PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

Posted By frf on Jumat, 21 Oktober 2016 | 17.29.00

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
PERUBAHAN SOSIAL
A. Pengertian perubahan sosial
Dalam literature ilmu-ilmu social,terutama soiologi, pemahaman kita tentang perubahan soial sering diartikan dengan beberapa kata yang merujuk pada proses social yang sama, seperti : industrialisasi, modernisasi dan atau pembangunan.
Dengan perkataan lain, perubahan social : perubahan prilaku social masyarakat merupakan fungsi manipulasi dari suatu rekayasa social lewat upaya pembangunan yang dilambangkan atau diwujudkan dalam kegiatan industrialisasi menuju satu masyarakatmodern (merton 1957, 1964).
Menuru Roger (1988), memahami bahwa perubahan social itu adalah suatu program yang melahirkan perubahan-perubahan di dalam struktur dan fungsi dari suatu system kemasyarakatan.

Diferensiasi (perubahan social)
Selama ini telah dikembangkan 2 konsep yang menjelaskan tentang klasifikasi dan penempatan seseorang atau kelompok dalam masyarakat. Dalam diferensiasi, masyarakat mendasarkan penentuan status pada beberapa cirri tertentu, seperti:

  1. Ciri fisik sepertiwarna kulit, bentuk rambut, hidung dan lain-lain.
  2. Ciri social seperti organisasi-organisasi tertentu yang membatasi keanggotaannya hanya pada tingkat-tingkat tertentu pula dalam masyarakat.
  3. Ciri budaya seperti adanya anggapan bahwa budaya dan gelar kesarjanaan luar negeri lebuh baik dari pada yang dalam negeri.
Bentuk-bentuk perubahan social sebagai perwujudan perubahan social secara horizontal, seperti: Perbedaan ras, Agama, Jenis kelamin, Profesi, Klan, Suku bangsa

Definisi perubahan social
Menurut William. F Agburn mengemukakan ruang lingkup perubahan social meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang matrial maupun yang inmatrial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan matrial terhadap unsure inmatrial.

Definisi lain dari Solo Soenardjan rumusannya adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi system sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai sikap dan polsa prilaku diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat.

TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya perubahan social merupakan gejala wajar yang timbul dari pergaulan manusia yang lain berpendapat bahwa perubahan social terjadi karena adanya perubahan dalam unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan masyarakat seperti perubahan dalam unsure geografi, biologis, ekonomis atau kebudayaan.
Teoei yang berkaitan denganarah perubahan social 

  1. Evolusi rektilinier yang sederhana. 
  2. Evolusi melaluai tahap-tahap.
  3. Evolusi yang terjadi dengan tahap kelajuan yang tidak serasi.
  4. Evolusi menurut siklus-siklus tertentu dengan kemunduran-kemunduran jangka pendek.
  5. Evolusi bercabang yang mewujudkan pertumbuhan dan kebinekaan
  6. Evlusi siklus-siklus yang tidak mempunyai kecenderungan ruang.
  7. Pertumbuhan logistik yang digambarkan populasi.
  8. Perubahan logistik terbalik yang bergambar angka kematian.
  9. Pertumbuhan ekonensial yang bergambar penemuan-penemuan baru.
  10. Primitivisme 

TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL
a. Klasifikasi tipe-tipe kelompok social 
Tipe-tipe kelompok social dapat dikasipikasika dari beberapa sudut, atau atas dasar criteria ukuran-ukuran. Seorang sosiolog jerman mengambil ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompok, bagaimana indipidu mempengaruhi kelompoknya serta interaksi social dalam kelompok tersebut ukuran lain yang diambil adalah atas dasar derajat imitasi sosialdalam kelompokm social tersebut bebrapa sosiolag memperhatikan atas dasar-dasar kelompok-kelompok dimana anggotanya saling mengenal.ukuran tersebut diatas kemudian oleh sosiolog lainnya digoplongkan lebih lanjut dengan memperhatikan tinggi rendahnya kerekatan hubungan antar anggota-anggota kelompok social tersebut.

