Pengertian Pengembangan Karir
Pengembangan
adalah peningkatan pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai
suatu rencana karir dan peningkatan oleh departemen personalia untuk
mencapai suatu rencana kerja sesuai dengan jalur atau jenjang
organisasi.1
Karir
adalah keseluruhan jabatan/pekerjaan/posisi yang dapat diduduki
seseorang selama kehidupan kerjanya dalam organisasi atau dalam beberapa
organisasi. Dari sudut pandang pegawai, jabatan merupakan suatu hal
yang sangat penting sebab setiap orang menginginkan suatu jabatan yang
sesuai dengan keinginannya dan menginginkan jabatan setinggi mungkin
sesuai dengan kemampuannya. Jabatan yang lebih tinggi biasanya
mengakibatkan gaji yang lebih besar, tanggung jawab yang lebih besar,
dan pengetahuan yang lebih baik, yang biasanya diharapkan oleh pegawai.
Oleh karena itu, ketika seseorang memasuki dunia kerja, orang tersebut
mungkin akan bertanya apakah tujuan karirnya (sebagai jabatan tertinggi
yang diharapkan) akan dapat dicapai di organisasi tempat dia bekerja.
Bilamana seseorang melihat bahwa tujuan karirnya tidak dapat dicapai di
organisasi tersebut, orang tersebut mungkin tidak akan mempunyai
semangat kerja yang tinggi atau tidak termotivasi untuk bekerja atau
bahkan akan meninggalkan organisasi.2
Menurut
I Komang A. dkk (2012) pengembangan karir adalah peningkatan pribadi
yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir dan
peningkatan oleh departemen personalia untuk mencapai suatu rencana
kerja sesuai dengan jalur atau jenjang organisasi. Jadi betapa pun
baiknya suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang pekerja
disertai oleh suatu tujuan karir yang wajar dan realistik, rencana
tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya pengembangan karir
yang sistematik dan programatik. Karena perencanaan karir adalah
keputusan yang diambil sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan
pada masa depan, berarti bahwa seseorang yang sudah menetapkan rencana
karirnya, perlu mengambil langkah-langkah tertentu untuk mewujudkan
rencana tersebut. Berbagai langkah yang perlu ditempuh itu dapat diambil
atas prakarsa pekerja sendiri, tetapi dapat pula berupa kegiatan yang
dapat disponsori oleh organisasi, atau gabungan dari keduanya. Perlu
ditekankan bahwa meskipun sumber daya manusia dapat turut berperan dalam
kegiatan pengembangan tersebut sesungguhnya yang paling bertanggung
jawab adalah pekerja yang bersangkutan sendiri karena dialah yang paling
berkepentingan dan dia pula yang kelak akan memetik dan menikmati
hasilnya. Hal ini merupakan salah satu prinsip pengembangan karir yang
sangat fundamental sifatnya.
Sedangkan
pengertian pengembangan karir yang lain menyebutkan bahwa pengembangan
karir adalah salah satu fungsi manajemen karir. Pengembangan karir
adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai dan materi serta
menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangakan potensi tersebut.
Secara umum proses pengembangan karir dimulai dengan mengevaluasi
kinerja karyawan. Proses ini lazim disebut sebagai penilaian kinerja
(performance appraisal). Dari hasil penelitian kinerja ini kita
mendapatkan masukan yang menggambarkan profil kemampuan karyawan baik
potensinya maupun kinerja aktualnya. Dari masukan inilah kita
mengidentifikasi berbagai metode untuk mengembangkan potensi yang
bersangkutan. Pengembangan karir karyawan dapat dilakukan melalui dua
cara, yaitu cara diklat dan cara nondiklat.3
Samsudin
mengemukakan sebagai berikut: “pengembangan karier (career development)
adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status
seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan
dalam organisasi yang bersangkutan”. Berdasarkan uraian tersebut,
berikut dikemukakan bahwa peningkatan status seseorang dalam organisasi
hendaknya dilaksanakan secara adil, dalam arti bahwa dalam berkarier
tersebut adalah adanya pola karier yang jelas dan bisa dijadikan
pegangan dalam memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk berakrier
tanpa membedakan satu sama lain. Hal ini dapat terjadi bila memang
pengembangan karier itu sudah diatur sedemikian rupa dengan
kriteria-kriteria yang logis, rasional, dan jauh dari tafsir
subjektivitas.
