Pengertian, Tujian Pendidikan

Posted By frf on Senin, 10 Oktober 2016 | 06.19.00

1. Pengertian Pendidikan 
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar manusia untuk mengembangkan kepribadian di dalam maupun di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karenanya agar pendidikan dapat dimiliki oleh seluruh rakyat sesuai dengan kemampuan masyarakat, maka pendidikan adalah tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah. Tanggung jawab tersebut didasari kesadaran bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan masyarakat berpengaruh pada kebudayaan suatu daerah, karena bagaimanapun juga, kebudayaan tidak hanya berpangkal dari naluri semata-mata tapi terutama dilahirkan dari proses belajar dalam arti yang sangat luas. 

Bratanata dkk. mengartikan pendidikan sebagai usaha yang sengaja diadakan baik langsung maupun dengan cara tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya untuk mencapai kedewasaannya (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :69). Sedangkan John Dewey mendefinisikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan fondamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia. 

Menurut Brown (dalam Ahmadi, 2004 :74) bahwa pendidikan adalah proses pengendalian secara sadar dimana perubahan-perubahan didalam tingkah laku dihasilkan didalam diri orang itu melalui didalam kelompok. Dari pandangan ini pendidikan adalah suatu proses yang mulai pada waktu lahir dan berlangsung sepanjang hidup. 

Ahmadi dan Uhbiyati (2007 :70) mengemukakan bahwa pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang secara sadar dan disengaja, serta penuh tanggung jawab yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak mencapai kedewasaan yang dicitacitakan dan berlangsung terus menerus. 

Dari beberapa pendapat para ahli di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan sarana untuk membantu seorang anak untuk dapat mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya, baik itu secara langsung maupun tidak langsung agar mampu bermanfaat bagi kehidupannya dimasyarakat. Masalah pendidikan adalah merupakan masalah yang sangat penting dalam kehidupan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Baik dalam kehidupan keluarga, maupun dalam kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa sebagian besar di tentukan oleh maju mundurnya pendidikan di negara itu. 

Mengingat sangat pentingnya pendidikan itu bagi kehidupan bangsa dan negara, maka hampir seluruh negara di dunia ini menangani secara langsung masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan pendidikan. Dalam hal ini masing-masing negara menentukan sendiri dasar dan tujuan pendidikan di negaranya. Pendidikan dapat di tempuh melalui tiga jalur yaitu: 
  1. Pendidikan Formal Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 pendidikan formal didefinisikan sebagai jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, penddikan menengah, dan pendidikan tinggi. 
  2. Pendidikan Non Formal Pendidikan Non formal dapat didefinisikan sebagai jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (Undang-Undang No 20 TAHUN 2003) 
  3. Pendidikan Informal Pendidikan menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003 adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang yang berbentuk kegiatan secara mandiri.(Suprijanto, 2005: 6-8).
2. Tujuan Pendidikan 
Sebagaimana kita ketahui, bahwa pendidikan adalah merupakan suatu pekerjaan yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hasil dari suatu pendidikan tidak segera dapat kita lihat hasilnya atau kita rasakan. Di samping itu hasil akhir dari pendidikan ditentukan pula oleh hasil-hasil dari bagian-bagian dari pendidikan yang sebelumnya. Untuk membawa anak kepada tujuan akhir, maka perlu anak diantar terlebih dahulu kepada tujuan dari bagianbagian pendidikan.