Ukuran lain adalah kepentingan dan wilayah. Suatu komoditi (masyarakat setempat) merupakan kelompok-kelompok atau kesatua-kesatuan atas dasar wilayah yang tidak punya kepentingan-kepentingan uang khusus atau tertentu. Sudah tentu anggota-anggota komoditi atau asosiasi sedikitnya sadar akan adanya kepentingan-kepentingan yang khusus bersama walaupun tidak dikhususkan secara terrinci atau dijabarkan lebih lanjut. Berlangsungnya suatu kepentingan merupakan ukuran lain bagi klasifikasi social suatu kerumunan misalnya, merupakan kelompok yang hidupnya sebentar saja karena interaksinya tidak terlalu lama. 

b. System pengendalian social
System pengedalian social (social control) sering kali diartikan sebagai pengawasan masyarakat terhadap jalanya pemerintahan, khususnya pemerintahan beserta aparatnya. Arti sesungguhnya pengendalian social jauh lebih luas karena pada pengertian tersebut tercakup berbagai proses baik yang direcanakan maupun tidak yang bersifat mendidik mengajak atau bahkan memaksa agar mengetahui kaidah-kaidah nilai yang berlaku. Pengendalian social dapat dilakukan oleh individu satu pada individu lainnya.

Pengendalian social dapat dilakukan dengan berbagai cara yang pada pokoknya bersifat pada cara-cara tanpa kekerasan (persuasive) maupun dengan cara kekerasan (coersive). Cara persuasive mungkin akan lebih efektif daripada penggunaan pemaksaan. Karena didalam masyarakat yang tentram sebagaian besar kaidah-kaidahdan nilai-nilai telah melembaga atau telah mendarah daging dalam diri para warga masyarakat. Paksaan yang berubah karena didalam keadaan seperti ini pengendalian social juga berfungsi untuk membentuk kaidah-kaidah baru yang menggantikan kaidah-kaidah lama yang telah goyah, namun demikian cara-cara keerasan ada pula batasan-batasanyan dan tidak selalu dapat diterangkan karena biasanya kekerasan atau paksaan akan menghasilkan reaksi negative setidak-tidaknya secara potrnsial.

c. Terjadinya lembaga masyarakat
Adanya system lapisan masyarakat terjadi dengan sendirinya dengan proses pertumbuhan masyarakat. Tetapi adapula yang disusun untuk mengejar suatu tujuan bersama. Yang bias menjadikan alas an terbentuknya lapisan yang terjadi dengan sendirinya kepandaian tinggkat umum, sifat keaslian keanggotaan, kerabat seorang kepala masyarakat dan mungkin pula harta dalam batasa tertentu. Secara teoritis, semua manusia dapat dianggap sederajat, tetapi sesuai dengan kenyataan hidup, kelompok-kelompok social halnya tidak demikian. Pembedaan atas pelapisan merupakan gejala universal yang merupakan bagian system social daklam masyarakat.

Pokok-pokok pedoman lapisan social :
1. system lapisan mungkin berpokok pada system pertentangan dalam masyarakat.sistemdemikian hanya mempunyai arti yang khusus bagi masyarakat-masyarakat tertentu yang menjadi obyek pendidikan .
2. Sistemlapisan dapat di analisis dalam ruangkup sebagai berikut 

  • distribusi hak-hak istimewa yang obyektif seperti misalnya penghasilan keselamatan dan lain sebagainya.
  • System pertentangan yang diciptakan para warga masyarakat
  • Criteria system pertentangan , yaitu apakah didapat dengan kwalitas pribadi, milik, wewenang, kekuasaan
  • Lembaga-lembaga kedudukan seperti tingkahlaku hidup,cara berpakayan,perumahan keanggotaan,pada suatu organisasi,dan selanjutnya.
  • Mudah atau sukarnya bertukar kedudukan.
  • Solidaritas diantara individu-individu atau kelompokn yang menduduki kedudukan yang sama dalam system social masyarakat

