KONTEKS KIMIAWI KEHIDUPAN

Posted By frf on Sabtu, 05 November 2016 | 04.02.00

KONTEKS KIMIAWI KEHIDUPAN 
Unsur dan senyawa kimiawi
Organisme tersusun dari materi yaitu segala sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Materi terdapat dalam berbagai bentuk yang memiliki ciri-ciri dan karakternya masing-masing. Contoh: kayu, kaca, batu, manusia dan lain-lain. Beberapa filsuf Yunani kuno percaya bahwa materi yang begitu beragam tersebut tersusun atas empat unsur yaitu air, udara, tanah dan api. Mereka menganggap bila zat tersebut tidak dapat diuraikan lagi. Namun sekalipun gagasan filsuf dulu itu menyebut unsur-unsur yang salah tetapi gagasan mereka benar.

Unsur merupakan bahan yang tidak dapat dipecah lagi menjadi bahan lain dengan reaksi kimiawi, sekarang ini kita sudah mengenal 92 unsur yang terdapat di alam seperti emas, tembaga, karbon dan oksigen

Senyawa yaitu zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang dikombinasikan dengan rasio yang tetap. Misalkan NaCl (garam dapur), senyawa tersusun atas Na (Natrium) dan Cl (Klorida) dengan rasio 1:1. Dalam tubuh manusia pun tersusun atas berbagai macam unsur seperti H (Hidrogen), N (Nitrogen), P (Posfor), S (Sulfur), Ca (Calsium), K (Kalium) dan berbagai unsur lainnya.

Atom dan Molekul
Setiap unsur terdiri atas suatu jenis atom tertentu yang berbeda dari atom unsur lainnya.

Atom ialah bagian terkecil materi yang masih tetap mempertahankan sifat-sifat suatu unsur, atom dilambangkan sama dengan yang digunakan untuk unsur yang tersusun dari atom itu. Misalkan C adalah lambang yang diberikan baik untuk karbon unsur dan atom karbon tunggal.

Partikel sub atom
Sub atom yang menyusun atom tersebut ialah proton bermuatan positif, neutron bermuatan netral dan elektron bermuatan negatif.

Nomor atom dan berat atom
Semua atom dalam suatu unsur tertentu memiliki jumlah proton yang sama dalam nukleusnya, jumlah proton tersebut dinamakan nomor atom dan ditulis sebagai sub skrip di kiri lambang unsur bersangkutan.

Hampir semua massa atom terkonsentrasi di dalam nukleusnya karena sumbangan massa elektron terhadap massa atom dapat diabaikan karena neutron dan proton memiliki massa yang sama yaitu 1 dalton, massa merupakan penghampiran dari massa keseluruhan yang biasa disebut berat atom.

Isotop
Suatu atom dari unsur memiliki jumlah proton yang sama namun ada atom yang memiliki lebih banyak neutronnya sehingga beratnya lebih besar dari bentuk-bentuk atom yang berbeda tersebut dapat disebut juga isotop dari unsur tersebut.

Tingkat energi elektron
Elektron-elektron satu atom juga memiliki energi potensial karena kedudukannya dalam hubungan nukleusnya. Semakin jauh elektron dari nukleusnya akan semakin besar pula energi potensialnya. Keadaan energi potensial yang berbeda-beda untuk elektron di dalam suatu atom disebut tingkat energi atau kulit elektron. Kulit pertama yang berdekatan dengan nukleus memiliki energi yang paling rendah. Elektron dalam kulit kedua memiliki lebih banyak energi dan seterusnya.

Orbital elektron
Orbital yaitu ruang tiga dimensi tempat dimana elektron menghabiskan 90% waktunya. Kulit pertama memiliki orbital tunggal sehingga dapat menampung maksimum dua elektron. Kulit elektron kedua dapat menampung delapan elektron, dua elektron di setiap orbital yang jumlahnya empat. Elektron di keempat orbital yang berbeda memiliki energi yang sama.

Konfigurasi elektron dan sifat-sifat kimiawi
Perilaku kimiawi suatu atom ditentukan oleh konfigurasi elektronnya. Hal yang paling penting adalah sifat-sifat kimiawi suatu atom sebagian besar bergantung pada elektron pada kulit terluarnya.

