Pengertian Sirkuit Internasional

Posted By frf on Selasa, 14 Februari 2017 | 20.13.00

Bab 1
Pendahuluan
Sirkuit Internasional Sentul adalah sebuah sirkuit balap yang terletak di desa Sentul, kecamatan Citeureup, kota Bogor, propinsi Jawa Barat, negara Indonesia. Sirkuit ini tujuannya dapat digunakan untuk menyelenggarakan balap motor seperti MotoGP serta ajang bergengsi balap mobil seperti Formula One (F1). Sirkuit Sentul ini tercatat pernah menjadi penyelenggara MotoGP hingga akhir tahun 1996 dan juga A1 GP kejuaraan internasional yang memperjuangkan nama bangsa dan negara masing-masing pembalap.

1.1. Latar Belakang
Sirkuit Internasional adalah sebuah sirkuit balap yang sering digunakan untuk menyelenggarakan balap mobil dan motor serta ajang bergengsi Formula Satu, MotoGP dan lain-lain.

Pada awalnya usaha dalam membangun sirkuit internasional di Asia setelah Jepang adalah di Indonesia, sekitar lima belas tahun yang lalu ketika Hutomo Mandala Putra-putra dari presiden Republik Indonesia ketika itu H.M. Soeharto - mempelopori pembangunan sebuah sirkuit di Citeureup, Sentul, Indonesia.[1]

Dengan panjang 4,12 kilometer, Sirkuit International ini diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penyelenggara Formula Satu, hingga akhirnya pada tahun 1997, krisis moneter di Asia menyebabkan hal tersebut menjadi tidak mungkin dilaksanakan. Pada tahun 1994, fasilitas yang ada kini tidak memadai dan telah sedikit tertinggal oleh perkembangan jaman, lintasan atau panjang trek kurang memenuhi standar hingga menyebabkan tidak cocok untuk menyelenggarakan ajang olahraga yang super cepat sekelas Formula Satu dan motoGP. Namun, sirkuit ini tetap cocok bagi pembalap untuk berkompetisi di ajang Asian Formula 3 Super Series dan A1 Grand Prix.[2]

Diharapkan tampungan penonton sebanyak 50 Ribu orang, tampungan mobil sekitar 80 kontainer, Sekitar 600-700 orang yang meliputi panitia penyelenggara dan kru teknis tim hadir pada kegiatan berlangsung. Oleh karena itu, fasilitas yang disediakan Sirkuit Internasional Sentul seharusnya mampu untuk menampung kebutuhan tersebut.[3]

1.1.1. Pemilihan Kasus
Saat ini olahraga balap mengalami perkembangan yang sangat pesat. Baik penyelenggaraan pertandingan tingkat nasional maupun internasional. Di tingkat nasional kejuaraan yang sering diselenggarakan adalah pertandingan balap motor Road Race, MotoGP dan lain-lain. Di tingkat internasional kejuaraan yang sering diselenggarakan adalah pertandingan balap Formula Satu dan MotoGP. Penyelenggaranya bisa dari perusahaan spare part dari dalam dan luar negeri maupun dari pabrikan.

Banyak pembalap-pembalap nasional yang sudah profesional umumnya dan pemula khususnya sangat membutuhkan sarana pelatihan dan penyelenggaraan kejuaraan balapan. Penyelenggaraan kejuaraan tersebut dapat menjadi batu loncatan bagi pembalap nasional untuk ikut andil dalam kejuaraan internasional atau paling tidak kejuaraan regional Asia.

Kejuaraan balap nasional dan internasional sekarang sedang menjadi kegemaran dan mendapat perhatian besar oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Terbukti dengan adanya stasiun TV yang membuat program acara tentang kejuaraan balap ini dalam porsi yang tidak sedikit. Seperti program siaran langsung, ulasan pertandingan, perkembangan kejuaraan dan lain-lain.

Selain itu, di kafe-kafe banyak juga yang menyelenggarakan nonton bareng siaran langsung kejuaraan balap dan itu tidak sedikit pengunjung yang datang. Sehingga sekarang bukan hanya olahraga sepak bola dan bulu tangkis saja yang popular di Indonesia melainkan olahraga balappun mulai popular di kalangan masyarakat sekarang ini.

Namun perkembangannya tidak diikuti dengan pengadaan fasilitas pertandingan yang memadai. Di Indonesia hanya ada Sirkuit Sentul yang menjadi satu-satunya sirkuit internasional itupun dengan grade 2 hanya dipakai untuk kejuaraan-kejuaraan setingkat Asia, sebenarnya untuk sirkuit internasional, Sentul sangat kurang memenuhi standar.