 Menurut Langeveld dalam (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :105) tujuan pendidikan bermacam-macam yaitu : 
1. Tujuan Umum 
Tujuan ini juga disebut tujuan total, tujuan yang sempurna atau tujuan akhir. Apakah tujuan akhir itu? Dalam Hal ini Kongstam dan Gunning mengatakan bahwa tujuan akhir dari pendidikan itu ialah untuk membentuk insan kamil atau manusia sempurna. 
2. Tujuan Khusus 
Untuk menuju kepada tujuan umum itu, perlu adanya pengkhususan tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu misalnya :
  • Diseuaikan dengan cita-cita pembangunan bangsa. 
  • Disesuaikan dengan tugas dari suatu badan atau lembaga pendidikan. 
  • Disesuaikan dengan bakat kemampuan anak didik. 
  • Disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan sebagainya. Tujuan-tujuan pendidikan yang telah disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, dalam rangka untuk mencapai tujuan umum pendidikan inilah yang dimaksud dengan tujuan khusus. 
3. Tujuan tak lengkap 
Tiap-tiap aspek pendidikan mempunyai tujuan-tujuan pendidikan sendirisendiri. Tujuan dari aspek-aspek pendidikan inilah yang dimaksud tujuan pendidikan tak lengkap. Sebab masing-masing aspek pendidikan itu menganggap seolah-olah dirinya terlepas dari aspek pendidikan yang lain. Pada hal masingmasing pendidikan itu hanyalah merupakan bagian-bagian dari pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu tujuan dari masing-masing aspek itu harus dilengkapi dengan tujuan dari aspek-aspek yang lain. 
4. Tujuan insidentil : (tujuan seketika atau sesaat). 
Tujuan ini timbul secara kebetulan , secara mendadak dan hanya bersifat sesaat. Misalnya : tujuan untuk mengadakan hiburan atau variasi dalam kehidupan sekolah. Maka diadakanlah darmawisata ke suatu tempat. Dalam hai ini tujuan itu telah selesai, setelah darmawisata itu dilaksanakan. 
5. Tujuan sementara 
Tujuan sementara adalah tujuan-tujuan yang ingin kita capai dalam fasefase tertentu dalam pendidikan. Misalnya : anak dimasukkan ke sekolah. Tujuanya ialah agar anak dapat membaca dan menulis. Dapat membaca dan menulis inilah yang disebut tujuan sementara. Tujuan yang lebih lanjut ialah agar anak dapat belajar ilmu pengetahuan dari buku-buku. Dapat belajar dari buku inipun menjadi tujuan sementara. Tujuan sebenarnya ialah agar anak dapat memiliki iulmu pengetahuan tertentu. Memiliki ilmu pengetahuan inipun merupan tujuan sementara. Dan begitulah seterusnya. Demikian tujuan-tujuan sementara ini semakin meningkat untuk menuju kepada pengetahuan umum, tujuan total atau tujuan akhir. 
6. Tujuan perantara 
Tujuan perantara disebut juga tujuan intermediair. Tujuan inilah adalah merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan-tujuan yang lain. Misalnya : kita belajar bahasa Inggris atau bahasa Belanda, atau yang lain. Tujuan belajar bahasa ini ialah, agar kita dapat mempelajari buku-buku yang tertulis dalam bahasa Inggris atau dalam bahasa yang lain. Jadi kita belajar bahasa asing di sini hanyalah merupakan sekedar alat saja. Demikian macam-macam tujuan pendidikan, yang kesemuanya mengarah kepada tujuan umum pendidikan. Yaitu menuju kehidupan sebagai insal kamil, dimana terjamin adanya hakikat manusia secara harmonis. Berbagai macan uraian dari tujuan pendidikan diatas maka dapat di simpulkan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan manusia agar supaya memiliki ketrampilan dan mampu bersaing dan berdaya guna bagi bangsa dan negara. 

3. Lembaga Pendidikan 
Lembaga pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik. 

1. Lembaga Pendidikan Formal 
a. Arti sekolah 
Membahas masalah sekolah sebagai lembaga pendidikan perlu diketahui di katakan formal karena diadakan di sekolah/tempat tertentu, teratur sistematis, mempunyai jenjang dan dalam kurun waktu tertentu, serta berlangsung mulai dari TK smapai PT, berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan. 