Kriteria-kriteria
tersebut hendaknya dapat diinformasikan kepada pegawai secara luas dan
terbuka, sehingga mereka semua dapat mengetahui dan mengukur dirinya
apakah memenuhi kriteria tersebut atau belum. Individu dapat
mempergunakan kesempatan yang ada untuk meraih keberhasilan karier,
setelah mengetahui kompetensi yang dibutuhkan pada karier tanpa batas
(boundaryless career). Namun, adanya pergeseran dari karier terbatas
menuju karier tanpa batas menghadapkan individu pada suatu masalah di
luar pengalaman yang telah dimiliki. Pengembangan karier tanpa batas,
telah menuntut perlunya leksikon yang dapat dipergunakan untuk melakukan
evaluasi, perencanaan, peninjauan ulang, dan analisis karier tanpa
batas.
Sedangkan
Leibovitz mendefiniskan career development atau pengembangan karir
sebagai berikut :”Is not a one-shot training program or career-planning
workshop. Rather, it is an ongoing organized and formalized effort that
recognizes people as a vital organizational resource”. Atas dasar uraian
tersebut, dapat dikemukakan bahwa pengembangan karir dapat dijadikan
alat, baik bagi kepentingan organisasi maupun pegawai yang bersangkutan,
sehingga kedua belah pihak dapat dipertemukan kepentingannya. Oleh
karena itu, melalui informasi pengembangan karir organisasi dapat
menawarkan kepada pegawai jabatan-jabatan apa saja yang dapat diduduki
oleh para pegawai mulai dari saat pertama kali bekerja pada organisasi
tersebut, sampai dengan posisi puncak yang dapat dicapainya apabila yang
bersangkutan mampu memenuhi kriteria-kriteria yang memenuhi syarat
untuk menduduk jabatan-jabatan yang lowong, sehingga tidak terjadi
kekosongan.
Dengan
kata lain, setiap ada lowongan jabatan pegawai yang ada sudah
dipersiapkan sedemikian rupa untuk menempati posisi tersebut. Career
development bukanlah training program yang hanya dilaksanakan sekali dan
bukan pola lokakarya career planning. Career development mulai
dilaksanakan pada 1970-an, kegiatannya diintegrasikan dengan
program-program Human Resource Development seperti penilaian kinerja dan
training. The Us General Accounting Office merupakan lembaga yang
memulai career counceling dan asistensi pencarian kerja bagi pegawainya.
Pada 1991, lembaga tersebut mengorganisasikan layanan career dalam
suatu Career Resource Center. Para manajer menggunakan lembaga ini untuk
membantu pegawainya, termasuk untuk mutasi dan perencanaan pensiun.
Informasi
karir tersebut, akan memotivasi pegawai untuk merencanakan karir mereka
masing-masing, dalam arti kepada mereka yang potensial dan mampu
mengembangkan dirinya dapat mempersiapkan diri untuk berkarir sampai
dengan posisi puncak di organisasi tersebut. Sedangkan bagi mereka yang
cukup puas dengan posisi menengah atau rendah juga dapat memposisikan
dirinya sesuai dengan potensi yang ada pada diri mereka masing-masing.
Berdasarkan uraian tersebut, suatu organisasi harus membuat suatu
pengembangan karir sebagai suatu kunci strategi bisnis jika ingin
bertahan hidup dalam persaingan bisnis yang semakin tajam. Dalam abad
teknologi informasi seperti sekarang ini organisasi lebih bersandar pada
pegawai-pegawai yang memiliki keahlian dan inovasi yang merupakan
investasi penting (Syuhadhak, 2007:174).4
Dengan
memberikan mereka sebuah kesempatan untuk aktualisasi diri
mengembangkan dan mencapai potensi mereka. Sebagian besar karyawan
memahami bahwa (bila tiba harinya) paling tidak mereka akan dapat lebih
mudah dipasarkan.5
Ruang Lingkup Perencanaan Karir
Suatu
perencanaan karir merupakan bagian yang sangat penting, bahkan ikut
menentukan dinamika organisasi, dalam rangka manajemen sumber daya
manusia. Dengan demikian maka ruang lingkup perencanaan karir mencakup
hal-hal sebagai berikut :
- Perencanaan jenjang jabatan/ pangkat individu karyawan/ anggota organisasi
- Perencanaan tujuan-tujuan organisasi.
