Pengertian Metode Pembelajaran Menurut Para Ahli

Posted By frf on Senin, 10 Oktober 2016 | 06.48.00

Metode Pembelajaran. 
1. Pengertian Metode Pembelajaran. 
Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.1 Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan proses belajar mengajar yang telah ditetapkan. Menurut Abdurrahman Ginting, metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pemblajaran pada diri pembelajar.2

 Dengan kata lain metode pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik.3 Dalam kenyataannya, cara atau metode pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan informasi berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Khusus metode pembelajaran di kelas, efektifitas metode dipengaruhi oleh faktor tujuan, faktor siswa, faktor situasi dan faktor guru itu sendiri. Dengan demikian metode dalam rangkaian sistem pembelajaran memegang peran yang sangat penting, karena keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada cara guru dalam menggunakan metode pembelajaran. 

2. Ciri-Ciri Metode Pembelajaran yang Baik 
Banyak metode yang bisa dipilih oleh seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu setiap guru yang akan mengajar diharapkan untuk memilih metode yang baik. Karena Baik dan tidaknya suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar terletak pada ketepatan memilih suatu metode sesuai dengan tuntutan proses belajar mengajar. Adapun ciri-ciri metode yang baik untuk proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 4 
  • Bersifat luwes, fleksibel dan memiliki daya yang sesuai dengan watak murid dan materi 
  • Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dengan praktik dan mengantarkan murid pada kemampuan praktis. 
  • Tidak mereduksi materi, bahkan sebaliknya mengembangkan materi. 
  • Memberikan keleluasaan pada murid untuk menyatakan pendapat. 
  • Mampu menempatkan guru dalam posisi yang tepat, terhormat dalam keseluruhan proses pembelajaran. 
Sedangkan dalam penggunaan suatu metode pembelajaran harus memperhatikan beberapa hal berikut : 5 
  • Metode yang digunakan dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar murid. 
  • Metode yang digunakan dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid. 
  • Metode yang digunakan dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk mewujudkan hasil karya. 
  • Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi. 
  • Metode yang digunakan dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh ilmu pengetahuan melalui usaha pribadi. 
  • Metode yang digunakan dapat meniadakan penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan. 
  • Metode yang digunakan dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai serta sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dari uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa suatu metode yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar bisa dikatakan baik jika metode itu bisa mengembangkan potensi peserta didik. 

3. Prinsip-Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran 
Dalam proses belajar mengajar guru dalam menentukan metode hendaknya tidak asal pakai, guru dalam menentukan metode harus melalui seleksi yang sesuai dengan perumusan tujuan pembelajaran. Metode apapun yang dipilih dalam kegiatan belajar mengajar hendaklah memperhatikan ketepatan (efektifitas) metode pemebelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. 

Acuan memilih metode pembelajaran untuk anak usia 0 sampai 6 tahun menurut Penasehat Hipunan Tenaga kependidikan Usia Dini, Anggani Sudono, adalah melibatkan anak dalam kegiatan belajar mengajar. Menurutnya ada beberapa metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap usia anak. Anak usia 0 sampai 3 tahun dapat mengikuti kegiatan di sekolah taman bermain. Adapun metodenya yang harus diperhatikan adalah hubungan komunikasi antara guru dengan anak dan bagaimana cara guru berkomunikasi.

