Teori Lengkap Ilmu Ekonomi

Posted By frf on Kamis, 19 Januari 2017 | 04.37.00

Pengantar Ilmu Ekonomi 
Definisi dan Metode Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu
  1. Jenis barang dan jasa apa yang akan diproduksi?
  2. Bagaimana menghasilkan barang dan jasa tersebut?
  3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut dihasilkan?
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk mengyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.

Sedangkan ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.

Berkaitan dengan sistem ekonomi, ada tiga bentuk sistem ekonomi yang dikenal di dunia ini, yaitu:
  1. Sistem ekonomi pasar (Laissez-Faire Economy), merupakan sistem ekonomi yang berbasis pada kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan berbagai kegiatan ekonomi, seperti konsumsi dan produksi. Perekonomian akan menentukan titik keseimbangan dengan mengandalkan kemampuan pada sistem harga, yaitu tarik menarik antara permintaan dan penawaran. Keseimbangan harga serta jumlah barang dan jasa dalam perekonomian dibimbing oleh sesuatu yang tidak kelihatan (invisible hand).
  2. Sistem ekonomi terpusat (sistem ekonomi sosialis) atau disebut Command Economy, yaitu sistem ekonomi dimana pemerintah membuat semua kebijakan menyangkut produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan kata lain, dalam sistem ekonomi sosial yang murni, pemerintah mengatur semua aspek kegiatan ekonomi.
  3. Sistem ekonomi campuran yaitu gabungan dari sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat. Dalam sistem ekonomi campuran, kebebasan individu dan perusahaan dalam menentukan kegiatan ekonomi masih diakui, tetapi pemerintah ikut campur dalam perekonomian sebagai stabilisator ekonomi dengan memberlakukan berbagai kebijakan fiskal dan moneter.
Pasar dan Pemerintah dalam Ekonomi Modern 
Perekonomian pasar merupakan sistem perekonomian yang mengandalkan harga sebagai variabel yang menentukan keseimbangan ekonomi. Berbagai keputusan ekonomi untuk menentukan barang dan jasa apa yang akan dibuat (What), bagaimana menghasilkannya (How) dan siapa saja yang akan mengkonsumsi barang dan jasa tersebut (for Whom), ditentukan oleh mekanisme pasar dengan bimbingan tangan gaib (invisible hand).

Secara umum pasar didefinisikan sebagai suatu mekanisme di mana penjual dan pembeli dapat menentukan harga secara bersama-sama untuk melakukan pertukaran. Pasar menentukan harga tiap barang dan jasa dalam perekonomian. Pasar dapat dikategorikan ke dalam dua besar, yaitu pasar barang dan jasa serta pasar faktor. Pasar faktor merupakan tempat interaksi antara penjual faktor produksi (sektor rumah tangga) yang memiliki tanah, modal, keterampilan dan lainnya, dengan yang meminta faktor produksi yaitu pihak perusahaan.

Pasar yang terjadi dalam perekonomian merupakan akumulasi dari berbagai pasar barang dan jasa serta pasar faktor produksi. Banyaknya jenis barang/jasa tersebut akan menimbulkan diversifikasi pekerjaan. Selanjutnya, diversifikasi pekerjaan akan menghasilkan spesialisasi, yang akan mendorong timbulnya teknologi atau cara menghasilkan barang dan jasa dengan biaya yang serendah-rendahnya.

Dalam kenyataannya, tidak semua barang dan jasa bisa dihasilkan melalui mekanisme pasar dengan ‘tangan gaibnya’. Namun terjadi persaingan yang tidak sempurna, yang akhirnya menimbulkan inefisiensi, sehingga harga yang terjadi menjadi demikian mahal atau bahkan sebaliknya dimana barang dan jasa menjadi tidak berharga. Kegagalan sistem ekonomi pasar akan menghasilkan pengaruh yang dapat merugikan perekonomian itu sendiri. Di samping akan menimbulkan pemusatan faktor produksi pada satu pihak tertentu dan mengakibatkan ketimpangan dalam pendapatan.