  1. Pola-pola interaksi
  2. Kesamaan atau ketidaksamaan sistemkepercayaan,sikap dan nilai-nilai.
  3. Kesadaran akan kedudukan masing-masing.
  4. Aktivitas sebagai orang kolektip.
MOBILITAS SOSIAL
Gerak social atau social mobilitas adalah suatu gerak atau struktur social yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi kelompok social. Struktur social mencakup sikap-sikap hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan individu dengan kelompok. Tipe-tipe gerakan social yang prinsipnya ada 2 macam, yaitu: Vertikal dan horizontal.

  • Gerak horizontan adalah merupakan peralihan individu atau objek-objek social lainnya dari suatu kelompok social ke kelompok social lainnya yang sederajat. 
  • Gerak vertical adalah merupakam peralihan individu atau objek-objek social lainnya dari suatu kedudukan social ke kedudukan social lainnya yang sederajat. Gerak vertical dibagi 2 : 
1. vertical naik

  • vertikal naik mempunyai bukti usaha masuknya individu-individu yang mempunya kedudukan rendah dalam kedudukan yang lebih tinggi yang telah ada.
  • Pembentukan suatu kelompok baru yang kemudian ditempatkan pada derajat yang lebbih tinggi dari kedudukan individu-individu pembentukan kelompok tersebut.
2 vertikal turun
vertikal turun mempunyai dua bentuk utama 

  • Turunnya kedudukan indipudu kekedudukan individu lainnya
  • Turunnya sekelompok individu yang berupa disintregasi kelompok sebagaikesatuan.
Menurut wawasan system social saat ini, kehidupan social sedemikian rupa sehingga setiap aspek kehidupan social secara rumit, walaupun secara tidak langsung, berhubungan satu sama lain.

Perubahan dan perkembangan didalam suatu aspek kegiatan social dapat menghasilkan perubahan social atau dapat menimbulkan reaksi pada aspek kehidupan lainnya. Perubahan social dalam aspek ekonomi dan industri, akan salah jika subsistem dari system social masyaraka, dapat dilihat implikasi terhadap aspek publik atau subsistem lainnya.

Terdapat dua bentuk utama bagaimana unsure-unsur yang beraneka ragam dalam system social saling mempengaruhi satun sama lain. Yang pertama adalah dimana suatu persembahan yang disengaja dalam suatu aspek kehidupan tertentu menghasilkan reaksi-reaksi pada aspek-aspek lain sedemikian rupa sehingga sistem tersebut kembali kepada keadaan semula. Suatu perubahan social yang disengaja akan menghasilkan reaksi tertentu sehingga keseimbangan atau status quo dipulihkan kembali, sebagai contoh : meningkatnya keluhan –keluhan dibidang ekonomi akan dapat membangkitkan keresahan dibidang industri, terjadi pemogokan dan demonstrasi, sehingga mengancam keteraturan social dan mngakibatkan terjadi suatu perubahan.

Dengan demikian perubahan pada suatu unsure dari system dipertunjukan dengan suatu reaksi dari bagian lainnya, sehingga dapat memulihkan kembali kesimbangan system atau status quo. Bentuk yang kedua ialah dimana suatu perubahan sosila tertentu didalam suatu aspek kehidupan tertentu menghasilkan akibat pada aspek-aspek lain sedemikian rupa sehingga memperbesar perubahan social yang terjadi dalam system social.

NORMA DAN PERUBAHAN SOSIAL
Hubungan antara norma-norma dan perubahan social memungkinkan kita memperkenalkan perspektif kekuasaan dan konflik di dalam pembahasannya.

