Pembelajaran Menulis Puisi
Saleh Saad (dalam Sayuti, 1985:193) menyatakan bahwa sastra memberikan pengertian yang dalam tentang manusia dan memberikan interpretasi serta penilaian terhadap peristiwa-peristiwa dalam kehidupan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa puisi sebagai bagian dari sastra, tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Salah satu cara yang digunakan untuk mengembangkan ilmu dan memasyarakatkan sastra khususnya puisi yaitu dengan memberikan pembelajaran menulis puisi.
Pembelajaran menulis puisi di sekolah dasar hanya bertujuan untuk mengenalkan karya sastra, sehingga ruang lingkup yang diajarkan mengenai puisi pun masih dalam bentuk yang sangat sederhana. Meskipun demikian, pembelajaran menulis puisi memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk menciptakan karya-karyanya dalam bentuk puisi, dan dapat menambah kosa kata baru yang belum pernah digunakan dalam bahasa umum.
Pembinaan keterampilan menulis puisi pada siswa tidak hanya untuk mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa, tetapi juga bertujuan agar siswa diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dari kedalaman puisi itu sendiri (Rahmanto, 1988:118). Hal ini didasarkan pada tujuan umum pengajaran sastra yang menitikberatkan pada pengembangan aspek kejiwaan siswa seperti perasaan, pikiran, indera, dan sebagainya.
Pengertian Media
Mustikasari (edu-articles.com, 2008) menjelaskan, media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Secara umum dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Menurut Hamijaya (dalam Rohani, 2007:2), media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Jadi, pengertian media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi, ide atau gagasan kepada penerima informasi.
Media pembelajaran menurut Hamalik (1994:12) adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sedangkan Briggs (dalam Sudrajat, 2008) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan, media pembelajaran adalah alat yang digunakan guru untuk mengaktifkan siswa dan mengefektifkan penyampaian materi pembelajaran kepada siswa.
Gambar sebagai Media Pembelajaran
Terdapat beberapa macam media pembelajaran yang dirancang khusus untuk membantu siswa dalam menerima informasi dan membentuk konsep pengetahuannya sendiri. Salah satunya adalah media gambar (media visual). Gambar yang dimaksud termasuk foto, lukisan/gambar, dan sketsa (gambar garis). Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa (Arsyad, 1997:111). Dengan visualisasi konsep tersebut, siswa dapat memahami konsep yang semula rumit menjadi lebih mudah karena telah dikonkretkan ke dalam bentuk visual.
Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Gambar terdiri dari dua macam, antara lain ( Hamalik, 1994:43-44) :
1) lambang visual
Lambang visual adalah gambar yang secara keseluruhan dari sesuatu yang dijelaskan ke dalam suatu bentuk yang dapat divisualisasikan, macamnya:
- sketsa, hasil lukisan yang bentuknya lengkap atau tidak lengkap. Misalnya, sketsa wajah, sketsa rumah, dan sebagainya;
- bagan, kombinasi garis atau tulisan dengan gambar yang dijelmakan secara logis dan tersusun untuk meragakan antara fakta dan ide. Misalnya: bagan balok (histogram), bagan lingkaran, bagan penduduk bentuk piramida;
- grafik, gambar yang memberi keterangan tentang angka dan hubungan-hubungan yang paling penting dari keterangan tadi. Misalnya: grafik sistem koordinat, grafik kurva, grafik batang;
- poster, gambar yang ditujukan sebagai pemberitahuan atau peringatan atau penggugah, misalnya poster lalu lintas, poster penghijauan, dan sebagainya;
- komik, gambar atau lukisan bersambung yang merupakan ceritera. Salah satu contohnya adalah cerita bergambar atau gambar bersambung;
- kartun, gambar/lukisan/sketsa yang digunakan untuk menghibur, mengkritik, atau menganjurkan. Salah satu contohnya adalah karikatur;
- diagram, suatu kombinasi antara garis dan gambar yang menunjukkan hubungan intern, bersifat abstrak. Misalnya, diagram batang, diagram lingkaran, dan sebagainya;
- peta, gambar yang melukiskan lambang keadaan yang sebenarnya. Misalnya atlas dunia, peta pulau, peta kota, dan sebagainya.
2) lambang kata
Lambang kata merupakan suatu rangkaian simbol-simbol bahasa (huruf) yang membentuk kata dan memiliki arti. Lambang kata dapat dijumpai dalam buku dan bahan bacaan seperti buku, majalah, koran, dan lain-lain.
Pada penelitian ini, media yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah gambar berupa lambang visual tidak bergerak (dua dimensi) yang menampilkan suatu tempat, kejadian atau kegiatan.
1 Manfaat Media Gambar
Manfaat
t media gambar dalam dunia pendidikan, di antaranya (Hamalik, 1994:63-64):
t media gambar dalam dunia pendidikan, di antaranya (Hamalik, 1994:63-64):
- gambar bersifat konkret. Melalui gambar para siswa melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau didiskusikan dalam kelas. Suatu persoalan dapat dijelaskan dengan gambar selain penjelasan dengan kata-kata,
- gambar mengatasi batas ruang dan waktu. Dengan gambar para siswa dapat melihat jelas benda-benda yang letaknya jauh dan peristiwa-peristiwa penting yang telah terjadi di masa lalu,
- gambar dapat mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia. Benda-benda yang terlalu kecil atau terlalu besar dapat ditampilkan melalui gambar,
- dapat digunakan untuk menjelaskan suatu masalah, karena itu bernilai terhadap semua pelajaran di sekolah,
- gambar-gambar mudah didapat dan murah. Gambar bernilai ekonomis dan menguntungkan karena mudah dan murah untuk dibuat sehingga tidak membebani pihak yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran,
- mudah digunakan, baik untuk perseorangan maupun untuk kelompok siswa. Satu gambar dapat dilihat oleh seluruh kelas, bahkan seluruh sekolah
Penggunaan media gambar secara efektif dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga dapat memotivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Dalam penggunaannya, harus disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam besarnya gambar, detail, warna, dan latar belakang.
2 Kriteria Pemilihan Gambar
Gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran biasanya memiliki ciri-ciri berwarna-warni dan kaya dengan variasi. Hal ini dibuat agar dapat menarik perhatian siswa, sehingga perhatian siswa lebih terpusat pada gambar yang ditampilkan oleh guru. Berikut akan dijelaskan kriteria-kriteria pemilihan gambar, antara lain (Hamalik, 1994:85):
- sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa. Guru perlu menyesuaikan antara gambar yang digunakan dengan materi pembelajaran. Selain itu, gambar juga berfungsi untuk menampilkan peristiwa atau benda yang tak dapat dihadirkan langsung di kelas. Dengan demikian, guru harus mempertimbangkan karakteristik siswa sehingga dengan adanya gambar, siswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru.
- menstimulir kreativitas pertanyaan, pendapat atau opini. Sesuai dengan tujuan penggunaan media pembelajaran, khususnya media gambar, hendaknya gambar yang dipilih guru dapat memancing siswa untuk bertanya dan mengeluarkan pendapatnya.
- keaslian gambar. Gambar yang dipilih hendaknya sesuai dengan aslinya sehingga seakan-akan siswa melihat keadaan atau benda sesungguhnya.
- kesederhanaan. Kesederhanaan gambar akan lebih memudahkan siswa dalam menerima informasi yang tersirat pada gambar dan mengandung nilai praktis.
- bentuk item. Bentuk gambar yang dipilih masih sederhana. Tidak terlalu mendetail, karena akan mempersulit siswa untuk memahami gambar. Selain itu, kesederhanaan gambar lebih mencirikan karakteristik siswa kelas rendah.
- perbuatan. Gambar menunjukkan akivitas yang memberikan tanggapan baik bagi siswa. Sehingga mempengaruhi sikap siswa untuk berbuat baik.
- artistik. Meskipun sederhana, gambar hendaknya tetap memiliki nilai seni agar siswa senang mengikuti pembelajaran.
Gambar sebagai Media Pembelajaran Menulis Puisi
Gambar ilustrasi adalah gambar yang tidak diproyeksikan, terdapat dimana-mana, baik di lingkungan anak-anak maupun di lingkungan orang dewasa, mudah diperoleh, dan dapat ditunjukkan kepada anak-anak. Semua gambar mempunyai arti, uraian, dan tafsiran sendiri. Gambar yang menarik dapat menggugah emosi siswa untuk menuangkan ide/gagasannya dengan tetap memperhatikan unsur-unsur puisi. Oleh karena itu, gambar yang digunakan sebagai media pembelajaran menulis puisi harus menarik agar dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk menafsirkan dan menguraikan gambar yang ditampilkan dalam bentuk puisi.
Kriteria gambar yang menarik untuk dijadikan media pembelajaran menulis puisi, yaitu sesuai dengan karakteristik siswa. Bagi siswa kelas 3 sekolah dasar yang masih pada kategori siswa kelas rendah, gambar yang sesuai dengan karakteristiknya adalah gambar yang menggunakan warna-warna kontras. Bentuk gambarnya masih sederhana, tidak memperhatikan detil-detil pada gambar. Hal ini untuk memudahkan siswa dalam menerima informasi yang tersirat pada gambar. Gambar yang ditampilkan hendaknya menunjukkan hal-hal yang tidak pernah dilihat secara langsung oleh siswa. Sehingga, akan memberikan stimulus bagi siswa untuk mengeluarkan pendapat atau pertanyaan yang berkaitan dengan gambar.
SUMBER;
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=5411746372165461817;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=link
SUMBER;
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=5411746372165461817;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=link
0 komentar:
Posting Komentar