Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli

Posted By frf on Sabtu, 08 Oktober 2016 | 09.51.00

Pengertian Motivasi
Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat–saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
Menurut Winardi (2001: 1) istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa latin, yakni movere,yang berarti “menggerakkan” to move. Menurut Mitchell (1982: 81) dalam Winardi (2001: 1), motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya presistensi kegiatan-kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan kearah tujuan tertentu. Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Hamzah B. Uno (2007: 1) mengungkapkan bahwa motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Lebih lanjut, motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya Sugihartono, dkk (2007: 20) motivasi diartikan sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau menimbulkan perilaku tertentu dan yang memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut. Motivasi pada dasarnya merupakan sebuah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan yang kita inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan dari luar terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan (driving force) disini dimaksudkan desakan yang alami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan kecendrungan untuk mempertahankan hidup. Kunci yang terpenting untuk itu tak lain adalah pengertian yang mendalam tentang manusia.

Motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Motivasi memberikan daya juang baru terhadap orang yang diberi motivasi sehingga orang tersebut melakukan sesuatu kegiatan maksimal sesuai yang ingin diharapkan. Jadi dengan motivasi upaya yang dilakukan menjadi lebih maksimal karena dorongan tersebut.

Fungsi Motivasi dan Jenis-Jenis Motivasi Menurut Ahli
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=4590033009607805970#editor/target=post;postID=8788242824346713995;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=722;src=link

Martinis Yamin dan Maisah (2010: 84) menjelaskan motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi perubahan tersebut terjadi disebabkan tertentu pada sistem neorofisiologis dalam organisme manusia. Dengan adanya motivasi pada diri manusia akan terbentuk suatu keadaan seperti motif yang timbul dalam diri untuk mengerjakan sesuatu secara maksimal. Munculnya motif yang membentuk semangat pada diri akan membantu manusia untuk menyelesaikan kinerja secara maksimal.

Menurut Sudarwan Danim (2004: 15) motivasi merupakan setiap kekuatan yang muncul dari dalam diri individu untuk mencapai tujuan atau keuntungan tertentu di lingkungan kerja atau di pelataran kehidupan pada umumnya. Sehingga motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Ngalim

Purwanto (2006: 71) menjelaskan motivasi adalah “pendorongan” suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk betindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya, dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Winardi (2001: 2) seseorang yang sangat termotivasi, yaitu orang yang melaksanakan upaya substansial guna menunjang tujuan-tujuan produksi kesatuan kerjanya dan organisasi di mana ia bekerja. Motivasi tentunya akan berpengaruh kepada orang yang tidak termotivasi dengan orang tersebut hanya memberikan upaya yang tidak maksimal dalam melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, motivasi sangat penting dalam meningkatkan upaya kerja terhadap seseorang yang termotivasi.

Dari berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan dorongan dasar yang berasal dari dalam (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik) diri seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Motivasi intrisik merupakan suatu motif yang timbul dari dalam diri seseorang sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif yang timbul karena adanya rangsangan dari luar.

Menurut Oemar Hamalik dalam Martinis Yamin dan Maisah (2010: 85) motivasi memiliki dua sifat, yakni;
  • motivasi intrinsik,
  • motivasi ekstrinsik.
Tentunya antara motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik bermakna berbeda tetapi sangat berkaitan dalam membentuk dorongan manusia dalam melakukan sesuatu. Motivasi intrinsik atau motivasi yang berasal dari dalam diri merupakan motivasi yang ada karena bawaan sejak lahir atau karena keinginan dan cita-cita manusia tersebut. Jika dalam kontek guru yang memiliki semangat dari dalam dirinya sendiri untuk melaksanakan tugasnya sebagai guru professional.

Hal ini sesuai dengan pendapat Dwi Siswoyo (2007: 119) yang menerangkan salah satu syarat menjadi pendidik adalah mempunyai perasaan terpanggil tugas suci. Motivasi dalam diri seorang guru sebaiknya berperan lebih awal sebelum menjadi guru. Jika memang sudah bertekat bulat untuk menjadi guru maka guru tersebut sudah memiliki motivasi intrinsik untuk menjadi guru. Begitu pula dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru, seorang guru akan melaksanakan secara suka rela tanpa ada paksaan jika guru tersebut telah memiliki motivasi intrinsik untuk menjalankan tugsnya sebagai guru.

Berbeda dengan motivasi intrinsik, untuk motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul karena dorongan dari orang lain atau motif tertentu yang berasal dari luar seperti hadiah, karir, atau kenaikan gaji. Dalam dunia pendidikan motivasi ekstrinsik tetap dibutuhkan untuk member semangat dan motivasi kerja para pelaku pendidikan baik dari tingkat satuan sekolah sampai tingkat dinas pendidikan. Dalam satuan pendidikan sekolah dasar motivasi ekstrinsik dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah atau pengawas sekolah. Tetapi dalam keseharian menjalankan tugasnya sebagai guru peran kepala sekolah sangat penting untuk memberi motivasi ekstrinsik kepada guru. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Kepala Sekolah dapat memotivasi terhadap guru, agar guru dapat bekerja secara maksimal. Motivasi yang dilakukan Kepala Sekolah merupakan motivasi ekstrinsik terhadap guru. Motivasi ekstrinsik dari Kepala Sekolah bisa dilakukan di sekolah atau diluar sekolah seperti: memberi pujian, dan pengahargaan atas sebuah prestasi guru.

SUMBER;
Blog, Updated at: 09.51.00

0 komentar:

Posting Komentar