Pengertian Tunadaksa Menurut Ahli

Posted By frf on Senin, 10 Oktober 2016 | 05.18.00

Pengertian Tunadaksa 
Secara etiologis, gambaran seseorang yang di identifikasikan mengalami ketunadaksaan yaitu seseorang yang mengalami kesulitan mengoptimalkan fungsi anggota tubuh sebagai akibat dari luka, penyakit, pertumbuhan yang salah bentuk, dan akibatnya kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh tertentu mengalami penurunan. Sedangkan, secara definitif pengertian tunadaksa adalah ketidakmampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsinya disebabkan oleh berkurangnya kemampuan anggota tubuh untuk melaksanakan fungsi secara normal sebagai akibat dari luka, penyakit, atau pertumbuhan yang tidak sempurna sehingga untuk kepentingan pembelajarannya perlu layanan secara khusus (Efendi, 2009: 114). 


Erikson (dalam Anggareni, 2008: 2) mengungkapkan istilah non normatif untuk kejadian yang datangnya tidak terduga dan tidak diharapkan. Salah satu kejadian non normatif adalah kecelakaan atau juga sakit yang mengakibatkan kecacatan dan membuat anggota tubuh menjadi kehilangan fungsinya. Individu yang mengalami hal tersebut biasanya dikenal dengan sebutan peyandang tunadaksa. Sedangkan menurut Mangunsong (dalam Anggareni, 2008: 2), cacat tubuh (tuna daksa) mempunyai pengertian yang luas dimana secara umum dikatakan sebagai ketidakmampuan tubuh secara fisik untuk menjalankan fungsi tubuh seperti dalam keadaan normal. Tuna daksa adalah suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal. 

Kondisi ini disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak lahir. Tuna daksa sering juga diartikan sebagai suatu kondisi yang menghambat kegiatan individu sebagai akibat kerusakan atau gangguan pada tulang dan otot, sehingga mengurangi kapasitas normal individu untuk mengikuti pendidikan dan untuk berdiri sendiri (Somantri, 2005: 121). Keadaan tunadaksa menyebabkan gangguan dan hambatan dalam keterampilan motorik dan hal ini akan berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan motorik yang lebih kompleks pada tahap berikutnya. Keterbatasan ini sangat membatasi ruang gerak kehidupan mereka. 

Menurut Piaget, makin besar hambatan yang dialami mereka dalam berasimilasi dan berkomunikasi dengan lingkungannya, makin besar pula hambatan yang dialami pada perkembangan kognitifnya. Dengan demikian akan menghambat mereka untuk melaksanakan proses asimilasi dengan sempurna. Pengaruh usia ketika ketunadaksaan mulai terjadi, ternyata tidak menunjukkan pengaruh yang berarti terhadap kemampuan individu (Somantri, 2012: 127).Berdasarkan uraian dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tunadaksa adalah suatu keadaan rusak atau terganggu sebagai akibat gangguan bentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal. Kondisi ini disebabkan oleh penyakit, kecelakaan, atau dapat juga disebabkan oleh pembawaan sejak lahir (pertumbuhan yang tidak sempurna). Sehingga mengakibatkan kecacatan dan membuat anggota tubuh menjadi kehilangan fungsinya.

SIMBER;

Blog, Updated at: 05.18.00

0 komentar:

Posting Komentar