Kedua
hal tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya
saling berkaitan. Karena jelas bahwa seseorang dijenjang karirkan justru
untuk menunjang kepentingan dan atau tujuan-tujuan organsiasi yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu setiap perencanaan karir pasti
mengarah kepada tercapainya kepentingan-kepentingan atau tujuan-tujuan
organisasi. Makin lancar perencanaan dan pelaksanaan karir anggota
organisasi sesuai persyaratan yang ada, makin dinamis organisasi yang
bersangkutan.6
Pengembangan
karir dibagi menjadi dua, pengembangan karir secara individual dan
pengembangan karir secara organisasional. Pengembangan karir secara
individual setiap anggota organisasi harus siap mengembangkan dirinya
dalam rangka penitian karirnya lebih lanjut. T. Hani Handoko dalam
bukunya tersebut terdahulu mengatakan bahwa ada enam kegiatan
pengembangan karir yang dilakukan masing-masing individu :
- Prestasi Kerja, kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja yang baik karena hal ini mendasari semua kegiatan pengembangan karir lainnya.
- Exposure, kemajuan karir juga ditentukan oleh exposure, berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan-kesempatan karir lainnya.
- Permintaan Berhenti, hal ini merupakan cara untuk mencapai sasaran karir apabila ada kesempatan karir di tempat lain.
- Kesetiaan Organisasional, kesetiaan pada organisasi dimana seseorang bertugas turut menentukan kemajuan karir yang bersangkutan.
- Mentors dan Sponsors, seringkali yang menajdi sponsor karyawan adalah atasan mereka.
- Kesempatan-kesempatan untuk tumbuh, hal ini berguna baik bagi departemen personalia dalam pengembangan sumber daya manusia internal maupun bagi pencapaian rencana karir karyawan.7
Bentuk-Bentuk Pengembangan Karir
Bentuk-bentuk
pengembangan karir tergantung pada jalur karir yang direncanakan oleh
masing-masing organisasi. Bagaimana suatu perusahaan menentukan suatu
jalur karir bagi karyawannya tergantung pada kebutuhan dan situasi
perusahaan itu sendiri, namun begitu umumnya yang sering dilakukan
perusahaan adalah melalui pendidikan dan pelatihan, promosi serta
mutasi. Pengertian mengenai ketiga hal tersebut dapat dijelaskan di
bawah ini:
- Pendidikan dan pelatihan adalah suatu kegiatan perusahaan yang dimaksudkan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, tingkah laku, keterampilan, dan pengetahuan para pegawai sesuai keinginan dari perusahaan yang bersangkutan.
- Promosi adalah suatu perubahan posisi atau jabatan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi, perubahan ini biasanya akan diikuti dengan meningkatnya tanggung jawab, hak, serta status sosial seseorang.
- Mutasi adalah merupakan bagian dari proses kegiatan yang dapat mengembangkan posisi atau status seseorang dalam suatu organisasi. Istilah mutasi sendiri atau yang dalam beberapa literatur disebut sebagai pemindahan dalam pengertian sempit dapat dirumuskan sebagai suatu perubahan dari suatu jabatan dalam suatu kelas ke suatu jabatan dalam kelas yang lain yang tingkatannya tidak lebih tinggi atau lebih rendah (yang tingkatannya sama) dalam rencana gaji. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas konsep mutasi dirumuskan sebagai suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang dilakukan baik secara horizontal maupun vertical (promosi/demosi) di dalam suatu organisasi.
Prinsip-Prinsip Dalam Pengembangan Karir
Menurut
Mondy (1993), pengembangan karir (career development) meliputi
aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan
jalur karir yang direncanakan. Lebih lanjut Mondy (1993) menjelaskan
beberapa prinsip dalam pengembangan karir antara lain :
- Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir. Bila setiap hari pekerjaan menyajikan suatu tantangan yang berbeda, apa yang dipelajari di pekerjaan jauh lebih penting daripada aktivitas rencana pengembangan formal.
- Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik. Skill yang dibutuhkan untuk menjadi supervisorakan berbeda dengan skill yang dibutuhkan untuk menjadi middle manager.
- Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Jika tujuan tersebut dikembangkan lebih lanjut oleh seorang individu maka individu yang telah memiliki skill yang dituntut pekerjaan akan menempati pekerjaan yang baru.
- Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional. 8
Tujuan Pengembangan Karir
Berkaitan
dengan bahasan tentang tujuan pengembangan karir pegawai tersebut,
berikut ini dikemukakan pendapat dari para ahli di bidang manajemen.
Rivai mengemukakan sebagai berikut. “Tujuan dari seluruh program
pengembangan karir adalah untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan tujuan
karyawan dengan kesempatan karir yang tersedia di organisasi saat ini
dan di masa yang akan datang. Karena itu, usaha pembentukan sistem
pengembangan karir yang dirancang secara baik akan dapat membantu
karyawan dalam menentukan kebutuhan karir mereka sendiri, dan
menyesuaikan antara kebutuhan karyawan dengan kebutuhan organisasi.
Komitmen dalam program pengembangan karir dapat menunda keusangan dari
sumber daya manusia yang memberatkan organisasi.”
Atas
uraian tersebut di atas, berikut dapat dikemukakan bahwa seorang
pegawai merupakan orang yang paling berkepentingan dalam proses kegiatan
pengembangan karir. Bila mereka (pegawai) sendiri memperlihatkan
tampilan-tampilan dan sikap tidak proaktif dalam pengembangan karir,
mustahil mereka akan mendapat kesempatan untuk pengembangan karir
tersebut. Kecuali ada mukjizat tertentu yang berupa nasib baik baginya.
Pertama-tama mereka harus mempunya kepedulian tinggi tentang berbagai
perkembangan organisasi tempat mereka bekerja dan mereka harus banyak
mencari informasi tentang apa yang diinginkan organisasi darinya.
Seorang pegawai yang ingin mendapat pengembangan karier harus mencari
infornasi tentang :
- Pengetahuan, kemampuan dan keterampilan apa yang diperlukan organisasi darinya
- Sistem promosi apa yang berlaku dalam organisasinya
- Bila syarat harus mengikuti pelatihan, apakah pelatihan itu diadakan oleh organisasi, atau yang bersangkutan sendiri yang mencari kesempatan
- Apakah faktor keberuntungan berperan atau tidak dalamn pengembangan karier
- Mana yang lebih dominan dalam menentukan promosi, apakah prestasi kerja atau senioritas.
Selanjutnya Handoko (2001:134) mengemukakan sebagai berikut. “Tujuan pengembangan karir pegawai adalah
- Untuk menjamin para karyawan yang tidak dipromosikan bahwa mereka masih bernilai dan akan dipertimbangkan untuk promosi-promosi selanjutnya, bila mereka qualified.
- Untuk menjelaskan mengapa mereka tidak terpilih, dan
- Untuk menunjukkan apa kegiatan-kegiatan pengembangan karir yang harus diambil”.
Atas
dasar uraian tersebut di atas, berikut dapat dikemukakan bahwa yang
paling mengetahui tentang kelebihan maupun kelemahan seorang pegawai
adalah atasan langsung mereka.9
Manfaat Pengembangan Karir
Program
pengembangan karir memberikan manfaat baik bagi organisasi maupun bagi
karyawan. Adapun manfaat yang diperoleh organisasi dengan mengembangkan
karir antara lain :
- Meningkatkan kemampuan organisasi untuk memperoleh dan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
- Menjamin ketersediaan tenaga ahli yang dibutuhkan.
- Meningkatkan motivasi karyawan.
- Menjaga proses kaderisasi agar berjalan dengan baik.
Sedangkan manfaat yang diperoleh karyawan dari pengembangan karir adalah :
- Meningkatkan tanggung jawab
- Memaksimalkan penggunaan potensi seseorang
- Meningkatkan otonomi
- Menambah tantangan dalam bekerja.10
Sedangkan manfaat pengembangan karir secara umum adalah :
- Mengembangkan prestasi pegawai.
- Mencegah terjadinya pegawai yang minta berhenti untuk pindah kerja, dengan cara meningkatkan loyalitas pegawai.
- Sebagai wahana untuk memotivasi pegawai agar dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya.
- Mengurangi subyektivitas dalam promosi.
- Memberikan kepastian hari depan.
- Sebagai usaha untuk mendukung organisasi memperoleh tenaga yang cakap dan trampil dalam melaksanakan tugas.11
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan Karir
Dalam
perencanaan dan pengelolaan karir yang efektif, sejumlah faktor yang
mempengaruhi perencanaan karir yang perlu dipahami oleh pegawai dalam
merencanakan karirnya dan oleh organisasi dalam membantu pegawainya
untuk merencanakan serta merealisasikan karirnya adalah tahapan-tahapan
kehidupan karir, jangkar karir, dan jalur-jalur karir. Pengetahuan ini
sangat diperlukan dalam upaya menentukan apa yang dilakukan organisasi
sehingga perencanaan karir individu akan bermanfaat bagi organisasi atau
mendukung tujuan-tujuan organisasi.12
Di
samping peran individu, manajer, dan organisasi dalam pengembangan
karir, ada berbagai faktor yang lebih spesifik yang mempengaruhi
pengembangan karir. Hasto Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto memberikan
contoh 9 faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan karir individu di
suatu organisasi, yaitu :
a. Hubungan pegawai dan organisasi
Secara
ideal, hubungan pegawai dan organisasi berada dalam hubungan yang
saling menguntungkan, sehingga pada saat yang demikian organisasi dapat
mencapai produktifitas kerja yang lebih tinggi. Namun kadang kala ada
berbagai macam kendala yang dihadapi di lapangan.