Inefisiensi pasar ini memerlukan intervensi dari pemerintah. Pemerintah dalam aktivitasnya dalam perekonomian pasar dibatasi hanya pada beberapa kegiatan yang memang tidak bisa dilakukan oleh individu, seperti misalnya bidang keamanan dan pertahanan. Tetapi jika harus campur tangan dalam perekonomian dengan tujuan mengembalikan efisiensi, maka pemerintah melakukan regulasi atau membuat kebijakan-kebijakan yang berfungsi mengatur jalannya perekonomian agar tetap efisien. P.A. Samuelson mengatakan bahwa pemerintah mempunyai tiga fungsi perekonomian, yaitu:
  1. Mengoreksi kegagalan pasar demi efisiensi.
  2. Membuat program untuk melakukan pemerataan pendapatan dengan menggunakan instrumen pajak dan pengeluaran pemerintah.
  3. Membuat kebijakan fiskal dan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang tangguh.
Teori Perilaku Konsumen-Pendekatan Teori Nilai Guna (Utility)
Tingkah laku konsumen (Consumer Behavior) dapat dianalisis dengan melakukan kuantifikasi kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang. Metode ini disebut dengan pendekatan Kardinal, dimana keseimbangan konsumen dalam memaksimumkan kepuasan atas konsumsi berbagai macam barang, dilihat dari seberapa besar uang yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.

Konsep nilai guna (utility) bisa menjelaskan kelemahan berupa paradok antara kegunaan suatu barang dengan harganya. Seperti telah dicontohkan tentang durian, dimana sampai titik tertentu Anda tidak mau lagi memakannya, bahkan jika buah durian itu diberikan secara gratis. Hal ini menunjukkan bahwa tambahan kepuasan yang diberikan dari tiap tambahan unit barang yang dikonsumsi semakin berkurang. Inilah yang disebut Law of Diminishing Marginal Utility.

Menurut Sadono Sukirno, syarat yang harus dipenuhi agar konsumen dapat mencapai kepuasan maksimum atas barang yang dikonsumsinya adalah setiap Rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan nilai guna marginal yang sama besarnya.

Dalam menjelaskan bagaimana kurva permintaan mempunyai hubungan yang terbalik dengan harganya, atau terjadinya pergerakan sepanjang kurva permintaan akibat dari perubahan harga, serta mengapa terjadi pergeseran kurva permintaan akibat dari berubahnya faktor selain harga, dapat digunakan pendekatan nilai guna (utility).

Efek pendapatan terjadi dari berubahnya harga suatu barang (naik atau turun). Jika harga barang X naik, maka tambahan kepuasan dari mengkonsumsi satu unit barang tersebut menjadi turun per harga barangnya. Hal ini menyebabkan turunnya permintaan akan barang X. Sebaliknya jika harga barang Y turun, maka tambahan kepuasan dari mengkonsumsi satu unit barang tersebut menjadi naik per harganya, sehingga permintaan akan barang Y naik.

Beberapa alasan yang menyebabkan suatu barang harganya menjadi mahal adalah kelangkaan dan biaya produksi. Air jauh lebih mudah didapat dari barang lain, intan misalnya. Sehingga wajar jika intan lebih mahal daripada air karena intan jauh lebih langka. Demikian juga dengan biaya produksi untuk mendapatkan air jauh lebih murah daripada biaya produksi intan.

Surplus konsumen terjadi jika harga yang dibayarkan oleh konsumen terhadap suatu barang lebih tinggi dari harga pasarnya. Surplus konsumen akan terus naik jika konsumen terus membeli produk sampai unit tertentu dan menghentikannya, karena jika diteruskan konsumen tidak akan mendapatkan surplus lagi.

Teori Perilaku Konsumen-Pendekatan Kurva Kepuasan Sama 
Indifferen Curve (IC) menggambarkan kombinasi barang-barang yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Asumsi yang digunakan untuk melakukan analisis dengan menggunakan IC adalah:
  1. Seluruh pendapatan dikonsumsikan hanya terhadap dua jenis barang;
  2. Selera konsumen tidak berubah;
  3. Terdapat kebebasan untuk memilih di antara kedua barang tersebut;
IC memiliki tiga sifat dasar, yaitu:
  1. Mempunyai kemiringan yang negatif atau turun dari kiri atas ke kanan bawah;
  2. IC cembung terhadap titik origin (0,0); dan
  3. IC tidak saling berpotongan.
Seorang konsumen akan mencoba untuk mencapai IC tertinggi yang mencerminkan tingkat kepuasan tertinggi pula. Tetapi seorang individu mempunyai keterbatasan dalam sumber dana untuk mencapainya, sehingga kurva IC yang dapat dicapainya pun terbatas. Keterbatasan ini terjadi karena tiap barang dan jasa mempunyai harga dan untuk dapat membayarnya diperlukan pendapatan. Garis kendala anggaran (Budget Line/BL) mencerminkan kendala pendapatan dan harga yang dihadapi oleh seorang konsumen pada tingkat pendapatan dan harga tertentu dari masing-masing barang.

Kurva kepuasan sama (IC) dan garis kendala anggaran (BL) merupakan alat untuk dapat memperlihatkan pemaksimuman kepuasan yang dilakukan oleh konsumen. Jika BL menyinggung IC tertinggi, maka seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum.

Keseimbangan konsumen akan berubah jika variabel pendapatan atau harga berubah, dengan asumsi selera konsumen bersifat konstan. Jika terjadi perubahan pendapatan (naik atau turun) dengan asumsi harga barang tetap, maka IC akan bergeser. Tetapi jika harga salah satu barang berubah (naik atau turun) dengan asumsi tingkat pendapatan tetap, maka IC akan berputar. Kedua kejadian tersebut akan menyebabkan bergesernya keseimbangan konsumen dalam mencapai kepuasan maksimum.

Terjadinya perubahan harga salah satu barang sementara harga barang lainnya tetap, akan menyebabkan terjadinya perputaran garis kendala anggaran (BL), sehingga keseimbangan konsumen akan berubah. Terjadinya perubahan keseimbangan ini akan memberikan kombinasi dari kedua jenis barang yang berbeda. Perbedaan yang terjadi ini terdiri dari efek substitusi dan efek pendapatan akibat dari perubahan harga.

Organisasi Bisnis dan Teori Produksi 
Organisasi bisnis diperlukan dalam peranannya menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan, sehingga kita bisa mendapatkannya dengan mudah, murah dan berkualitas. Hal ini terjadi karena organisasi bisnis melakukan produksi barang dengan lebih teratur dan dalam skala produksi yang besar, sehingga proses produksi menjadi lebih efisien. Selain itu, kemampuan dalam mengembangkan teknologi proses dan penghimpunan dana menjadi lebih mudah dilakukan akibat dari spesialisasi yang terjadi.

Organisasi usaha yang memproduksi barang dan jasa dapat dikategorikan dalam tiga bentuk utama yaitu:
  1. Perusahaan perseorangan
  2. Firma
  3. Perseroan Terbatas (PT)
Setiap produk dihasilkan melalui suatu proses produksi. Input produksi yang terdiri dari tenaga kerja (L), modal (K), sumber daya (R), teknologi (T), dan lainnya, akan diproses menjadi suatu output (Q) berupa barang atau jasa. Hubungan yang terjadi antara jumlah input produksi yang diperlukan dengan jumlah output yang dihasilkan disebut dengan fungsi produksi (production function). Fungsi produksi akan memberi gambaran kepada kita tentang jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan, atas penggunaan sejumlah tertentu dari input-input produksi. Melalui fungsi produksi kita juga bisa melihat bagaimana komposisi dari berbagai kombinasi input, untuk menghasilkan jumlah tertentu dari output. Isocost dan Isoquant merupakan dua pendekatan yang memungkinkan untuk melakukan analisis optimasi faktor produksi, untuk menghasilkan output maksimum.

Dalam teori produksi ada tiga konsep penting, yaitu Produksi Total (Total Production/TP), yang menggambarkan jumlah keseluruhan produksi yang dihasilkan. Produksi Rata-rata (Average Product/AP) yaitu jumlah produksi dibagi dengan jumlah input produksi, dan Produksi Marginal (Marginal Product/MP) yang merupakan tambahan hasil produksi dari setiap penambahan satu unit input.

Biaya Produksi 
Konsep biaya produksi menggambarkan bagaimana suatu perusahaan akan mencari tingkat output optimal dalam mencapai tingkat keuntungan maksimum. Menurut Sadono Sukirno, definisi dari biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut.

Biaya produksi dapat dibedakan menjadi: pertama, biaya produksi jangka pendek yang diartikan bahwa sebagian faktor produksi yang digunakan adalah tetap atau tidak dapat ditambah jumlahnya. Kedua, biaya produksi panjang yang mempunyai pengertian bahwa semua biaya dapat berubah, sehingga tidak ada lagi biaya tetap.

Pada jangka pendek, total biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Sedangkan untuk jangka panjang semua biaya merupakan biaya variabel. Pada jangka panjang terjadi perubahan pada semua komponen biaya, sehingga total biaya hanya terdiri dari biaya variabel.

Pasar Persaingan Sempurna 
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal dalam sistem perekonomian, karena mengarahkan kepada tingkat efisiensi yang lebih tinggi daripada jenis pasar lainnya. Pasar persaingan sempurna mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Jumlah pembeli dan penjual sangat banyak.
  2. Barang yang diperjualbelikan adalah homogen.
  3. Setiap penjual dan pembeli tidak mampu mempengaruhi harga barang (price taker).
  4. Terdapat informasi yang sempurna mengenai barang yang diperjualbelikan (perfect information).
  5. Pembeli dan penjual bebas untuk masuk dan keluar pasar (no barrier to entry).
Pada pasar persaingan sempurna, perusahaan akan memaksimumkan keuntungan pada saat MC = MR. Syarat tersebut akan menghasilkan jumlah output produksi optimal, yang akan membawa perusahaan pada tingkat keuntungan maksimum. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka perusahaan tidak akan mendapatkan keuntungan maksimum.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis yaitu:
1. pasar monopoli, dengan ciri-ciri sebagai berikut ini:
  • Hanya terdapat satu perusahaan yang memproduksi suatu barang atau jasa.
  • Tidak terdapat barang pengganti yang mirip.
  • Perusahaan lain sulit atau tidak dapat masuk ke pasar.
  • Mempunyai kemampuan dalam menentukan harga pasar.
2. pasar monopolistik, dengan ciri utama sebagai berikut:
  1. Jumlah perusahaan tergolong banyak walaupun tidak sebanyak pada pasar persaingan sempurna.
  2. Barang yang diperjualbelikan mempunyai kegunaan sama tetapi berbeda corak (differentiated product).
  3. pasar oligopoli yaitu pasar dimana produk yang dihasilkan banyak yang bersifat sebagai barang antara, dan merupakan industri di sektor hulu. Misalnya produksi baja, semen, dan bahan baku plastik.
Pasar monopoli sangat bertentangan dengan pasar persaingan sempurna, terutama dalam jumlah perusahaan dan kekuasaan menentukan harga. Sedangkan untuk pasar monopolistik dan oligopoli mempunyai persamaan dalam produk tetapi berbeda corak. Perbedaannya terletak pada jumlah perusahaan. Perusahaan pada pasar monopolistik cukup banyak walaupun tidak sebanyak pasar persaingan sempurna, sedangkan pada pasar oligopoli jumlah perusahaan yang ada sangat sedikit.