Dengan peningkatan teknologi dan ilmu pengetahuan diharapkan fasilitas yang akan diberikan Sentul dapat mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Untuk mendukung peningkatan prestasi pembalap-pembalap di Indonesia maka diperlukan berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan tersebut. Salah satu sarana yang dibutuhkan adalah sebuah fasilitas Pusat Balapan Nasional dan Internasional yang ditempatkan di daerah Citeureup, Sentul, Bogor. Fasilitas ini dapat dinamakan dengan “Sentul International Circuit (SIC Circuit).”

1.1.2. Pemilihan Lokasi
Sebuah sirkuit mempunyai banyak fasilitas yang melibatkan banyak disiplin ilmu. Salah satu fasilitas yang sangat penting untuk sirkuit adalah trek yang digunakan sebagai arena balap. Selain memenuhi standar trek untuk sirkuit juga harus mendapatkan persetujuan dari lembaga dunia yang bersangkutan, dalam hal ini FIA dan FIM. Untuk fasilitas trek memiliki konstrukti khusus dan dipegang oleh teknisi Sipil. Pembuatan masterplan dan pemilihan lokasi telah ditentukan. Pertimbangan akan aksesibilitas lahan yang mudah dijangkau serta memadai untuk fungsi dan luas lahan yang besar. Karena alasan tersebut maka pemilihan lahan ditempatkan di daerah sub-urban tepatnya terletak di Bogor dekat dengan Jakarta karena akses mudah dan pencapaian melalui tol Jagorawi atau jalan Raya Bogor. Cuaca perbukitan yang sejuk dan segar juga menjadi pertimbangan pemilihan lokasi karena para pengunjung dapat menikmati panorama keindahan alam yang ada disekitar.

1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari rencana ini diharapkan dapat merancang sirkuit dengan grade 1 dan memiliki fasilitas yang memadai sehingga mewadahi pembalap-pembalap nasional dan internasional. Dan juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan kelayakan perencanaan pembangunan “Sentul International Circuit (SIC Circuit)” sebagai pusat pelatihan dan penyelenggaraan balapan dengan skala nasional maupun ajang bergengsi seperti Formula Satu dan MotoGP, sehingga penataan dan perencanaan dapat dilaksanakan secara baik.

Tujuan dari perencanaan dan perancangan kembali Sirkuit Internasional Sentul ini untuk menunjang kegiatan olahraga balap di Indonesia sehingga dapat berkembang sejalan dengan negara-negara maju. Seperti :

  • Menghadirkan fisik arsitektural yang dapat mengundang orang untuk berkunjung baik pengunjung domestik maupun mancanegara.
  • Menghasilkan bangunan yang menunjang fungsi olahraga balap.
  • Mewujudkan perancangan dengan memanfaatkan struktur sebagai elemen yang secara visual terlihat estetik dan secara struktural tepat dan benar.
1.3. Masalah Perancangan
Pada perancangan ini diambil asumsi yang bersangkutan dengan masalah-masalah non-perancangan, misalnya : lahan diasumsikan telah bebas sengketa dan lahan siap dibangun serta modal yang tersedia berasal dari pengelola yaitu PT. Sarana Sirkuitindo Utama (SSU) dan investor asing. Kemudian untuk lebih berhasil didukung juga oleh Pemerintah Pusat, Kesatuan Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Pemerintah Daerah Bogor.

Sejarah Otomotif di Indonesia

Adapun lingkup permasalahan yang akan menjadi substansi dasar dalam proses perancangan, diantaranya harus memperhatikan beberapa faktor dibawah ini :
  • Standard ruang dan bangunan yang berkaitan dengan fasilitas sirkuit,
  • Kriteria dan persyaratan pertandingan balap,
  • Peruntukannya terhadap penonton, pengelola dan tim penyelenggara maupun pembalap itu sendiri,
  • Alur aktifitas pembalap dari datang sampai selesai pertandingan.
1.4. Pendekatan
Metoda pendekatan dalam proses perancangan bangunan sirkuit ini terdapat 3 cara diantaranya studi literatur, pengamatan langsung ke lapangan atau survey lapangan dan studi banding bangunan-bangunan sejenis.