  • Maka perubahan social yakni, merupakan perubahan dalam struktur masyarakat, terjadi sebagai akibat dari perubahan dalam norma-norma social.
  • Sosialogi amerika cenderung didominasi oleh pandangan bahwa perubahan social sedikit banyak merupakan akibat dari perubahan-perubahan normative. Menurut pandangan ini penyimpangan dalam bentuk penolakan terhadap norma-norma yang ada dan pembentukan norma-norma yang baru adalah kekuatan pendorong utama dari perubahan sosila. 
  • Tetapi terdapat norma-norma adalah dasar dari keteraturan kehidupan social akan mengatakan tidak lebih dari pernyataan bahwa perubahan social diikuti oleh perubahan-perubahan normative, hanya jika dikatakan bahwa struktur masyarakat adalah dibentuk oleh norma-norma social maka baru dapat dikatakan bahwa perubahan social adalah hasil dari perubahan normative.
HUBUNGAN PERUBAHAN SOSIAL DAN PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Kingsley Davis berpendapat bahwa perubahan social merupakan bagian dari perubahan kebudayaan . perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya yaitu: kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat dan sebagainya. Bahkan, perubahan-perubahan dalam bentuk-bentuk serta ukuran-ukuran organisasi social.

Pada dewasa ini proses-proses pada perubahan social dapat diketahuai dari adanya cirri-ciri tertentu antara lain: 

  1. Tidak ada masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat mengalami perubahan yangterjadi secara lambat atau secara cepat.
  2. Perubahan yang terjadi karena pada lembaga kemasyarakatan tertentu, akan diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga social lainnya. Karena lembaga-lembaga social tadi sifatnya independen maka sulit sekali untuk mengisolasi perubahan pada lembaga-lembaga social tertentu saja. Proses awal dan proses-proses lanjutnya merupakan satu mata rantai.
  3. Perubahan-perubahan social yang cepat, biasanya mengakibatkan disorganisasi yangbersifat sementara. Karena berada diproses penyesuaian diri. Disorganisasi diikuti oleh suatu organisasi yang mencakup pemantapan kaidah-kaidah dan nilai-nilai lain yang baru.
  4. Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja, karena kedua bidang tersebut mempunyai ikatan timbal balik yang sangat kuat
  5. Secara tipologis, perubahan-perubahan social dapat dikategorikan sebagai: 

  • Sosial proses: The ciculation of values rewardsfacitily and personil in existing stucture.
  • Segmentation: proliferation of stucture units that do non differ qualitatvively from existing unit.
  • Structural change: the emrge of qualitatively new complexes of roles and organization.
  • Change in group stucture: the shift in the composition of groups, the level of consciousness of groups, and the relation among the groups in society.

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN SOSIAL 
Yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri: 
Bertambah (datangnya penduduk dari luar) atau berkurangnya penduduk(berpindahnya penduduk dari desa ke kota). 
Penemuan-penemuan baru: 

  • Discovery: penemuan unsure kebudayaan yang baru, baik berupa alat atau pun yang berupa gagasan yang diciptakan oleh seorang individu.
  • Innovation: suatu proses social dan kebudayaan yang besar, tetapi yang terjadi dalam waktu yang tidak terlalu lama.
  • Invention: ketika masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan penemuan baru itu
Faktor-faktor pendorong:

  • Kesadaran individu –individu akan kekurangan dalam kebudayaan.
  • Kualitas ahli-ahli dalam suatu kebudayaan.
  • Perangsang bagi aktivitas penciptaan dalam masyarakat.

Pertentangan (konfik) masyarakat : mungkin terjadi antara individu dengan kelompok atau perantara kelompok dengan kelompok.

Terjadinya pemberontakan atau revolusi. 
yang bersumber dari luar masyarakat itu sendiri: 

  • Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia misalnya bencana alam (gempa bumi, banjir, longsor, dll) serta tindakan para warga itu sendiri( menebang hutan sembarangan, memakai lahan seenaknya, dll). 
  • Peperangan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan karena biasanyanegarapemenang akan memaksakan kebudayaannya pada negara kalah perang. 
  • Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. 
SUMBER;
Blog, Updated at: 17.29.00

0 komentar:

Posting Komentar