MAKALAH MANAJEMEN PERSONALIA SD NEGERI 3 NGROTO KEC. MAYONG KAB. JEPARA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen Sekolah merupakan factor yang terpenting dalam menyelenggaran pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan harus berpikir “system” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan. Penyelenggara pendidikan di sekolah dipandang sebagai suatu system “dimana komponen-komponen system itu saling ketergantungan sehingga berhubungan dan saling menentukan keberhasilan suatu system, kegagalan suatu sekolah diakibatkan oleh gangguan sub system itu. Kepela sekolah yang menjalankan kepemimpinannya harus mampu mengatasi kegagalan/hambatan sub system agar tercapai kesempurnaan system itu. [1]
Tantangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global, terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan dimana tamatan telah memperoleh bekal pengetahuan, sikap dan ketrampilan sebagai tenaga professional tingkat menengah hal ini sesuai dengan tuntutan Kurikulum SMK 2004.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan tantangan. Kepemimpinan suatu lembaga merupakan wawasan yang perlu dipahami agar pengaruh pimpinan sekolah diarahkan kepada peningkatan semua tenaga kependidikan (guru, tata usaha) berpikir dinamis menuju pencapaian prestasi siswa sebagai obyek pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apakah yang dimaksud dengan manajemen personalia?
- Bagaimanakah manajemen personalia yang baik?
- Bagaimanakah pengelolaan manajemen personalia di SD Negeri 3 Ngroto?
- Sejauhmanakah pengaruh manajemen personalia di SD Negeri Ngroto dapat mempengaruhi tingkat kelulusan siswa!
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen Personalia
1. Pengertian Manajemen
Bila kita mempelajari literatur Manajemen, maka akan nampak bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian, yaitu: pertama manajemen sebagai suatu proses; kedua manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dan ketiga, manajemen sebagai suatu seni (suatu art) dan sebagai suatu ilmu.
Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa Manajemen adalah suatu proses dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya Haimann mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. George R Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain. Dari ketiga definisi di atas maka akan segera nampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut yaitu pertama adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua tujuan dicapai dengan menggunakan kegiatan orang-orang lain dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi
Menurut pengertian yang kedua, Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam badan tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal) disebut Manajer. Manajer adalah pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan menggunakan bantuan oaring lain.
Menurut pengertian ketiga, Manajemen itu adalah suatu seni atau suatu ilmu. Mengenai ini pun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat, segolongan orang mengatakan bahwa manajemen itu adalah seni, golongan lain mengatakan bahwa manajemen itu adalah ilmu. Seseungguhnya kedua pendapat ini sama mengandung kebenaran.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang nyata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan manajemen sebagai ilmu berfungsi menerangkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memberikan penjelasan-penjelasan.
Dari semua definisi tentang manajemen di atas maka manajemen dapat diber definisi sebagai berikut : Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.[2]
2. Pengertian Manajemen Personalia
Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian manajemen personalia adalah manajemen yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi.
Untuk lebih lengkapnya manajemen personalia itu dapat dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen Personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
Manajemen Personalia (sumber daya manusia) adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen Personalia (sumber daya manusia) didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian Manajemen Personalia (sumber daya manusia) menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.[3]
B. Tujuan Manajemen Personalia
Manajemen Personalia diperlukan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya manusia dalam organisasi.Tujuannya adalah memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi tentang manajemen personalia akan menunjukkan bagaimana seharusnya organisasi mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi,dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas).
Manajemen personalia (sumber daya manusia) adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau organisasi demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. Tujuan-tujuan Manajemen sumber daya manusia (personalia) terdiri dari empat tujuan, yaitu :[4]
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan jika para karyawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
C. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Personalia
Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang memiliki pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan adalah mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan mendapat kopensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri. Dalam manajemen personalia yang ingin ditelah adalah karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada orang lain atau organisasi. Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masingmasing.
Peranan manajemen personalia (sumber daya manusia) adalah mengatur dan menetapkan program kepegawaian yang mencakup:
- Jumlah kualitas dan penempatan tanaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi harus dijabarkan dalam job description
- Menetapkan penarikan , seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
- Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu organisasi mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu:
1. Procuring
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum Atau dengan kata lain tugas personalia adalah:
- memperoleh tenaga kerja
- membuat anggaran tenaga kerja
- menarik tenaga kerja
- membuat job analysis, job description, dan job specification
- menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
- mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja
2. Developing
- Pengembangan dan evaluasi karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat penting mulai dar karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
- Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu.
- memajukan atau mengembangkan tenaga kerja
- melatih dan mendidik tenaga kerja[5]
- mempromosikan dan memindahkan tenaga kerja
- mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja
3. Mantaining
- Promosi adalah sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, kadang-kadang disebut transfer ke bawah, adalah sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
- Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, adalah perpindahan sementara atau tidak definitive seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya adalah untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
- Terminasi adalah tindakan manajemen berupa pemisahan pegawai dari organisasi karena melanggar aturan organisasi atau karena tidak menunjukkan kinerja yang cukup memensiunkan tenaga kerja
- Pemberhentian sukarela adalah pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
- Pengunduran diri adalah pemisahan pegawai yang telah menyelesaikan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
- mengurus kesejahteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan dan lain sebagainya.
