PENGERTIAN PENDEKATAN SISTEM MENURUT AHLI

Posted By frf on Rabu, 19 Oktober 2016 | 07.59.00

PENDEKATAN SISTEM
Sebagaimana telah diutarakan pada uraian terdahulu, bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir dengan menggunakan konsep sistem. 

Johnson, Kast, dan Rosenzweig (1973) mengemukakan bahwa pendekatan sistem adalah cara berpikir untuk mengatur tugas, melalui suatu kerangka yang melukiskan faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal sehingga merupakan suatu keseluruhan secara terpadu.

Sejalan dengan ketiga pakar di atas, Van Gigch (1974) mengemukakan, bahwa pendekatan sistem merupakan desain metodologi, kerangka kerja konseptual, metode ilmiah baru, teori keorganisasian, sistem manajemen, metode rekayasa riset operasi, dan metode untuk meningkatkan efisiensi biaya serta metode untuk menerapkan teori umum sistem.

Sebagai desain metodologi, pendekatan sistem merupakan alat bantu bagi para pengambil keputusan dengan cara mempertimbangkan semua permasalahan yang berkaitan dengan keputusan yang akan diambil. Sedangkan pendekatan sistem sebagai kerangka konseptual bertujuan untuk mencari berbagai persamaan dan berbagai kecenderungan fenomena yang ada dengan menggunakan analisis multidisiplin.

Sebagai metode ilmiah baru, pendekatan sistem mencoba mewujudkan cara berpikir baru yang dapat diaplikasikan, baik terhadap ilmu-ilmu perikehidupan maupun terhadap ilmu-ilmu perilaku. Pendekatan sistem merupakan salah satu metode ilmiah baru yang telah turut melengkapi paradigma metode ilmah yang sudah ada.

Dari hasil kajian kepustakaan menunjukkan bahwa pendekatan sistem telah digunakan sebagai pendekatan ilmiah dalam pemecahan berbagai masalah. Parsaons (1964) seorang pakar sosiologi telah mengadopsi pandangan umum teori sistem dan dijadikan dasar dalam penelitian kelompok sosial. Di dalam ilmu ekonomi pendekatan sistem telah diterapkan secara meluas dalam ekonomi modern. Konsep sistem merupakan salah satu konsep dasar dalam teori dan praktik ekonomi. Hal ini pula barangkali yang menjadi dasar konsep teori penawaran dan permintaan (supply and demand) dalam teori dan praktik ekonomi. Ekonomi modern bergerak dari model keseimbangan statis seperti pada sistem tertutup, bergerak menuju model ekonomi keseimbangan dinamis seperti pada sistem terbuka. Kalau diperhatikan dewasa ini, interdependensi dan interelasi penawaran dan permintaan barang dan jasa sudah tidak lagi dalam ruang lingkup nasional, namun sudah mencakup penawaran dan permintaan yang bersifat global. Globalisasi perekonomian dunia sudah merupakan fenomena yang sekarang sedang terjadi. Interdependensi dan globalisasi di bidang ekonomi menurut Naisbitt dan Aburdene (1990) merupakan salah satu kecenderungan yang akan mempengaruhi kehidupan manusia dipenghujung abad ke 20 dan di awal abad ke 21.

SIBERNETIK
Sibernetik (cybernetics) adalah suatu cabang ilmu yang menaruh kepedulian terhadap masalah-masalah komunikasi dan arus informasi sebagai salah satu sistem yang bersifat kompleks.

Dewasa ini manusia di seluruh dunia menaruh kepedulian terhadap berbagai jenis polusi dan perusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh perilaku manusia secara kontroversi digambarkan oleh hasil penelitian Meadows, Randers dan Behres III (1972). Akumulasi tindakan perseorangan dapat berpengaruh terhadap perubahan lingkungan secara drastis. Dewasa ini sudah sangat disadari oleh semua pihak bahwa perusakan lingkungan hidup akan menjadi bumerang terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, timbul berbagai organisasi , baik organisasi pemerintah maupun oranisasi non pemerintah yang berusaha menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup ini. Pemeliharaan keseimbangan lingkungan hidup berarti memelihara siklus kehidupan, dan untuk menjaga siklus kehidupan sejak lama sudah dikenal salah satu cabang ilmu yang sifatnya multidisiplin yaitu ilmu tentang lingkungan hidup atau ekologi. Salah satu hukum dasar dari ekologi , yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan segala sesuatu itu merupakan salah satu konsep dasar pendekatan sistem. 