Atom-atom bergabung melalui ikatan kimia untuk membentuk molekul.
Atom-atom dengan kulit valensi yang belum penuh berinteraksi dengan atom-atom yang lain sehingga saling melengkapi kulit valensinya. Interaksi ini biasanya menyebabkan atom-atom tetap berdekatan satu sama lain ditahan oleh gaya tarik menarik yang disebut ikatan kimiawi.

Ikatan kovalen
Yaitu pemakaian bersama sepasang elektron valensi oleh dua atom misalnya dalam atom hidrogen, hidrogen memiliki satu elektron valensi pada kulit pertama tetapi kapasitas pada kulit tersebut adalah dua elektron. Ketika kedua elektron itu cukup dekat kedua atom ini saling berbagi elektron dan membuat kulit valensinya menjadi penuh.

Ikatan kovalen dibagi menjadi ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen non polar; ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen antara dua atom dari unsur yang sama, hasil tarik menarik ini menghasilkan keadaan saling menjauh, kedua atom tersebut sama-sama negatif. Ikatan kovalen polar adalah jika satu atom lebih elektronegatif dari atom lainnya. Elektron dari ikatannya tidak akan digunakan bersama dengan setara.

Ikatan ionik
Dua atom memiliki kemampuan menarik elektron valensinya yang sedemikian berbeda sehingga atom yang lebih elektronegatif akan merebut satu elektron dari pasangannya misalkan saja atom Natrium 11Na bertemu atom 17Cl. Na memiliki elektron valensi 1 dan Cl memiliki elektron valensi 7, elektron Na yang sendirian tadi akan berpindah ke Klorin sehingga Natrium bermuatan (+) karena kekurangan elektron negatif dan klorin bermuatan (-) karena kelebihan elektron negatif karena kedua atom tersebut memiliki muatan yang berlawanan sehingga akan saling tarik menarik dalam suatu ikatan ionik.

Ikatan kimiawi yang lemah berperan penting dalam kimia kehidupan
Beberapa jenis ikatan lemah sangat diperlukan dalam organisme salah satunya ikatan hidrogen dan interaksi van der waals.

Ikatan hidrogen terjadi apabila atom hidrogen yang secara kovalen terikat pada satu atom elektron negatif juga tertarik ke arah atom negatif lainnya.

Interaksi van der waals ini lemah dan hanya terjadi ketika atom dan molekul sangat berdekatan.

Fungsi biologis suatu molekul terkait dengan bentuknya
Bentuk molekul sangat penting dalam biologis karena bentuk tersebut menentukan bagaimana sebagian besar molekul kehidupan mengenali dan merespon satu sama lain. Misalkan pada pensinyalan sel otak molekul sinyal yang dilepas oleh sel pentransmisi (penghantar) memiliki bentuk unik yang ternyata cocok dengan molekul reseptor pada permukaan sel penerima. Molekul yang memiliki bentuk yang serupa dengan molekul sinyal otak tersebut dapat mempengaruhi persepsi terhadap suasana hati dan rasa sakit.

Reaksi kimiawi membentuk dan memutuskan ikatan kimiawi
Pembentukan dan pemutusan ikatan kimiawi, yang menyebabkan perubahan komposisi materi disebut reaksi kimiawi. Reaksi tidak dapat menciptakan atau menghancurkan tetapi hanya merubah susunan materinya. Contoh: Dalam fotosintesis. Pada fotosintesis bahan mentahnya yaitu CO2 dan H2O dan tenaga untuk pengubahnya ialah cahaya matahari sehingga menghasilkan zat gula atau glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2). Itu adalah reaksi kimiawi yang tidak ada pengurangan atau penambahan suatu atom, jumlah dan jenis atom akan tetap sama.

AIR DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN
Air adalah substansi yang memungkinkan terjadinya kehidupan seperti yang ada di bumi. Air merupakan salah satu substansi umum yang ditemukan di alam sekitar kita dalam tiga wujud materi, yaitu padat, cair, dan gas.

PENGARUH POLARITAS AIR
Polaritas molekul air menghasilkan ikatan hidrogen. 
Ikatan hidrogen akan terbentuk jika ada gaya tarik menarik antara molekul-molekul polarnya. Gaya tarik menarik tersebut bersifat listrik. Satu atom hidrogen dari sebuah molekul air yang sedikit positif ditarik oleh atom oksigen terdekat yang sedikit negatif. 