Ketika mengajar sebaiknya guru tidak mendominasi kegiatan anak. Sedangkan untuk usia 4 sampai 6 tahun dapat diberikan kegiatan yang dapat memberi kesempatan pada anak mengobservasi sesuatu. Sebaiknya pendidik tidak melulu mencontohkan lalu anak mengikutinya. Biarkan anak mencoba-coba, misalnya anak menggambar bunga dengan warna hijau kuning atau biru. Pendidik dapat memberikan kosa kata baru pada anak dan membiarkan mereka merangkai kalimat.6 Ketika seorang guru dalam memilih metode pembelajaran untuk digunakan dalam praktik mengajar, maka harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :7 
  1. Tidak ada metode yang paling unggul karena semua metode mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan memiliki kelemahan serta keunggulannya masing-masing. 
  2. Setiap metode hanya sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi tertentu dan tidak sesuai untuk pembelajaran sejumlah kompetensi lainnya. 
  3. Setiap kompetensi memiliki karakteristik yang umum maupun yang spesifik sehingga pembelajaran suatu kompetensi membutuhkan metode tertentu yang mungkin tidak sama dengan kompetensi yang lain.
  4. Setiap siswa memiliki sensitifitas berbeda terhadap metode pembelajaran. 
  5. Setiap siswa memiliki bekal perilaku yang berbeda serta tingkat kecerdasan yang berbeda pula.
  6. Setiap materi pembelajaran membutuhkan waktu dan sarana yang berbeda. 
  7. Tidak semua sekolah memiliki sarana dan fasilitas lainnya yang lengkap. 
  8. Setiap guru memiliki kemampuan dan sikap yang berbeda dalam menerapkan suatu metode pembelajaran. 
Dengan alasan di atas, jalan terbaik adalah menggunakan kombinasi dari metode yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan, karakteristik siswa, kompetensi guru dalam metode yang akan digunakan dan ketersediaan sarana prasarana dan waktu. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penentuan metode pembelajaran adalah sebagai berikut : 8 
  1. Tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar harus menjadi perhatian utama bagi seorang guru dalam menentukan metode apa yang dipakai (serasi). 
  2. Kemampuan guru. Efektif tidaknya suatu metode pembelajaran juga sangat dipengaruhi pada kemampuan guru dalam menggunakannya. 
  3. Misalnya seorang guru yang mahir dalam berbicara, maka bisa menggunakan metode ceramah disamping metode yang lain sebagai pendukungnya. 
  4. Anak didik. Guru dalam kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan anak didik. Karena mereka mempunyai kemampuan, bakat, minat, kecerdasan, karakter, latar belakang ekonomi yang berbeda-beda. Oleh karena itu dengan latar belakang yang berbedabeda guru harus pandai dalam menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan. 
  5. Situasi dan kondisi proses belajar mengajar dimana berlangsung. 
  6. Situasi dan konsidi proses belajar mengajar yang berada dilingkungan dekat pasar yang ramai akan berdampak pada metode pembelajaran yang akan digunakan. Sehingga guru bisa menentukan metode pembelajaran yang sesuai di lingkungan tersebut. 
  7. Fasilitas yang tersedia. Tersdianya fasilitas seperti, alat peraga, media pengajaran dan fasilitas-fasilitas lainnya sangat menentukan terhadap efektif tidaknya suatu metode. 
  8. Waktu yang tersedia. Disamping hal-hal di atas, masalah waktu yang tersedia juga harus diperhatikan. Apakah waktunya cukup jika menggunakan metode yang akan dipakai atau tidak. 
  9. Kebaikan dan kekurangan suatu metode. Dari masing-masing metode yang ada, tentu memiliki kebaikan dan kekurangan. Kekurangan suatu metode bisa dilengkapi dengan metode yang lain. Oleh karena itu guru harus bisa mepertimbangkan metode mana yang akan digunakan. 
Adapun prinsip-prinsip penentuan metode dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut :9 
  1. Prinsip motivasi dan tujuan belajar. Motivasi memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam proses belajar mengajar. Belajar tanpa motivasi seperti badan tanpa jiwa. Demikian juga tujuan, proses belajar mengajar yang tidak mempunyai tujuan yang jelas akan tidak terarah. 
  2. Prinsip kematangan dan perbedaan individual. Semua perkembangan pada anak memiliki tempo yang berbeda-beda, karena itu setiap guru agar memperhatikan waktu dan irama perkembangan anak, motif, intelegensi dan emosi kecepatan menangkap pelajaran, serta pembawaan dan faktor lingkungan. 
  3. Prinsip penyediaan peluang dan pengalaman praktis. Belajar dengan memperhatikan peluang sebesar-besarnya bagi partisipasi anak didik dan pengalaman langsung akan lebih memiliki makna dari pada belajar verbalistik. 
  4. Integrasi pemahaman dan pengalaman. Penyatuan pemahaman dan pengalaman menghendaki suatu proses pembelajaran yang mampu menerapkan pengalaman nyata dalam suatu proses belajar mengajar. 
  5. Prinsip fungsional. Belajar merupakan proses pengalaman hidup yang bermanfaat bagi kehidupan berikutnya. Setiap belajar nampaknya tidak bisa lepas dari nilai manfaat, sekalipun bisa berupa nilai manfaat teoritis atau praktis bagi kehidupan sehari-hari. 
  6. Prinsip penggembiraan. Belajar merupakan proses yang terus berlanjut tanpa henti, tentu seiring kebutuhan dan tuntutan yang terus berkembang. Berkaitan dengan kepentingan belajar yang terus menerus, maka metode mengajar jangan sampai memberi kesan memberatkan, sehingga kesadaran pada anak untuk belajar cepat berakhir. 
Dengan memperhatikan prinsip-prinsip penentuan metode pembelajaran di atas, diharapkan dalam proses belajar mengajar dapat lebih efektif dan efisien dan dapat mengoptimalkan tercapainya tujuan yang hendak dicapai, karena dengan memperhatikan prinsip-prinsip tersebut seorang guru bisa mempertimbangkan mana metode yang sesuai yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar. 