BAB III
MANAJEMEN PERSONALIA
SD NEGERI 3 NGROTO KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA
A. Letak Geografis
SD Negeri 3 Ngroto terletak 4 KM dari kantor kecamatan Mayong, di desa Ngroto Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Letaknya yang berada di pinggir jalan raya Mayong Pancur menyebabkan SD Negeri 3 Ngroto termasuk sekolah yang menjadi tujuan masyarakat setempat untuk menyekolahkan putra putri mereka. SD Negeri 3 Ngroto berdiri di tengah-tengah lahan seluas 2000 m² dan memiliki 6 ruang kelas serta 1 ruang guru dan perpustakaan. Tiga ruang kelas merupakan bangunan baru dan 3 ruang kelas 1 ruang guru dan kepala sekolah merupakan bangunan lama yang sudah sangat memprihatinkan.
B. Keadaan Personalia
Personalia/karyawan yang ada di SD Negeri 3 Ngroto berjumlah 10 orang terdiri dari 1 kepala sekolah, 4 orang guru kelas PNS, 1 guru agama PNS perbantuan, 3 orang guru honorer (2 guru kelas dan 1 guru bahasa Inggris) dan 1 orang pesuruh/penjaga PNS. Karena status sekolah adalah sekolah negeri maka pengadaan personalia yang ada menjadi wewenang pemerintah daerah. Namun demikian untuk mengisi dan sambil menunggu droping guru/karyawan, SD Negeri 3 Ngroto mengambil kebijakan dengan mencari guru tidak tetap/honorer dengan satu kesepakantan bahwa tidak ada ikatan yang mengharuskan suatu saat akan diangkat menjadi PNS.
Dari 10 orang personalia yang ada mempunya latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu
1. Kepala Sekolah berlatar belakang pendidikan D2
2. 2 orang guru kelas PNS berlatar belakang pendidikan SPG
3. 1 orang guru kelas PNS berlatar belakang pendidikan S1
4. 2 orang guru mata pelajaran Agama dan Bahasa Inggris berlatar belakang pendidikan S1.
5. 2 orang guru kelas honorer berlatar belakang pendidikan D2
6. 1 orang pagawai PNS penjaga malam berlatar belakang pendidikan SMP.
C. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SD Negeri 3 Ngroto 178 orang dari siswa kelas 1 sampai dengan kelas 6. Dalam perekrutan siswa baru tidak ada batasan yang jelas. Karena meskipun ada persyaratan yang sudah menjadi ketentuan tetapi pada kenyataan dilapangan semua yang mendaftar ditampung tanpa adanya seleksi. (apakah siswa tersebut sudah mengikuti pendidikan TK atau tidak).
D. Manajemen Personalia di SD Negeri 3 Ngroto.
Jika dilihat dari letak geografisnya meskipun terletak di pinging jalan raya Mayong Pancur namun jarak 4 km dari pusat kota kecamatan menyababkan SD Negeri 3 Ngroto tidak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi jika kita lihat dari sudut personalianya diantaranya :
1. Latar belakang pendidikan
Bahwa personalia yang ada di SD Negeri 3 Ngroto hanya mempunyai 1 orang guru kelas yang berstatus PNS, 1 orang guru Agama perbantuan berstatus PNS, 1 orang GTT bahasa Inggris. Meskipun semuanya berlatar belakang sesuai dengan jalur pendidikan mereka namun karena hanya 1 orang guru kelas berstatus PNS yang mempunyai pendidikan S1 maka dalam banyak hal SD Negeri 3 Ngroto tertinggal dengan SD lain. Terbukti bahwa lulusan dari SD Negeri 3 Ngroto yang diterima di SMP Negeri tidak lebih dari 5 orang.
2. Keaktifan
Bahwa personalia SD Negeri 3 Ngroto kurang tertib dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya jam 07.00 WIB menurut aturan yang ada harus sudah masuk kelas namun sampai jam 07.20 banyak dari mereka belum hadir. Belum lagi ada diantara mereka yang sering kali tidak masuk tanpa ada keterangan yang jelas. Meskipun sudah ditegur kepala sekolah dan sampai dilaporkan ke UPT setempat namun tidak ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang.
3. Rekrutmen Guru tidak tetap
Untuk pemenuhan kekosongan guru, SD Negeri 3 Ngroto lebih memilih mengambil kebijakan menerima warga setempat dari pada warga dari luar daerah setempat. Ini mengandung maksud agar tenaga mereka dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam kegiatan sekolah termasuk merekrut siswa baru.
4. Melatih dan mendidik tanaga kerja
SD Negeri 3 Ngroto secara rutin mengikuti KKG bermutu secara aktif mekipun ada diantara mereka yang tidak mau mengikutinya.
5. Motivasi
Adanya penghargaan dari pengelola satuan pendidikan bagi guru yang berprestasi. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memberi dorongan kepada teman-teman yang lain agar dapat melaksanakan seperti itu.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen Personalia adalah seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi dapat direalisir secara berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
Dalam organisasi yang kecil fungsi personalia dilaksanakan langsung oleh pucuk pimpinan, jadi segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja, seperti penempatan, pelatihan, pendidikan, mutasi dan promosi, kompensasi dan pemberhentian langsung menjadi tanggung jawab pucuk pimpinan.
Pada perusahaan besar sebagian dari aktivitas fungsi personalia didelegasi kepada masing-masing manajer termasuk kepada kepala departemen (bagian atau seksi) personalia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
DAFTAR PUSTAKA;
- Aadesanjaya.blogspot.com
- M, Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988), hal. 16
- Sukanto Reksohadiprodjo, Organisasi Perusahaan, (Yogyakarta, BPFE, 1989), hal. 353.
- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[1] aadesanjaya.blogspot.com
[2] M, Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988), hal. 16
[3] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[4] Ibid. hal. 3
[5] Sukanto Reksohadiprodjo, Organisasi Perusahaan, (Yogyakarta, BPFE, 1989), hal. 353.
0 komentar:
Posting Komentar