1. Studi Literatur
Berupa data dari buku referensi dan media internet, yang isinya tentang :
  • Pendekatan deskriptif yaitu mempelajari tipologi sirkuit dengan studi pustaka.
  • Mencari data-data standar perancangan sirkuit dari pustaka dan standar internasional (dalam hal ini organisasi FIA) yang berlaku.
  • Pendekatan teoritis yaitu mempelajari dasar-dasar teoritis termasuk sejarah dan pengertian sirkuit, perkembangannya di dunia dan faktor-faktor yang terpengaruh dengan adanya sirkuit melalui pustaka dan asistensi untuk kelayakan program dengan tema perancangan.
2. Pengamatan Langsung atau Survey Lapangan
Data-data yang didapat berupa :
  • Kondisi lahan dan bangunan.
  • Potensi, karakter dan kondisi lahan.
  • Kebutuhan dan standar ruang dalam sirkuit.
3. Studi Banding
Berupa beberapa contoh sirkuit terkenal di dunia, yaitu :
  • Desain-desain bangunan, program ruang dan persyaratan.
  • Bentukan arsitektur untuk memiliki nilai fungsional dan estetika.
  • Struktur-struktur bangunan yang efektif dan efisien.
  • Mempelajari karakteristik material.
4. Melakukan analisis dari data yang didapat sebagai acuan untuk tujuan pembahasan ini.

1.5. Lingkup atau Batasan
Lingkup perancangan yang diambil berupa merancang ulang bangunan Sirkuit Internasional Sentul. Fasilitas utama yang disediakan adalah tribun utama, bangunan pit dan bangunan penerima, serta bangunan penunjang seperti : bangunan perakitan untuk tiap tim, pusat media dan pusat hiburan. Kemudian merancang ulang masterplan diantaranya penempatan area pintu masuk utama, pengaturan parkir dan sirkulasi kendaraan dan manusia. Merancang fungsi yang mewadahi kegiatan menonton, membalap, berlatih dan melatih, hiburan, area pameran dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan tersebut disatukan dengan fungsi bangunan. Dan merancang wujud bangunan sehingga dapat menjadi ikon bangsa Indonesia.

Dibawah ini adalah penjabaran beberapa rumusan masalah perancangan :
  • Menentukan alokasi ruang untuk fungsi bangunan.
  • Menentukan keterkaitan antara fasilitas satu dengan yang lain.
  • Menciptakan bangunan memiliki bentuk yang menarik dan memiliki ruang sesuai dengan standar.
  • Merancang bangunan penerima atau gerbang masuk utama sebagai kesan visual pertama.
  • Menentukan struktur dan konstruksi.
  • Menentukan sirkulasi yang jelas sehingga tidak bingung karena lahan yang luas.
  • Menentukan material yang akan dipakai untuk bangunan sirkuit.
1.6. Kerangka Berpikir
1.7. Sistematika Laporan
Sistematika penulisan ini terdiri atas beberapa bab dengan pembagian sub-sub babnya, antara lain:
Bab 1 Pendahuluan
Berupa prolog yang menjelaskan benang merah dan garis besar mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup permasalahan, alur berpikir dalam perencanaan atas pengambilan judul Sirkuit Internasional Sentul.
Bab 2 Deskripsi Proyek
Berupa bahasan mengenai kriteria pengguna dari penonton, pengelola dan tim penyelenggara maupun pembalap itu sendiri yang mempunyai klasifikasi tertentu, kriteria aktivitas, serta data teknis lokasi dan penjelasan terhadap studi kasus yang diambil.
Bab 3 Elaborasi Tema
Berisi mengenai pendalaman terhadap tema yang akan diambil dalam desain bangunan Sirkuit.
Bab 4 Analisa
Berupa analisis terhadap tempat atau lokasi yang akan dirancang sebuah sirkuit internasional.
Bab 5 Konsep Perancangan
Berisi mengenai konsep tapak, bangunan, struktur, dan utilitas dari perencanaan bangunan sirkuit internasional.
Bab 6 Hasil Perancangan
Berisi mengenai hasil perancangan dan simpulan dari keseluruhan pembahasan dalam desain perencanaan bangunan Sirkuit Internasional Sentul.

[1] Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Wikimedia Foundation, Inc.
[2] Wikipedia Indonesia, Ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. Wikimedia Foundation, Inc.
[3] Desain oleh WCM, 60 Pembalap Asing Berlaga di Sentul, Harian kompas
Blog, Updated at: 20.13.00

0 komentar:

Posting Komentar