4. Macam-Macam Metode Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini 
Didunia pendidikan, banyak ragam metode pembelajaran. Dari sekian metode yang ada, seorang guru dapat menggunakan dua, tiga bahkan lebih metode pembelajaran sekaligus dalam proses belajar mengajar di kelas atau di luar kelas. Hal ini bisa dilakukan agar perhatian dan minat para murid dapat tercurahkan pada materi pelajaran yang disampaikan. 

Banyaknya macam metode pembelajaran tersebut, disebabkan oleh karena metode tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor berikut : 10 
  • Tujuan yang berbeda-beda dari masing-masing materi yang disampaikan. 
  • Perbedaan latar belakang dan kemampuan masing-masing peserta didik/murid. 
  • Perbedaan orientasi, sifat dan kepribadian serta kemampuan dari masing-masing guru. 
  • Faktor situasi dan kondisi, dimana proses pendidikan dan pembelajaran berlangsung. Termasuk dalam hal ini jenis lembaga pendidikan dan faktor geografis yang berbeda-beda. 
  • Tersedianya fasilitas pengajaran yang berbeda-beda, baik secara kuantitas maupun secara kualitasnya. 
Agar tujuan pembelajaran yang hendak dicapai bisa terealisasi secara optimal, maka seorang guru bisa menggunakan berbagai macam metode pembelajaran yang digunakan pada pendidikan anak usia dini, sebagai berikut: 
Metode Bermain 
Bermain adalah aktifitas anak sehari-hari. Sebagaian besar orang mengerti apa yang dimaksud dengan bermain, namun demikian mereka tidak dapat memberikan batasan apa yang dimaksud dengan bermain. Beberapa ahli peneliti memberikan batasan arti bermain dengan memisahkan aspek-aspek tingkah laku yang berbeda dalam bermain. Sedikitnya ada lima kreteria dalam bermain, yaitu :11 
  1. Motivasi intrinsik. Tingkah laku bermain dimotivasi dari dalam diri anak, karena itu dilakukan demi kegiatan itu sendiri dan bukan karena tuntutan masyarakat atau fungsi-fungsi tubuh. 
  2. Pengaruh positif. Tingkah laku itu menyenangkan atau menggembirakan untuk dilakukan. 
  3. Bukan dikerjakan sambil lalu. Tingkah laku itu bukan dilakukan sambil lalu, karena itu tidak mengikuti pola atau urutan yang sebenarnya, melainkan lebih bersifat pura-pura. 
  4. Cara/tujuan. Cara bermain lebih diutamakan dari pada tujuannya. Anak lebih tertarik pada tingkah laku itu sendiri dari pada yang dihasilkan. 
  5. Kelenturan. Bermain itu perilaku yang lentur. Kelenturan ditunjukkan baik dalam bentuk maupun hubungan serta berlaku dalam setiap situasi.

SUMBER / CATATAN KAKI ;
  • 1 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008),147. 2 Abdurrahman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Humaniora, 2008), 42. 3 Abu Ahmadi – Joko Tri Prastya, Strategi Belajar Mengajar (Bandung: CV Pustaka Setia, 2005), 52.
  • 4 Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar melalui Penanaman Konsep Umum dan Islami (Bandung: Rafika Aditama, 2007), 56.
  • Ahmadi & Prastya, Stratrgi Belajar Mengajar, 53.
  • 6 http://www.inspiredkidsmagazine.com/ArtikelEducation.php?artikelID. (Pebruari, 2009), 64. 7 Ginting, Esensi Praktis, 82.
  • 8 Tahar Yusuf & Saiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa Arab (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997), 7-10
  • 9 Ibid., 56-59.
  • 10 Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Nasional, 1993), 80.
  • 11 John P. Dworetzky, Introduction to Child Development (New York: Wesk Publishing Company, 1990) 395-396.
Blog, Updated at: 06.48.00

1 komentar: