk Jawa dan Madura, untuk tahun 1970 dan 1971, serta untuk seluruh Indonesia untuk tahun 1969.

Disamping statistik penduduk, disusun juga statistik tenaga kerja dan upah, yang memberikan data-data mengenai jumlah karyawan dan upah yang bekerja dibidang perkebunan, industri besar dan sedang serta jumlah pegawai negeri sipil Pusat. Sta­tistik tentang jumlah karyawan produksi dan bukan produksi serta jumlah upah dibidang perkebunan per-jenis tanaman telah selesai disusun sampai dengan Juni 1972; sedangkan un­tuk sektor industri besar dan sedang sampai dengan bulan Nopember 1972 mengenai upah rata-rata buruh produksi per­jenis industri. Statistik Pegawai Negeri Sipil, yang pengumpul­annya didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 378/MK/I/6/1969, dalam periode ini telah selesai diolah datanya untuk tahun 1969 mengenai seluruh wilayah Indonesia, kecuali Maluku dan Irian Jaya; untuk tahun 1970 hanya selesai untuk Jakarta, sedangkan untuk daerah lainnya tak dapat di­olah karena ketidak lengkapan jawaban yang masuk. Mengenai data untuk tahun 1971 telah ada perbaikan dalam pelaporan, sehingga untuk seluruh Indonesia kecuali Maluku dapat diolah datanya dan diharapkan pada akhir tahun ini dapat diselesai­-kan untuk KBN Jakarta, Bandung dan Yogyakarta, sementara itu sedang diolah pula untuk KBN Semarang dan Surabaya.

8. Sensus Penduduk
Dalam angka pengolahan hasil sensus penduduk 1971, telah diselesaikannya pengolahan hasil pencacahan sensus lengkap dan pengolahan hasil sensus sample berupa tabel-tabel penda­huluan yang menggambarkan keadaan tingkat nasional menge­-nai struktur umur penduduk dan keterangan-keterangan pen- ting lainnya. Kecuali itu dalam periode ini sedang dikerjakan pengolahan tahap-tahap berikutnya yang akan merupakan hasil akhir serta menggambarkan keadaan tingkat propinsi dan kabu­paten/kotamadya, baik mengenai keterangan-ketenangan ten-tang penduduk, maupun keadaan tempat tinggal (perumahan) dari penduduk. Kecuali dari hal-hal tersebut diatas, telah pula selesai diolah proyeksi penduduk Indonesia dari tahun 1971 sampai dengan 1981 berdasarkan hasil sementara sensus pen­duduk 1971 yang telah mengalami perobahan. Angka kelahiran dihitung secara "reserve" dan angka kesuburan dihitung ber­dasarkan hasil Survey Nasional tentang rumah tangga. Proyeksi penduduk ini baru dapat dibuat untuk tingkat kepulauan. Se­mentara itu, untuk mengetahui berapa besarnya kemungkinan kekurangan-kekurangan dalam jumlah penghitungan (under enumeration) dari hasil Sensus Penduduk 1971 tersebut, maka dalam periode ini sedang dilakukan perhitungannya dengan menggunakan Chandra - Deming method.

9. Pendapatan Regional
Dalam rangka usaha untuk menghitung pendapatan regional yang dilakukan secara bersama antara BPS, Pemerintah Daerah dan Perguruan Tinggi setempat, maka dalam periode ini telah dapat diselesaikan perhitungan pendapatan regional da­erah-daerah Propinsi Riau 1969 — 1971, Propinsi Kalimantan Barat 1969 — 1971, Propinsi Kalimantan Selatan 1969 — 1971, Propinsi Sulawesi Tengah 1969 — 1971 dan Nusa Tenggara Barat 1969 — 1971. Dengan demikian sampai saat ini sudah ada 17 daerah yang berhasil dapat menyajikan pendapatan regional­nya dengan perincian sebagai berikut : 5 propinsi di Jawa dan Madura (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogya­karta dan Jawa Timur) ; 4 propinsi di Sumatera (Aceh, Suma­tera Barat, Sumatera Selatan dan Riau) ; 2 propinsi di Kali­mantan (Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan) ; 2 pro­-pinsi di Sulawesi (Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah) ; Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Pro­pinsi Irian Jaya.

10. Tenaga dan Perbaikan Sarana Statistik.
Dalam rangka usaha perbaikan statistik secara menyeluruh maka dibidang pembinaan tenaga-tenaga statistik telah dilaksa­nakan peningkatan ketrampilan tehnis tenaga-tenaga statistik, baik tenaga-tenaga dari BPS maupun dari luar BPS, melalui kursus-kursus, loka-karya, seminar dan Akademi Ilmu Statistik.

Bidang tehnik dan metodologi statistik dikembangkan de­- ngan mempelajari sampai berapa jauh tehnik dan metodologi yang telah diterapkan dinegara lain bisa dilakukan di Indonesia

Selanjutnya perbaikan terhadap sistim dan peralatan peng­olahan, yaitu dengan usaha mengalihkan secara berangsur­- angsur pengolahan data secara manual kepada sistim kompu-terisasi melalui penyesuaian sistim pengumpulan data yang sesuai dengan prasyarat data input yang baru
Blog, Updated at: 01.01.00

0 komentar:

Posting Komentar