Pendapatan Nasional
Salah satu dari indikator ekonomi makro adalah pertumbuhan ekonomi. Indikator ini merupakan hal yang paling penting dalam mengukur pertumbuhan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan pertumbuhan dari jumlah barang dan jasa yang diproduksi secara keseluruhan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi memperlihatkan kapasitas perekonomian suatu negara.

Jumlah barang dan jasa dalam perekonomian tersebut dapat dianggap sebagai pendapatan nasional. Hal ini disebabkan karena produksi barang dan jasa melibatkan penggunaan berbagai faktor produksi, yang akan membawa kepada sisi pendapatan. Pendapatan nasional dapat dibagi ke dalam dua besar, yaitu:
1. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu nilai dari seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Di sini kita harus membedakan antara warga negara dan penduduk negara, untuk melihat siapa sebenarnya yang menghasilkan PNB.
2. Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP)
Pengertiannya sama dengan PNB. Perbedaannya terletak pada siapa yang menghasilkannya. PDB merupakan keseluruhan nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dari faktor produksi milik penduduk di suatu wilayah negara pada kurun waktu tertentu. Artinya, tidak terpengaruh oleh apakah seseorang yang menghasilkan barang dan jasa di wilayah suatu negara merupakan warga negara Indonesia atau bukan.

Terdapat tiga pendekatan dalam melakukan perhitungan pendapatan nasional. Pertama dengan melakukan pendekatan pada pengeluaran, kedua dengan pendekatan produk neto, dan ketiga pendekatan pendapatan. Secara teori ketiga pendekatan harus menghasilkan angka yang sama dalam perhitungan pendapatan nasional.

Peranan Pemerintah dalam Kegiatan Ekonomi 
Di negara-nagara kapitalis, perekonomian berjalan sesuai dengan sistem mekanisme pasar dalam mencapai tingkat keseimbangan ekonomi. Sistem pasar tersebut pada kenyataannya sering mengalami kegagalan dalam mendistribusikan sumber daya yang terbatas kepada semua pelaku ekonomi. Kegagalan ini akan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan dalam ekonomi, yang dapat dijelaskan melalui indikator ekonomi makro sebagai berikut:
  1. Pertumbuhan ekonomi yang tidak stabil
  2. Kenaikan harga atau inflasi
  3. Tingkat pengangguran
  4. Neraca Pembayaran
Untuk menjaga perekonomian agar berjalan secara efisien, maka pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan yaitu:
  1. Kebijakan Fiskal, yaitu merupakan langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang perpajakan dan pengeluaran pemerintah, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
  2. Kebijakan Moneter, yaitu kebijakan pemerintah – yang dilaksanakan oleh Bank Sentral (Bank Indonesia) – untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian melalui berbagai instrumen kebijakan moneter. Tujuannya adalah untuk mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
  3. Kebijakan segi Penawaran, yang bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan, sehingga dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga lebih murah dengan mutu yang baik.
  4. Kebijakan Pendapatan, yang bertujuan untuk mendistribusikan pendapatan, dengan melakukan subsidi terhadap pihak yang mempunyai pendapatan rendah, dengan cara menarik pajak dari pihak yang mampu
Perekonomian Dua Sektor
Perekonomian dua sektor merupakan penyederhanaan dalam mempelajari sistem perekonomian secara keseluruhan. Keseimbangan dalam perekonomian dua sektor merupakan keseimbangan dari sisi pendapatan dan sisi pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dan sektor swasta, dengan mengabaikan sektor pemerintah dan sektor luar negeri.

Perilaku pengeluaran yang dilakukan oleh sektor rumah tangga bisa dilakukan dengan membuat fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, untuk melihat bagaimana perubahan pendapatan terhadap tingkat pengeluaran konsumsi dan tabungan. Kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan konsumsi disebut dengan Marginal Propensity to Consume (MPC). Sedangkan kecenderungan bagi sektor rumah tangga untuk melakukan tabungan disebut dengan Marginal Propensity to Save (MPS).