Pada umumnya lembaga formal adalah tempat yang paling memungkinkan seseorang meningkatkan pengetahuan, dan paling mudah untuk mengubah generasi muda yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :162). Bagi pemerintah karena dalam rangka pengembangan bangsa dibutuhkan pendidikan, maka jalur yang ditempuh untuk mengetahui outputnya baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Oleh karena itu apa sebetulnya sekolah itu? Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dan segala aktifitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum (Ahmadi dan Uhbiyati 2007 :162-163). 
  1. Membantu Lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki dan memperdalam/memperluas, tingksh laku anak/peserta didik yang dibawa dari keluarga serta membantu pengembangan bakat. 
  2. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum: 
  • Peserta didik dapat bergaul dengan guru, karyawan dengan temannya sendiri dan masyarakat sekitar. 
  • (Peserta didik belajar taat kepada peraturan/tahu disiplin. 
  • Mempersiapkan peserta didik terjun di masyarakat berdasarkan normanorma yang berlaku. 
b. Jenjang lembaga pendidikan formal.
Jenjang lembaga pendidikan formal di mulai dari tingkat pendidikan dasar (TK, SD), kemudian pendidikan menengah (SLTP, SLTA), dan pendidikan tinggi atau (PT). c. Jenis lembaga pendidikan formal Jenis lembaga pendidikan formal di bagi dua yakni: umum dan kejuruan. d. Tujuan pengadaan lembaga pendidikan formal. a) Tempat sumber ilmu pengetahuan. b) Tempat untuk mengembangkan bangsa. 

c) Tempat untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan itu penting guna bekal kehidupan di masyarakat sehingga siap pakai. 

2. Lembaga Pendidikan Non Formal. 
Lembaga pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah (PLS) ialah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, tertib, dan berencana, diluar kegiatan persekolahan (Ahmadi dan Uhbiyati 2007:64). Komponen yang diperlukan dalam lembaga pendidikan formal harus disesuaikan dengan keadaan anak/peserta didik agar memperoleh hasil memuaskan, antara lain; 
  • Guru atau tenaga pengajar atau tutor. 
  • Fasilitas. 
  • Cara menyampaikan atau metode, dan 
  • Waktu yang dipergunakan. 
3. Lembaga Pendidikan In formal. 
Dalam lembaga pendidikan informal kegiatan pendidikan tanpa organisasi yang ketat tanpa adanya program waktu, (tak terbatas),dan tanpa adanya evaluasi. Adapun alasanya diatas pendidikn in formal ini tetap memberikan pengaruh kuat terhadap pembentukan pribadi seseorang/peserta didik. 

Definisi itu jelas menyebutkan bahwa pendidikan di upayakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk perannya di masa mendatang. Dalam unsur ini jelas bahwa pengertian pendidikan yang di maksud menganut paham pendidikan yang sering disebutkan dengan istilah rekontruksionisme (Hasan, 1996: 56). Bertolak dari hal tersebut terasa betapa pentingnya pendidikan. Wajar kalau pembangunan pendidikan merupakan bagian organik dari pembangunan nasional secara keseluruhan yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya. Pendidikan bertujuan menjadikan orang semakin menjunjung tinggi nilai-nilai luhur manusia.

 Pendidikan juga mengarah kepada kreativitas. Artinya, pendidikan harus bisa membuat orang kreatif. Pendidikan merupakan segi peningkatan terus menerus yang bertujuan, dipertimbangkan masak-masak serta di perlengkapi sebaik-baiknya (Paul Lengrand, 1989: 41). Jadi, dapat di katakan bahwa pendidikan merupakan upaya untuk menjadikan manusia menjadi warga negara yang mampu merealisasikan hak dan kewajibannya. Melalui lembaga-lembaga pendidikan tersebut manusia sebagai warga negara dapat di fasilitasi dibimbing dan dibina sehingga apa yang di citacitakannya dapat ia capai.

SUMBER;
Blog, Updated at: 06.19.00

0 komentar:

Posting Komentar