Sebagaimana telah dikemukakan pada uraian terdahulu bahwa Amerika Serikat telah menerapkan pendekatan sistem di dalam sistem pertahanan dan keamanan sebagaimana diuraikan dalam buku yang berjudul System Analysis and Policy Planning Aplication in Defense yang diedit oleh E. Quade dan W. I. Boucher di mana beberapa pendapatnya telah diikuti dalam tulisan ini. 

Dalam teori organisasi dan manajemen modern, menurut Kast dan Rosenzweig (1974), mengemukakan bahwa pendekatan sistem merupakan suatu kerangka kerja yang bersifat integratif dalam teori dan pratik organisasi dan manajemen. Selzniek (1966), telah menggunakan analisis struktural dan pendekatan sistem dalam penelitian organisasi pemerintahan dan organisasi yang besar dan kompleks.

D. MANAJEMEN SEBAGAI SISTEM
Pendekatan sistem digunakan dalam pembahasan manajemen, hal ini disebabkan karena gerakan sistem adalah sesuatu yang baru dan cocok dalam bidang manajemen. Sesungguhnya masih ada gerakan yang lebih mutakhir dalam administrasi ialah contingency atau pendekatan situasional (Robbin, 1982,h. 46) namun pendekatan ini tidak dipilih mengingat pendekatan sistem itu sendiri bisa  merangkul pendekatan situasional berkat keterbukaannya terhadap lingkungan

Misalnya bila masyarakat dan kebijakan atau peraturan pemerintah berubah, maka institusi atau manajemen akan mengubah diri pula agar selaras dengan kemauan masyarakat dan pemerintah.

Organisasi sebagai Sub Sistem
Hersey (1978, h. 8) membagi organisasi menjadi sub sistem, yaitu sub struktur, teknologi, manusia, dan informasi dengan tujuan ada ditengah-tengah.Sementara itu Kast (1974) menyatakan organisasi sebagai sub sistem lingkungannya yang lebih besar yang berorientasi kepada tujuan, yang mencakup sub sistem teknik, struktur, psikologi sosial, dan manajemen. Pandangan ke dua ini didukung oleh Johson (1973).Dan ada pula akhli lain yang tidak menyebutkan bagian-bagian organisasi itu sebagai sub sistem tetapi dengan elemen-elemen organisasi, yaitu elemen tujuan, orang-orang, struktur, teknik, dan informasi (Shrode, 1974, h. 8).

Pendapat keempat ahli di atas tidak persis sama tentang macam-macam sub sistem suatu organisasi. Sub sistem yang mereka sudah sepakati bersama ialah struktur, teknik, orang-orang, dan informasi. Yang belum mendapatkan kesepakatan ialah mengenai tujuan, lingkungan dan manajemen.

Ada yang mengatakan tujuan ada di tengah-tengah organiusasi sbagai pengendali sub sistemnya, ada yang mengatakan organisasi berorientasi kepada tujuan, dan ada pula yang memandang tujuan sebagai salah satu elemen organisasi. Pernyataan pertama dan kedua menekankan kepada peranan tujuan sedangkan pernyataan ketiga menekankan pada satu segi yang tidak dapat disamakan atau digabungkan dengan segi yang lain. Memang benar tujuan memegang peranan tertentu namun ia benar pula sebagai sesuatu yang berdiri sendiri. Ini berarti tujuan dapat dipandang sebagai salah satu sub sistem oranisasi.

Manajemen dipandang sebagai sub sistem organisasi, hanya dikemukakan oleh dua dari keempat ahli tersebut di atas. Namun demikian hal ini bisa diterima mengingat manajemen ini juga berdiri sendiri seperti halnya dengan sub sistem –sub sistem yang lain, yang tidak dapat digabungkan dengan bagian-bagian organisasi lainnya.

Bagaimana halnya dengan lingkungan? Lingkungan hanya dipandang sebagai sura sistem, yaitu sistem-sistem yang berada di sekeliling sistem organisasi. Organisasi ada di tengah-tengah lingungannya. Hal ini memang meruupakan kenyataan, kita dapat mengamatiu sendiri di lapangan lebihj-lebh sistem ang bersifat terbuka. Tatai dalam pembahasan manajemen sebagai sistem, lingkungan ini dimasukkan sebagai salah satu sub sistemnya. Sebab menangani kesehatan tidak terlepas dari keadaan dan usaha lingkungan.