Organisme bergantung pada kohesi molekul-molekul air. 
Kohesi terjadi karena adanya ikatan hidrogen yang berperan dalam pengangkutan (transpor) air yang melawan gravitasi di dalam pembuluh-pembuluh mikroskopik tumbuhan. Ikatan hidrogen juga menyebabkan terjadinya tegangan permukaan air.

Air mengatur suhu di bumi.
Air dapat menstabilkan suhu udara dengan menyerap panas dari udara yang lebih hangat dan kemudian melepaskannya ke udara yang lebih dingin. 

Air adalah pelarut kehidupan.
Air adalah pelarut yang sangat sebaguna, suatu cirri yang dapat kita telusuri melalui polaritas molekul air.

Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Bahan yang bersifat melarutkan dari larutan disebut zat pelarut. Senyawa ionik dan senyawa polar merupakan senyawa yang dapat larut dalam air. Semua zat yang memiliki afinitas terhadap air, baik yang bersifat ionik ataupun polar, disebut hidrofilik, contohnya kapas. Sebaliknya, zat hidrofobik tampak menolak air.

PENGURAIAN MOLEKUL AIR
Satu atom hidrogen yang digunakan bersama oleh dua molekul air dalam suatu ikatan hidrogen bergeser dari satu molekul ke molekul lain. Ketika hal ini terjadi, atom hidrogen meninggalkan elektronnya, dan terjadi transfer ion hidrogen. Air dapat terurai menjadi H+ dan OH-.

Konsentrasi H+ dinyatakan sebagai pH, dimana Asam akan menambah jumlah H+ di dalam larutan aqueos, basa menyumbangkan OH- atau menerima H+. Perlu diperhatikan bahwa pH berkurang ketika konsentrasi H+ meningkat.

Pengendapan asam mengancam kelestarian lingkungan.
Keasaman yang kuat dapat mengubah struktur molekul biologis dan menghambat molekul-molekul tersebut untuk melakukan proses kimiawi yang penting bagi kehidupan. Riset terakhir mengindikasikan bahwa hujan dan salju asam dapat menimbulkan suatu perubahan besar di tanah karena pengaruhnya terhadap kelarutan mineral-mineral tanah. Asam yang jatuh di tanah dapatn mengikis sejumlah ion mineral, seperti ion kalsium dan magnesium yang umumnya membantu menyangga larutan tanah dan merupakan nutrien yang penting bagi pertumbuhan tanaman.

KARBON DAN KERAGAMAN MOLEKULER KEHIDUPAN
PERAN PENTING KARBON
Meskipun suatu sel 70%-95% nya terdiri dari air, sebagian besar sisanya terdiri atas senyawa berbasis karbon. Atom C (karbon) berperan penting dalam keragaman molekul biologis.

Kimia organik adalah kajian mengenai senyawa karbon.
Senyawa yang mengandung karbon disebut senyawa organik. Senyawa organic berkisar mulai dari molekul-molekul sederhana seperti metana (CH4). 

Ahli kimia dari Swedia, Jons Jakob Berzelius pertama kali membedakan senyawa organic, yaitu senyawa-senyawa yang kelihatannya hanya dapat dihasilkan di dalam organisme hidup. Kimia organic pertama kali dibangun diatas suatu landasan vitalisme, yaitu keyakinan terhadap adanya suatu kekuatan atau gaya kehidupan diluar juris diksi hukum kimia dan fisika. Landasan dari teori vitalisme ini akhirnya runtuh setelah beberapa dasawarsa kemudian di laboratorium terus berlangsung sintesis senyawa organic yang semakin kompleks. Pada tahun 1953, Stanley Miller, seorang mahasiswa membantu menghubungkan proses sintesis senyawa organic dari bahan abiotik ini dengan konteks evolusi.

Kimia organic telah didefinisikan ulang sebagai kajian tentang senyawa karbon, tanpa mempedulikan sumber atau asal senyawa itu. Sebagian besar senyawa organic yang ada di alam dihasilkan oleh organisme, dan molekul-molekul ini mewakili suatu keragaman dan kisaran kerumitan. Landasan dari kimia organic bukanlah suatu kekuatan kehidupan yang tidak dapat dibayangkan, namun merupakan sifat kimiawi unsur karbon yang unik.

Atom karbon adalah blok penyusun molekul yang paling banyak digunakan
Konfigurasi electron menentukan jenis dan jumlah ikatan yang akan dibentuk oleh suatu atom dengan atom lain. Karbon memiliki total enam electron, dua pada kulit electron pertama, dan empat pada kulit electron kedua. Atom karbon memiliki sedikit kecenderungan untuk menambah atau melepas electron dan membentuk ikatan ionic. Atom karbon harus memberikan atau menerima empat electron untuk dapat melakukan itu. Tetravalensi merupakan salah satu keserbagunaan karbon yang memungkinkannya untuk bisa membentuk molekul kompleks yang besar.

Pada molekul yang mengandung lebih banyak karbon, setiap kelompok karbon yang terikat dengan empat atom lainnya mempunyai bentuk tetrahedral. Konfigurasi electron karbon yang sedemikian rupa membuatnya cocok untuk membentuk ikatan kovalen dengan banyak unsure lain yang berbeda. Contoh, pada molekul urea CO(NH2)2. Urea adalah senyawa organic yang ditemukan dalam urin yang berhasil disentis oleh Wohler pada abad ke-19. Rumus struktur urea adalah:

Kedua butana mempunyai rumus molekul C4H10, akan tetapi memiliki perbedaan dalam pengaturan kovalen kerangka karbonnya. Kita akan mempelajari 3 isomer:
  1. Isomer structural
  2. Isomer geometric
  3. Enantiomer 
a. Isomer structural
Berbeda pada pengaturan kovalen atom-atomnya, jumlahnya kemungkinan isomer akan bertambah sangat besar seiring dengan meningkatnya ukuran kerangka karbon.

b. Isomer Geometrik
Suatu molekul mempunyai semua pasangan kovalen yang sama, namun berbeda dalam pengaturan ruangnya. Isomer geometric muncul dari ketidakfleksibelan ikatan ganda, yang tidak memungkinkan atom yang terikat dengannya untuk berputar secara bebas disekitar sumbu ikatan itu, tidak seperti ikatan tunggal.

c. Enantiomer 
Molekul-molekul yang merupakan bayangan cermin satu sama lain. Konsep enantiomer sangat penting dalam industry farmasi, karena kedua enantiomer suatu obat mungkin tidak sama efektifitasnya.

GUGUS FUNGSIONAL
Gugus fungsional = komponen molekul organic yang paling banyak terlibat dalam reaksi kimiawi. 
Gugus fungsional yang paling penting dalam kimia kehidupan:
Ø Gugus Hidroksil
Senyawa organic yang mengandung gugus hidroksil disebut alcohol, dengan tata cara penamaannya diakhiri dengan –ol. Contohnya etanol. Gugus hidroksil bersifat polar akibat atom oksigen elektronegatif yang menarik electron kearah dirinya sendiri.

Ø Gugus Karboksil
Jika suatu atom oksigen berikatan ganda dengan sebuah atom karbon yang juga terikat dengan gugus hidroksil, keseluruhan rakitan atom itu disebut gugus karboksil (-COOH). Senyawa yang mengandung gugus karboksil disebut dengan asam karboksilat atau asam organic. Gugus karboksil merupakan sumber ion hidrogen.

Ø Gugus Karbonil
Gugus karbonil (-CHO) terdiri atas sebuah atom karbon yang dihubungkan dengan sebuah atom oksigen dengan ikatan ganda. Jika gugus karbonil itu berada pada ujung kerangka karbon, senyawa organic itu disebut aldehida, atau keton.

Ø Gugus Amino
Gugus amino (-NH2) terdiri atas suatu atom nitrogen yang terikat dengan dua atom hidrogen dan dengan kerangka karbon senyawa karbon dengan gugus fungsional ini disebut amina.

Ø Gugus Sulfhidril
Gugus sulfhidril (-SH) terdiri atas sebuah atom sulfur yang terikat dengan sebuah atom hidrogen yang mirip dengan bentuk gugus hidroksil. Senyawa organic yang mengandung sulfhidril disebut thiol.

Ø Gugus fosfat
Fosfat adalah suatu anion yang terbentuk akibat penguraian asam anorganik yang disebut asam fosfat (H3PO4). Senyawa yang mengandung gugus fosfat mempunyai ion fosfat yang berikatan secara kovalen melalui salah satu atom oksigennya ke kerangka karbon. Salah satu fungsi gugus fosfat adalah dalam transfer energy diantara molekul organic.

STRUKTUR DAN FUNGSI MAKROMOLEKULER
PRINSIP POLIMER
Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu “polys” yang berarti “banyak” dan “meris” yang berarti “bagian”. Polimer adalah suatu molekul panjang yang terdiri atas unit penyusun (monomer) yang dihubungkan dengan ikatan-ikatan kovalen. Monomer dihubungkan melalui suatu reaksi dimana dua molekul berikatan secara kovalen satu sama lain melalui pelepasan satu molekul air. Reaksi pelepasan molekul air tersebut dinamakan reaksi kondensasi atau secara khusus dinamakan reaksi dehidrasi.

Berikut ini merupakan contoh polimer:
1. Polisakarida
Polisakarida merupakan produk polimerisasi monosakarida membentuk amilum, selulosa, glikogen/polisakarida kompleks.

2. Protein dan polipeptida
Protein merupakan susunan 20 macam asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.

3. Asam nukleat
Asam nukleat merupakan sumber primer informasi genetik

Polimer akan diuraikan menjadi monomer-monomernya dengan melalui reaksi yang disebut reaksi hidrolisis yang berasal dari “hydro” artinya air dan “lysis” artinya memutus. Jadi, reaksi hidrolisis merupakan reaksi pemutusan molekul air.

KARBOHIDRAT-BAHAN BAKAR DAN MATERI PEMBANGUN
Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
Ø Monosakarida
Monosakarida berasal dari kata “monos” yang artinya tunggal, dan “sacchar” yang artinya gula. Monosakarida memiliki rumus empiris CnH2nOn. monosakarida dpat disebut juga “simple sugars” atau gula sederhana karena monosakarida adalah tipe karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut.

Berdasarkan kandungan gugusnya:
Aldosa (Mengandung gugus aldehid)
Ketosa (Mengandung gugus keton)

Berikut adalah yang termasuk dalam monosakarida
  • Ribosa (Aldopentosa)
  • Glukosa (Aldoheksosa)
  • Galaktosa (Aldoheksosa)
  • Fruktosa (Ketoheksosa)
Ø Disakarida
Disakarida memiliki rumus empiris Cn(H2O)n-1. Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik (ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi).

Disakarida:
  • Sukrosa (terdiri atas glukosa dan fruktosa)
  • Maltosa (terdiri atas dua molekul glukosa)
  • Laktosa (terdiri atas glukosa dan galaktosa)
Contoh-contoh disakarida dalam kehidupan sehari-hari:
  • Sukrosa: gula yang setiap hari kita konsumsi
  • Maltosa: sebagai bahan pembuatan bir
  • Laktosa: gula yang ditemukan dalam susu
Ø Polisakarida
Polisakarida memiliki rumus empiris (C6H10O5)n. Polisakarida adalah makromolekul, polimer dengan beberapa ratus sampai beberapa ribu monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan glikosidik. Polisakarida mempunyai 2 fungsi utama yaitu berfungsi sebagai materi simpanan/cadangan karena jika diperlukan akan dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel, dan berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.

a. Polisakarida Simpanan
Pati
Pati merupakan suatu polimer yang secara keseluruhan terdiri atas monomer-monomer glukosa. Bentuk pati yang paling sederhana adalah amilosa, sedangkan bentuk kompleksnya yaitu amilopektin.

Glikogen
Glikogen adalah suatu polimer glukosa yang mirip dengan amilopektin namun percabangannya lebih banyak.

b. Polisakarida Struktural
Selulosa
Selulosa merupakan komponen utama dinding keras yang menyelubungi sel-sel tumbuhan. Pati dan selulosa sama-sama merupakan polimer glukosa, tetapi ikatan glikosidiknya berbeda. 

Molekul pati berbentuk heliks, molekul selulosa berbentuk lurus (tidak pernah bercabang) dan gugus hidroksilnya bebas membentuk ikatan hydrogen dengan gugus hidroksil molekul selulosa lainnya yang terletak sejajar (paralel) dengannya.

Fungsi selulosa: Dalam sistem pencernaan, di sepanjang saluran pencernaan, serat-serat selulosa mengikis dinding saluran pencernaan mengeluarkan lendir yang membantu makanan melewati saluran pencernaan. 

Kitin
Kitin adalah karbohidrat yang digunakan oleh antropoda (serangga,laba-laba, krustase) untuk membangun eksoskeleton (kerangka luarnya). Kitin murni mirip seperti kulit, kitin juga ditemukan pada banyak fungi. Monomer kitin adalah molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen.

Inulin
Zat ini terdapat dalam akar tumbuh-tumbuhan tertentu. Polisakarida ini termasuk fruktosan (dapat terhidrolisis menghasilkan fruktosa.

Pengujian Karbohidrat
1. Test Mollisch
Test Mollisch adalah suatu cara untuk menguji adanya karbohidrat dengan menggunakan larutan alfanaftanol. Keberadaan karbohidrat dalam pengujian ini ditandai dengan adanya dua lapisan berwarna merah-ungu.

2. Test Benedict
Test Benedict merupakan salah satu cara mengetahui adanya karbohidrat dengan adanya endapan berwarna merah bata.

3. Test Seliwanoff
Test Selliwanoff digunakan untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat yang bersifat ketosa, dan dibuktikan dengan adanya warna merah pada suatu bahan yang diuji.

4. Modifikasi test Barfoed
Test ini digunakan untuk membedakan antar monosakarida yang satu dan yang lain.

5. Test Iodium
Test Iodium adalah cara mengetahui adanya karbohidrat dengan menggunakan larutan iodin, digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan polisakarida.

Hasil dapat dibuktikan dengan beberapa tanda sebagai berikut:
  • Jika berwarna biru-ungu berarti mengandung amilum
  • Jika berwarna cokelat kemerahan berarti mengandung glikogen
  • Jika berwarna cokelat berarti mengandung selulosa.

LIPID-MOLEKUL HIDROFOBIK YANG BERAGAM
Lemak merupakan suatu senyawa organik yang heterogen yang mengandung asam lemak yang bersifat relative tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik yang non polar seperti eter, kloroform, benzene, dan lain lain.

Lemak tersusun atas gliserol dan asam lemak. Gliserol adalah sejenis alkohol yang memiliki tiga karbon yang masing-masing mengandung sebuah gugus.

Asam lemak memiliki rantai karbon yang panjang, antara 16 sampai 18 atom karbon panjangnya. Ikatan antara atom C dan H yang terdapat pada asam lemak sifatnya non polar (sukar larut dalam air) sehingga karena itulah mengapa lemak dikatakan bersifat hidrofobik.

Asam lemak terbagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.

Asam Lemak Jenuh
Berikut ini adalah contoh-contoh asam lemak jenuh:
  • Asam kaprilat yang berasal dari lemak mentega dan minyak kelapa
  • Asam Kaprat yang berasal dari minyak kelapa
  • Asam Laurat yang berasal dari minyak kelapa
  • Asam Miristat yang berasal dari minyak sayur
  • Asam Palmitat yang berasal dari lemak hewan
  • Asam Stearat yang berasal dari lemak hewan dan minyak sayur
  • Asam Arakidat yang berasal dari minyak kacang
Asam Lemak Tak Jenuh
Berikut ini adalah contoh-contoh asam lemak tak jenuh:
  1. Asam palmitoleat yang berasal dari lemak mentega
  2. Asam Oleat yang berasal dari semua lemak
  3. Asam Arakidonat yang berasal dari minyak ikan
Klasifikasi Lemak
1. Lemak sederhana (senyawa yang mengandung asam lemak dan gliserol)
  1. Lemak (fat)
  2. Lilin (Waxer)
2. Lemak kompleks (senyawa yang mengandung asam lemak dan senyawa lainnya)
Fosfolipid
Fosfolipid merupakan komponen utama membran sel. Pada permukaan sel, fosfolipid tersusun dalam suatu bilayer atau lapisan ganda.




Blog, Updated at: 04.02.00

0 komentar:

Posting Komentar