Perekonomian Tiga Sektor
Pada perekonomian tiga sektor dimasukkan sektor pemerintah dalam analisis keseimbangan pendapatan nasional. Dengan demikian, maka dalam perekonomian tiga sektor terdiri dari sektor rumah tangga, sektor bisnis/swasta, dan sektor pemerintah. Adanya sektor pemerintah akan muncul pengeluaran pemerintah pada sisi pengeluaran dan pajak pada sisi pendapatan. Pajak yang dikenakan oleh pemerintah akan mengurangi tingkat pendapatan yang siap dikonsumsikan. Pendapatan yang siap dikonsumsi dikurangi dengan pajak, disebut dengan pendapatan disposibel.

Jenis pajak yang dikenakan oleh pemerintah dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu:
  1. Pajak regresif
  2. Pajak progresif
  3. Pajak proporsional
  4. Pajak tetap (lump sum tax)
Pengertian Uang 
Uang merupakan alat pertukaran dalam sistem perekonomian. Tanpa uang, perekonomian akan sulit berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan dalam proses pertukaran melalui barter. Uang yang dikenal terutama adalah uang kertas dan uang logam ditambah dengan uang giral, serta berbagai jenis uang lain yang mempunyai daya beli seperti uang.

Seperti halnya barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan penawaran terhadap uang. Penawaran uang dipengaruhi oleh M1 dan M2. Sedangkan permintaan uang dipengaruhi oleh seberapa besar pendapatan yang akan diterima bila uang disimpan dalam berbagai bentuk portfolio.

Lembaga Keuangan Bank dan Bukan Bank 
Uang merupakan alat pertukaran dalam sistem perekonomian. Tanpa uang, perekonomian akan sulit berkembang dan dibutuhkan berbagai kebetulan dalam proses pertukaran melalui barter. Menurut Sadono Sukirno, suatu benda bisa digunakan sebagai uang jika memenuhi syarat-syarat berikut:
  1. Nilainya tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
  2. Mudah dibawa-bawa.
  3. Mudah disimpan tanpa mengurangi nilainya.
  4. Tahan lama.
  5. Jumlahnya terbatas
  6. Bendanya mempunyai mutu yang sama.
Selain sebagai alat tukar, uang mempunyai fungsi utama yang lain, yaitu sebagai:
  1. satuan pengukur nilai.
  2. alat penimbun kekayaan.
Seperti halnya barang atau jasa, juga terdapat permintaan dan penawaran terhadap uang. Penawaran uang dipengaruhi oleh M1 dan M2. Sedangkan permintaan uang dipengaruhi oleh seberapa besar pendapatan yang akan diterima bila uang disimpan dalam berbagai bentuk portfolio.

Bank Sentral 
Lembaga keuangan dalam sistem perekonomian ada yang berbentuk bank dan ada yang berbentuk bukan bank. Perbedaan dari kedua jenis lembaga keuangan tersebut terletak pada cakupan fungsinya. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh bank, namun sangat terbatas pada lembaga keuangan bukan bank.

Secara garis besar bank diklasifikasikan ke dalam bank umum, bank sentral, dan BPR. Sementara lembaga keuangan bukan bank meliputi asuransi, pegadaian, koperasi simpan pinjam dan seterusnya.

Perekonomian Empat Sektor
Perkembangan perekonomian suatu negara tidak akan lepas dari perkembangan ekonomi internasional. Suatu negara akan selalu tergantung pada perekonomian asing, karena tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh suatu negara dapat disediakan sendiri oleh perekonomian domestik. Suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lainnya berdasarkan keunggulan absolut (Absolute Advantage) atau keunggulan komparatifnya Comparative Advantage).