Dengan demikian organisasi sebagai sistem terdri dari sub sistem tujuan, manajemen, struktur, teknik, personalia,dan informasi serta merupakan bagian dari lingkunganya. Sistem kesehatan adalah merupakan sub sistem dari sistem lingkungan yanglebih besar. Sistem kesehatan memiliki supra sistem yang disebut lingkungan.

Administrasi sebagai Sub Sistem
Administrasi adalah bentuk kerja sama antara para aggota organisasi untuk merealisasi cita-cita mereka. Administrasi merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan organisasi. Dalam hal ini yang banyak terlibat dalam proses adalah isi organisasi itu, sdangkan lingkungan hanya aktif bila diperlukan saja secara insidental. Proses kerja sama itu selalu dituntun oleh tujuan , sementara itu tujuan tetap dia, ia hanya sebagai lamang yang terpampang sebagi gambaran aspirasi yang akan dikejar. Ini berarti administrasi sebagai suatu proses kerja sama hanya mencakup sub sistem manajemen, struktur, teknik, personalia,dan informasi saja.

Bagaimana halnya dengan manajemen sebagai suatu kesatuan yang berdiri sendiri, sebagai suatu sistem? Shrode (1974, h. 157) menyebutkan dimensi-dimensi manajemen sebagai berikut :

  • management by objective, 
  • mangement by techniques, 
  • management by structure, 
  • management by people,
  •  management by information. 

Kalau kita konsisten dengan pendirian bahwa tujuan adalah sesuatu yang diam hanya sebagai target atau ukuran yang akan dikejar, maka tujuan tidak perlu dipandang sebagai sub sistem manajemen. Sebab manajemen adalah suatu kegiatan.

Bila ketiga sistem yang telah diuraikan di atas yaitu sistem organisasi, adminsitrasi, dan manajemen dibuat bagannya akan tampak sebagai berikut:

Organisasi sebagai sistem:

  • Sub sistem tujuan di tengah.
  • Sub sistem manajemen di luarnya.
  • Sub sistem struktur, teknik, persona-lia , dan informasi pada keempat lingkungan yang mengelilingi. 
  • Lingkungan pada lingkaran paling luar
Administrasi sebagai sistem:

  • Sub sistem manajemen ditengah
  • Sub sistem stuktur, teknik, personalia, dan informasi pada keempat lingkungan yang mengeliling
Manajemen sebagai sistem:

  • Sub sistem struktur
  • Sub sistem teknik
  • Sub sistem personalia
  • Sub sistem informasi
  • Sub sistem lingkungan/masyarakat 
Bagan: Organisasi sebagai sistem, administrasi sebagai sistem, dan manajemen sebagai sistem

Bila melaksanakan manajemen secara sistem, berarti memberi perhatian dan perlakuan dengan proposi yang relatif sama kepada sub sistem-sub sistemnya. Tidak dibenarkan manajer hanya memperhatikan beberapa saja dari sub sistemnya dengan menomor duakan sub sistem lainnya. Misalnya kalau ingin memajukan kesehatan hendaknya perhatian terhadap perbaikan informasi dan personalia sama intensitasnya dengan perhatian terhadap perbaikan teknik dan pelayanannya. Dengan memberi perhatian dan perlakuan yang relatif sama terhadap sub sistem – sub sitem manajemen yang diharapkan jalan organisasi pelayanan kesehatan tidak timpang. Sub sistem-sub sistem itu akan semakin meningkat secara serempak dan terpadu melaksanakan misi kesehatan membentuk manusia sehat sejahtera yang dilandasi oleh nilai-nilai serta norma-norma yang berlaku di masyarakat.


Fungsi-fungsi menajemen, seperti perencanaan, koordinasi/organisasi, pengarahan , dan kontrol/pengawasan akan terjadi pada setiap sub sistem manajemen dengan proporsi yang sesuai menurut keperluan. Fungsi-fungsi atau tugas-tugas manajemen itulah yang perlu dikenakan secara relatif sama dan terpadu pada setiap sub sistem.

SUMBER;
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3714959385765567050#editor/target=post;postID=7182563049386027840;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=4;src=link
Blog, Updated at: 07.59.00

0 komentar:

Posting Komentar