b. Personalia pegawai
Manajemen
karir pegawai terganggu dengan adanya pegawai yang mempunyai
personalitas yang menyimpang, seperti terlalu apatis, emosional,
ambisius, curang, dan lain-lain. Seorang pegawai yang apatis akan sulit
dibina karirnya sebab dirinya sendiri tidak perduli dengan karirnya
sendiri.
c. Faktor eksternal
Aturan dalam manajemen karir sebuah organisasi menjadi kacau lantaran ada intervensi dari pihak luar.
d. Politik dalam organisasi
Perencanaan
karir akan menjadi sekedar basa-basi ketika ada virus politicking
seperti hubungan antar teman, nepotisme, feodalisme, dan lain
sebagiannya.
e. Sistem penghargaan
Organisasi
yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain gaji dan
insentif) akan cenderung memperlakukan pegawainya secara subyektif.
Pegawai yang berprestasi baik dianggap sama dengan pegawai yang malas.
f. Jumlah pegawai
Semakin
banyak jumlah pegawai maka semakin ketat persaingan untuk menduduki
jabatan, demikian pula sebaliknya. Jumlah pegawai yang dimiliki sebuah
organisasi sangat mempengaruhi manajemen karir yang ada.
g. Ukuran organisasi
Ukuran
organsiasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan yang ada
dalam organisasi tersebut, semakin besar organisasi, semakin kompleks
urusan manajemen karir pegawai. Namun, kesempatan untuk promosi dan
rotasi pegawai juga lebih banyak.
h. Kultur organisasi
Sebagaimana
masyarakat pada umumnya, organisasi juga mempunyai kultur. Ada
organisasi yang berkultur professional, obyektif, rasional dan
demokratis. Dan kultur ini sedikit banyak akan mempengaruhi pengembangan
karir yang ada dalam organisasi tersebut.
i. Tipe manajemen
Ada
berbagai tipe manajemen di sebuah organisasi. Ada manajemen yang lebih
cenderung kaku, otoriter, tersentralisir, tertutup, tidak demokratis.
Ada juga manajemen yang cenderung fleksibel, partisipatif, terbuka, dan
demokratis. Jika manajemen kaku dan tertutup, maka keterlibatan pegawai
dalam pembinaan karirnya sendiri cenderung minimal. Sebaliknya, jika
manajemen cenderung terbuka, partisipatif, dan demokratis, maka
keterlibatan pegawai dalam pembinaan karir mereka juga cenderung
berkembang.13
Tahapan Pengembangan Karir
Pengembangan
diri seseorang dalam konteks karyawan di sebuah organisasi atau
institusi adalah identik dengan pengembangan karir. Karena karir adalah
semua pekerjaan yang dilakukan oleh seorang (karyawan) selama masa
kerjanya atau tugasnya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan
nilai bagi kehidupan seseorang atau karyawan tersebut. Secara umum
perjalanan karir seorang (karyawan atau pekerja) dikelompokkan menjadi 4
tahapan, yakni : penjajakan, pemantapan, pemeliharaan, kemunduran.
Perkembangan atau perjalanan karir tersebut biasanya linier dengan bertambahnya usia seseorang.
- Pada usia antara 15-24 tahun, dimana pada umumnya seseorang biasanya masih dalam bangku pendidikan (siswa atau mahasiswa), mereka sudah mulai memikirkan pekerjaan yang cocok bagi dirinya. Dengan perkataan lain mereka sudah mulai melakukan penjajakan terhadap pekerjaan atau karirnya. Sebagian dari kelompok umur ini, bahkan sudah mulai terjun ke dunia kerja atau bekerja. Sebagian diantara mereka, walaupun sudah mulai bekerja, namun masih juga mencari kesempatan untuk melamar pekerjaan yang lain. Mereka masih dalam tahap penjajakan karir.
