Pages

Minggu, 02 April 2017

Pengertian Twitter dan Sejarah Twitter di Indonesia

Pengertian Twitter
Twitter merupakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blog ringkas). Para pengguna memakainya untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140 karakter saja, istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Karena pesan yang dikirimkan twitter sangat dibatasi (hanya 140 karakter) maka twitter disebut pula sebagai SMS Internet (Sulianta, 2011

Twitter Sebagai Alat Public Relations
Internet telah mengubah dunia menjadi sebuah global village dan mengubah distribusi berita didalam dunia. Termasuk kemudahan individu untuk mengakses informasi kapanpun karena internet tetap meng-update setiap menitnya (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 2).

Internet memiliki kekuatan untuk perusahaan, organisasi dan pemerintah dalam memberikan informasi yang transparan. Menurut Kirat, media online merupakan media utama praktisi public relations (PR) yang dapat digunakan secara efisien dan efektif untuk PR (dalam Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 2).

Media online yang paling baru dan sedang digunakan praktisi PR adalah microblogging. Microblogging adalah salah satu bentuk media baru dalam berkomunikasi dimana penggunanya dapat berkirim pesan atau meng-update status secara ringkas melalui pesan instan, mobile phone, email dan website (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 5).

Dari beragam jenis microblogging, twitter adalah jenis microblogging yang paling populer, dengan jumlah lebih dari dua juta pengguna (users). Pengguna twitter dapat membuat pesan singkat yang tidak lebih dari 140 karakter, yang disebut dengan tweet, kemudian microblog juga menawarkan kecepatan dalam berkomunikasi yaitu hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk membuat suatu pesan atau post (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 5).

Saat ini, social media juga merupakan bagian dari media untuk melakukan kampanye komunikasi dan menjadi sebuah alat kebutuhan untuk praktisi PR. Publik menggunakan social media untuk memperoleh informasi, berkomunikasi satu dengan yang lainnya, dan menyebarkan informasi untuk teman-temannya, keluarga, rekan kerja, dan komunitas global mereka. Oleh karena itu, melalui social media, praktisi PR dapat menjangkau target audiens mereka dan membuat dialog yang sebenarnya dengan publiknya (Evans, Twomey, dan Talan, 2011: 6).

Pengguna Twitter di Indonesia
Twitter sekarang merambah lintas negara bahkan di Indonesia, twitter sedang naik daun. Sejak awal diciptakannya twitter, tidak terpikir untuk menjadi sepopuler saat ini, bahkan twitter sempat berada dalam kondisi ‘diam’. 

Twitter.com (dalam Sulianta, 2011: 3) mencatat data statistik kemajuan layanannya, salah satu yang dibanggakannya yaitu sewaktu informasi tweet mencapai 50 juta tweet setiap harinya per januari 2010 dan perkembangannya terus meningkat. 

Berdasarkan cuplikan berita pada website Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, sejak data terakhir pada Desember 2011 tercatat dari 245 juta penduduk Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang dan pengguna twitter di Indonesia sebanyak 19,5 juta orang. Kementerian Komunikasi dan Informatika, Budi Setiawan menyatakan Indonesia menjadi negara ke-lima terbesar pengguna twitter di bawah Inggris dan negara besar lainnya. 

Dalam media berita online Tempo.co juga menyatakan, berdasarkan penelitian Semiocast, lembaga riset media sosial yang berpusat di Perancis, mencatat jumlah pemilik akun twitter di negara Indonesia merupakan yang terbesar kelima di dunia. Indonesia berada di posisi kelima dengan jumlah akun 19,5 juta, setelah Inggris yang berhasil berada di posisi keempat dengan 23,8 juta akun. Sementara itu, posisi satu ditempati Amerika Serikat dengan 107,7 juta, posisi kedua diraih Brasil dengan 33,3 juta, dan Jepang di posisi ketiga dengan 29,9 juta akun. 

Kemudahan dan Kelebihan Twitter
Kemudahan dan kelebihan twitter menarik perhatian para pengguna internet untuk bergabung dengan twitter. Empat faktor yang menjadi alasannya yaitu:

1. Keringkasan
Hanya karakter ringkas saja yang dapat di publikasikan pada twitter (140 karakter), ini membuat informasi lebih mudah disebar dan dilihat.

2. Informasi bebas
Informasi apapun yang terlintas bebas mengalir pada twitter, sifatnya spontan, apa adanya, bahkan personal.

3. Komunitas terbuka
Hampir tidak ada pembatas untuk mengamati bahkan bersosialisasi dengan semua orang yang tergabung pada twitter.

4. Jejaring sosial yang membangun gudang data
Berbagai informasi yang disebarkan di twitter lama-lama membentuk suatu pola yang juga menjadi informasi berbasis kekuatan massa yang menjelaskan minat dan tren.

Berbeda dengan Facebook yang membatasi penggunanya untuk mengeksplorasi pengguna lain dengan pembatas pertemanan, twitter tidaklah demikian (Sulianta, 2012: 2).

1 komentar: