Dampak Menyalahgunakan Kebebasan Media Massa

Posted By frf on Kamis, 27 Oktober 2016 | 04.37.00

Dampak Menyalahgunakan Kebebasan Media Massa 
Awal abad ke-19 di tandai dengan terbitan media yang semakin menjauh ide wal pers, yaitu kebebasan berpendapat. Pada saat itu mulai berkembang fenomena yellow journalism (jurnalisme kuning), istilas yellow journalism semula di tunjukan bagi pertempuran headline antara dua koran besar di kota new york yang dimiliki oleh joseph pulitaer dan william randolp hearst.

Menurut straubhaar, ciri khusus jurnalisme kuning adalah bentuk pemberitaannya yang bombastis, sensasional, dan memuat judul utama yang menarik perhatian publik tanpa mengindahkan ketepatan isi berita. Tujuan utamanya adalah meningkatkan sirkulasi penjualan. Contoh dari jurnalisme kuning adalah peristiwa meledaknya kapal perang amerika serikat bernama maine yang menewaskan ratusan awak kapalnya. Maine meledak di pelabuhan di havana, cuba, penyebab ledakan tidak di ketahui persis namun media yang di kendalikan oleh hears dan pulizer melaporkan bahwa spanyol berada di balik ledakan itu, belakangan para ahli sejarah berpendapat bahwa ledakan tersebut murni kecelakaan.

Jurnalisme kuning tidak dapat bertahan lama, kesadaran jurnalisme sebagai profesi kemudian muncul kembali. Sebagai contoh, surat kabar generasi pertama di amerika serikat awalnya bersifat partisan. Surat kabar dengan mudah menyerang politisi dan presiden. Tanpa pemberitaan yang objektif dan berimbang. Akan tetapi, para wartawannya kemudian memiliki kesadaran bahwa berita yang mereka tulis untuk publik haruslah memiliki pertanggungjawaban sosial.

Akan tetapi, tidak selamanya fungsi kebebasan pers memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Seringkali fungsi kebebasan dari pers justru meresahkan masyarakat. Sebagai ilustrasi adalah kasus pemuatan karikatur Nabi muhamad di surat kabar jyllands-posten pada edisi 30 september 2005 di denmark.

Dampak negatif lainnya dalam kebebasan pers.adalah merebaknya fenomena pornografi di masyarakt indonesia. Hal tersebut di tandai dengan maraknya tabloid-tabloid dan tayangan televisi yang mengangkat seks sebagai tema utama. Bahkan, tabloid-tabloid tersebut dapat kita temukan di jual bebas di pinggir jalan.

Banyaknya tabloid semacam ini terjadi sejak tahun 1998, yaitu semenjak dihapuskannya surat izin usaha penerbit an (SIUPP). Penerbit yang memproduksi tabloid-tabloid ini dapat bertahan karena pada kenyataannya tabloid ini banyak di beli oleh masyarakat.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah berencana memberlakukan undang-undang antipornografi dan pornoaksi. Saat ini, RUU tersebut sedang di bahas di DPR. Akan tetapi, RUU antipornografi ini mengalami polemik dalam masyarakat barkaitan dengan beberapa pasal yang terkandung dalam RUU itu.

Bab VII Menulis Suatu Berita Aktual Untuk Dipubllikasikan 
Berdasarkan masalahnya, berita ada beberapa macam yaitu:

  1. Berita acara adalah catatan laporan yang dibuat polisi mengenai terjadinya peristiwa
  2. Berita criminal adalah berita atau laporan mengenai kejahatan
  3. Berita ekonomi adalah berita yang membahas tentang ekonomi 
  4. Berita politik adalah berita yang melaporkan pristiwa/ kegiatan politik
  5. Berita Negara adalah berita resmi Negara yang biasanya dikeluarkan pemerintah dan berisi pengumuman yang ditunjukkan kepada warga Negara berkenaan dengan kebijakan atau perundangan. 
  6. Berita olahraga adalah berita tentang olah raga.
  7. Berita singkat adalah berita singkat yang sedang terjadi (Breaking News).
A. Ciri-ciri berita 
Ciri-ciri berita adalah sebagai berikut:

  1. Kejadian Fakta (Fact)
  2. Kejadian baru saja terjadi (Time)
  3. Kejadian luar biasa (Amazing)
  4. Kejadian penting dan terkenal (Important)
  5. Kejadian skandal atau persengketaan
  6. Kejadian dalam dilingkungan sendiri (Nearness)
  7. Kejadian sesuai minat konsument berita (Human Interest)
Menurut Marvein Mancher, tulisan yang baik memiliki ciri-ciri

  • Akurat artinya kata dan kalmiat yang digunakan harus sesuai dengan situasi.
  • Jelas artinya kalimat yang ditulis tidak menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda.
  • Meyakinkan artinya apa yang ditulis dapat dipercaya kebenarannya
  • Wajar artinya gaya penulisan yang wajar, lancer, logis dan masuk akal
Berita merupakan salah-satu daripada cara penulisan naratif. Oleh karena itu, cirri-ciri penulisan naratif juga terdapat dalam penulisan berita, yaitu: 

  • Lengkap dan memperlihatkan kesatuan, hal ini berarti penulisan itu mestilah mempunyai permulaan, pertengahan dan penutup. 
  • Memperlihatkan pertautan, yaitu dipersembahkan secara sistematik dari segi sudut pandang , suasana, latar dan masa. 
  • Mempunyai penekanan, yaitu memperlihatkan jalan cerita yang mengandung bagian-bagian yang mendatar dan memuncak. 
  • Mempunyai nada dan gaya yang baik, yaitu memperlihatkna pemilihan kata(diksi) yang harmoni atau sejajar dengan peristiwa atau kejadian yang diceritakan.
B. Sumber tempat mencari berita 
Untuk mendapatkan sebuah berita, biasanya kita akan mencari berita tersebut kesumbernya. Adapun sebagian sumber yang dimaksud adalah sebagai berikut: 

  • Kantor Polisi 
  • Kantor pemerintahan 
  • Rumah Sakit 
  • Kantor pengadilan 
  • Humas kantor atau perusahaan 
  • Tokoh masyarakat 
  • Olahragawan atau artis 
  • Sekolah 
  • Sumber lain yagn sedang diminati pembaca 
C. Menyusun atau menulis berita 
Yang perlu diingat adalah syarat menuis berita, yaitu harus berdasarkan fakta, objektif, berimbang, elngkap, akurat dan jelas. Dalam penulisan berita dibutuhkan standar rumus penulisan yaitu sebagai berikut :
       5 W + 1 H 

  • Where : Unsur tempat 
  • When : Unsur waktu 
  • Who : Siapa yang terlibat 
  • Why : Mengapa peristiwa itu terjadi 
  • What : Unsur peristiwa atau sendiri 
  • How : Bagaimana proses kejadiannya 
D. Teknik mencari berita
Metode atau cara-cara mencari berita antara lain sebagai berikut:

  1. System Beat yaitu seorang waratawan mencari berita baik sekedar untuk informasi atau sebagai fakta. 
  2. System meneruskan (Follow UP) yaitu menyelidiki kembali berita sebelumnya untuk mendapatkan informasi yang sejelas-jelasnya.
  3. System penugasan (Assigment) yaitu teknik mencari berita yang dianggap penting.
  4. System wawancara (Interview) 
  5. System menulis sendiri (Inventing) yaitu teknik mencari berita dengan mencatat informasi yang didapatkan dan resikonya akan ditanggung sendiri.
SUMBER;
Blog, Updated at: 04.37.00

0 komentar:

Posting Komentar