- Pada usia antara 25-44 tahun, pada umumnya seseorang sudah mulai memantapkan diri pada pekerjaan yang telah dipilih. Mereka sudah tidak tertarik lagi untuk pindah pekerjaan, bila tidak terdesak oleh situasi, misalnya karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Di samping karena umurnya memang sudah tidak memungkinkan untuk pindah pekerjaan, juga mempertimbangkan kestabilan ekonomi keluarganya.
- Pada usia 45-60, seseorang (karyawan atau pekerja) sudah mulai pemeliharaan pekerjaan atau karir yang sudah dipilih dan ditekuninya. Pada tahap ini mereka harus mulai menekuni dan meningkatkan kualitas pekerjaan atau tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan oleh institusi atau organisasi tempat bekerja. Pada tahap ini, pada umumnya seseorang sudah tidak memikirkan untuk pindah pekerjaan lagi, dan konsentrasi pada pekerjaan atau karirnya, demi juga untuk keluarga dan anak-anaknya.
- Pada usia di atas 60 tahun (di Indonesia : di atas 55 tahun), seseorang sudah mulai melewati puncak karirnya, dan mulai tahap penurunan. Pada usia ini biasanya orang sudah menunggu masa pensiun, dan bahkan sudah berhenti untuk mengembangkan karirnya.14
CATATAN KAKI ARTIKEL DI ATAS
- 1 I Komang Ardana, Ni Wayan Mujiati, I Wayan Mudiartha Utama, Manajemen Sumber Daya Manusia, GRAHA ILMU, Yogyakarta, 2012, Hlm.117
- 2 Marihot Tua Efendi Hariandja, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Grasindo, Jakarta, 2002, Hlm.219
- 3 Danang Sunyoto, Manajemen Sumber Daya Manusia, CAPS (Center for Academic Publishing Service), Jakarta, 2002, Hlm.183-184
- 4 M. Kadarisman, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta, 2012, Hlm. 334-337
- 5 Gary Dessler, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kesembilan, PT INDEKS, Jakarta, 2005, Hlm. 47
- 6 Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kelima, BPFE, Yogyakarta, 2007, Hlm. 76
- 7 Susilo Martoyo, Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Keempat, BPFE, Yogyakarta, 2000, Hlm. 87-88
- 8 Wahibur Rokhman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, Hlm. 81
- 9 M. Kadarisman, Op.,cit, Hlm. 337-340
- 10 Wahibur Rokhman, Op.,cit, Hlm. 82
- 11 Ambar, MSDM : Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003, Hlm. 93
- 12 Marihot Tua Efendi Hariandja, Op.,cit, Hlm. 223
- 13 Wahibur Rokhman, Op.,cit, Hlm. 82-84
- 14 Soekidjo Notoatmodjo, Pengembangan Sumber Daya Manusia, PT RINEKA CIPTA, Jakarta, 2009, Hlm. 170-171
Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com
BalasHapusKelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
-Situs Aman dan Terpercaya.
- Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
- Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
- Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
- Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
-Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
- 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI
8 Permainan Dalam 1 ID :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66
Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com
Berita yang Sangat Bagus dan Bermanfaat :)
BalasHapusBerita Bola Hari Ini
Thanks infonya. Oiya ngomongin karier, ternyata ada loh sederet nasihat tentang karier yang sangat luar biasa dari sosok ayah. Mau tau apa aja? Yuk cek selengkapnya di sini: Nasihat Karier dan Keuangan
BalasHapusIngin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
BalasHapusKaos Dakwah Terbaru
Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu
Permainan Slot Terbaik Dengan RTP Tertinggi Saat ini...
BalasHapusWinning303 Menjadi Best Slot Agent Saat ini...
Menawarkan Ratusan Permainan Slots Terbaiknya...
-Pragmatic Play
-Game Play
-Microgaming
-Spadegaming
-De Macao Slot
-Playtech
-Top Trend Gaming
-Habanero
-Joker Gaming
Pengalamanan Seru Akan Anda Dapatkan Disini...
Segera Bergabung Dengan Kami...Dapatkan Bonus Rollingan Setiap Hari....
Hubungi Segera:
WA: 087785425244
Cs 24 Jam Online
Bonus Cashback 10% | Bonus Rollingan 0.8% | Bonus Deposite 10% | Bonus Member Baru 50%
BalasHapusARTIKEL SLOT
ARTIKEL POKER
DAFTAR SLOT
DAFTAR POKER
SLOT VAVA
AGEN PLAYTECH
AGEN SLOT GAME
AGEN JOKER123
MABAR99
AGEN POKER ONLINE
BANDAR CEME
AGEN OMAHA
SLOTACE333