Menurut Sadono Sukirno, peranan perdagangan luar negeri dalam meningkatkan perekonomian adalah sebagai berikut:
  1. Mempertinggi efisiensi penggunaan faktor produksi.
  2. Memperluas pasar produksi dalam negeri.
  3. Mempertinggi produktivitas kegiatan ekonomi.
Keuangan Internasional 
Interaksi ekonomi antara perekonomian domestik dan luar negeri tidak hanya terjadi dalam bentuk transaksi perdagangan barang dan jasa saja, melainkan juga dalam bentuk masuknya modal/dana dari sektor luar negeri atau keluarnya modal/dana ke luar negeri.

Catatan yang menunjukkan nilai berbagai jenis transaksi yang terjadi antara suatu negara dengan negara lainnya disebut dengan neraca pembayaran (Balance of Payment). Neraca pembayaran terdiri dari transaksi berjalan (Current Account) dan Neraca Modal (Capital Account).

Perekonomian internasional melibatkan berbagai negara dengan berbagai jenis mata uang. Nilai dari berbagai mata uang relatif berbeda bila kita bandingkan daya belinya dari tiap mata uang terhadap suatu barang. Perbedaan daya beli tiap mata uang ini akan memberikan suatu nilai tukar atau kurs dari tiap mata uang dunia. Sistem nilai tukar yang dianut oleh berbagai negara terdiri dari dua jenis, yaitu:
  1. Sistem Nilai Tukar Tetap (Fixed Rate)
  2. Sistem Nilai Tukar Mengambang (Floating Rate)
Sumber Buku Pengantar Ilmu Ekonomi Karya Wawan Hermawan

ll.B PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi adalah sains social yang mempelajari produksi dan konsumsi melalui variable yang dapat diukur, meliputi analisa produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa.

Ekonomi disebut sebagai positif jika ilmu ini berusaha untuk menjelaskan konsekuensi dari berbagai pilihan yang ada untuk sekumpulan asumsi-asumsi tertentu, dan disebut sebagai normative jika mensyaratkan tindakan yang harus diambil. Subyek dalam ekonomidapat dibagi menjadi dua cabang besar:
  • ekonomi mikro : yang berhadapan dengan keputusan ekonomi di tingkat individu.
  • Ekonomi makro : melihat ekonomi secara keseluruhan (termasuk inflasi, pengangguran, produksi industri dan peran pemerintah).
Aspek yang menerima perhatian khusus dalam ekonomi adalah penyediaan bahan, produksi, distribusi, perdagangan dan kompetisi.

Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah pengetahuan ilmiah yang mempelajari tentang hubungan moralitas antar manusia. Hubungan ini terwujud dalam berbagai bentuk, diantaranya berupa aktifitas hubungan produksi, konsumsi, dan distribusi pendapatan. Pertanyaan klasik yang sampai saat ini belum ditemukan oleh umat manusia dalam hal ekonomi ini adalah pertanyaan tentang darimana datangnya kebutuhan manusia sehingga muncul apa yang disebut pertukaran dalam bentuk perdagangan ?

Hal ini merupakan pertanyaan esensial sekaligus fundamental dalam mempelajari gejala-gejala ekonomi. Semu teori ekonomi membutuhkan gagasan dasar tentang manusia. Memang belum ada ilmuwan yang mampu mengetahui dirinya sendiri secara sempurna sehingga dapat dijadikan patokan dalam merumuskan hakikat manusia. Sebagai contoh Adam Smith sebagai pelopor bangkitnya ilmu ekonomi punya asumsi tentang hakikat manusia yang berbeda dengan Aristoleles dalam membangun teori ekonominya. Ilmu ekonomi juga sering disebut ilmu tentang moralitas karena ilmu ini muncul dari keprihatinan moral para filsuf seperti Adam Smith, Karl Marx, F.A. Hayek, J.M. Keynes.

lllC. SUB BAHASAN RUANG LINGKUP EKONOMI
Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan .

Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani oikos yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan nomos atau peraturan, aturan, hukum dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga”. Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Beckerdari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini.

Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.

Metodologi Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi.

Empat aspek yang erat hubungannya dengan metodologi dalam analisis ekonomi. Aspek-aspek tersebut adalah:
  1. Masalah pokok ekonomi yang di hadapi setiap masyarakat, yaitu masalah kelangkaan atau kekurangan. Berdasarkan uraian mengenai masalah ekonomi pokok tersebut akan dirumuskan definisi ilmu ekonomi.
  2. Jenis-jenis analisis ekonomi.
  3. Ciri-ciri utama suatu teori ekonomi dan kegunaan teori ekonomi.
  4. Bentuk-bentuk alat analisis yang digunakan pakar ekonomi dalam menerangkan teori ekonomi dan menganalisis berbagai peristiwa yang terjadi dalam perekonomian
Masalah Pokok Perekonomian: Masalah Kekurangan / kelangkaan
Masalah kelangkaan atau kekurangan berlaku sebagai akibat dari ketidakseimbangan antara (i) kebutuhan masyarakat (ii) faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat.

Keinginan yang disertai dengan kemampuan untuk membeli dinamakan permintaan efektif.
Jenis-jenis Barang;
  1. Berdasarkan kepentingan barang tersebut dalam kehidupan manusia. Barang-barang tersebut dibedakan kepada barang inferior (contoh: ikan asin dan ubi kayu), barang esensial (contoh: beras, gula dan kopi), barang normal (contoh: baju dan buku) dan barang mewah (contoh: mobil dan emas).
  2. Berdasarkan cara penggunaan barang tersebut oleh masyarakat. Barang-barang tersebut dibedakan menjadi barang pribadi (contoh: makanan, pakaian dan mobil) dan barang publik (contoh: jalan raya, lampu lalu lintas dan mercu suar).
Alat-alat Analisis dalam Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi memerlukan beberapa alat analisis untuk menerangkan teori-teorinya dan untuk menguji kebenaran teori-teori tersebut. Grafik dan kurva adalah alat analisis yang utama dalam teori ekonomi. 

Peranan Ahli Ekonomi dalam Kebijakan Ekonomi
Tugas dari ahli-ahli ekonomi adalah memikirkan cara-cara dengan menggunakan teori-teori ekonomi sebagai landasan untuk menghindari pertentangan yang mungkin timbul dalam mencapai berbagai tujuan tersebut secara serentak.

Di dalam memikirkan cara-cara mengatasi masalah ekonomi yang dihadapi dan mewujudkan tujuan-tujuan ekonomi yang ditentukan, analisis yang dibuat haruslah meliputi persoalan-persoalan berikut:
  • Tujuan-tujuan dari kebijakan yang dijalankan.
  • Cara-cara yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
  • Jenis pengorbanan yang harus dibuat untuk mencapai tujuan tersebut.
  • Akibat buruk yang mungkin berlaku apabila suatu langkah atau kebijakan ekonomi dilaksanakan.
  • Menjajaki langkah alternatif lain yang lebih baik untuk mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai.
Berikut berbagai macam sistem perekonomian dan penjelasannya.
  1. Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis, semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya.
  2. Sistem Perekonomian Sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. 
  3. Sistem Perekonomian komunisme, adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tak boleh memiliki kekayaan pribadi.Sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan Pemerataan Ekonomi dan kebersamaan.
  4. Sistem Ekonomi Merkantilisme, yaitu suatu sistem politik ekonomi yang sangat mementingkan perdagangan internasional dengan tujuan memperbanyak asset & modal yang dimiliki negara.
  5. Sistem Perekonomian Fasisme, yaitu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain, dengan kata lain, fasisme merupakan sikap rasionalisme yang berlebihan.
Blog, Updated at: 04.37.00

0 komentar:

Posting Komentar